24. Pacaran

16 1 0
                                    

i l y, Arkan.

Aku juga, sayangku.

Karin berlari pelan untuk turun dari anak tangga dirumahnya. Dirinya telah memiliki janji hari ini untuk jalan-jalan dengan Arkan. Dirinya telah resmi berpacaran dengan Arkan sejak satu bulan yang lalu. Karin menekan tombol power untuk mengirimi Arkan pesan agar berhati-hati membawa kendaraannya.

Karin berpamitan dengan kedua orang tuanya dan berjalan melewati ruang tengah untuk menuju pintu depan rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karin berpamitan dengan kedua orang tuanya dan berjalan melewati ruang tengah untuk menuju pintu depan rumahnya. Dia melihat Arkan yang sedang duduk diatas motornya lalu tersenyum kepada Karin. 

"Kak..." Panggil Karin pada Arkan.

"Ya?." Arkan melihat kearah Karin dan memberikan helmnya.

"Kamu lagi gak mood naik motor?." Tanya Arkan, Karin menggelengkan kepalanya pelan. "Bukan..." Jawabnya.

Arkan melihat Karin bingung, pacarnya sangat cantik.

"Kakak ganteng banget." Jawab Karin lalu mengambil helm pemberian Arkan.

"Pacarku juga cantik banget banget." Arkan mengusap pipi pacarnya.

Saat ini mereka sedang berada dijalan raya, Arkan menarik gas nya pelan dan sesekali mengusap tangan Karin yang melingkari perutnya dengan erat. Karin menyandarkan pipinya di belakang punggung Arkan karena hari ini adalah hari yang spesial untuknya.

Saat berada di lampu merah, sesekali Arkan menggenggam erat jari jemari Karin membuat perempuan itu tersipu malu karena banyak yang memperhatikan mereka berdua. Dirinya hampir tertawa ketika ada anak seumuran yang membicarakan dirinya dan Arkan.

"Astagfirullah, iri." Kata orang itu.

Arkan mengendarai motornya kembali dan membiarkan kekasihnya memeluk dirinya lagi. Sejak mereka berdua berpacaran, tidak ada yang mengganggunya bahkan orang-orang dimasa lalu tidak berani datang lagi di kehidupan Karin begitu juga para pengganggu bagi Arkan, khususnya Fale dan Dilan. 

Sesampainya di tempat wisata, Arkan memberikan jaket denim kesayangannya untuk Karin gunakan karena cuaca di Kota Lembang sedang dingin-dinginnya saat ini. Karin memeluk lengan Arkan dan berjalan menarik Arkan dengan antusias untuk melihat hewan-hewan yang ada di Lembang Park - Zoo.

"Kak, liat deh itu mirip kakak banget!." Kata Karin sambil menunjuk kearah hewan primata bernama owa siamang.

"Kamu kok sama-samain aku dengan monyet?!" Jawab Arkan tidak terima.

"Itu kera bukan monyet, kak..." Kata Karin sambil menatap Arkan tidak terima.

"Tuh yang itu mirip kamu." Arkan menunjuk kearah beruang madu.

"Oh jadi kakak mirip-miripin aku sama beruang?." Ucap Karin sambil melepaskan rangkulan tangannya dan berjalan meninggalkan Arkan.

"Kamu salah denger kali, semua hewan yang ada disini mirip aku gak ada yang mirip kamu." Teriak cowok itu lalu mengejar Karin dan merangkul bahunya.

Arkan & KarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang