Namanya Valeana Karin. Anak pindahan dari jakarta. Sekolah dibandung membuatnya stress. Dengan berawal dari berpisahnya dengan Dilan berbulan - bulan,Melihat senior nya berantem dihari pertama sekolah,memiliki teman laki laki yang solid,memiliki tem...
"Hallo kawan-kawan. Saya Nauvalean, kalian semua bisa panggil saya aa Nauval."
Nauval berdiri dihadapan semua teman-teman barunya. Murid pindahan dari SMA kota sebelah ini memutuskan untuk memperkenalkan diri sebelum duduk di kursi dan meja baru nya.
"Nauval kenapa kamu mau pindah kesini?" Tanya Pak Dadang guru mata pelajaran KIMIA itu.
"Karna disekolah saya yang dulu seperti asrama, ditambah berisik lagian orang tua saya pindah kerjanya jadi di bandung." Jawab Nauval.
"Nilai kamu bagus gak?" Tanya Pak Dadang.
"Insyallah." Nauval menganggukan kepalanya.
"Yasudah kamu duduk dengan Indra ya Nauval?" Pak Dadang menunjuk ke arah tempat duduk Indra berada. Karna Nauval masih anak baru belum mengenal siapa-siapa.
Setelah duduk ditempat nya, Nauval ikut bergabung didalam kelas barunya. Teman sebangku nya cukup ramah juga, tadi ketika jam pelajaran KIMIA masih berlanjut. Indra dengan sangat baik memberikan lihat isi dalam bukunya.
"Makasih ya ndra?, btw lo duduk sendirian aja disini?." Tanya Nauval pada indra.
"Engga, kan lo lagi disini. Berarti gue duduk berdua." Jawab Indra masih fokus dengan buku paket nya. Nauval mengangguk paham.
Setelah berperang dengan mata pelajaran kimia. Nauval memainkan Hp nya dan membuka fitur Line. Memberitahu Abang nya bahwa dia sudah berada disekolah yang Abangnya daftar-kan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nauval bingung sendiri harus kemana, karna membuka pembicaraan adalah hal paling yang tidak ia suka, apalagi jika dijawab dengan kata yang tidak ingin dia dengar seperti;Iya,santai,biasa aja,gapapa,terus?.
Nauval berjalan keluar keluar dan berkeliling mencari Kantin disekolah ini. Setelah mengetahui tempat ramai itu pasti adalah Kantin. Nauval berjalan cuek sambil mencari meja kosong.
Tidak ada tempat duduk lagi, oh shit!. Terpaksa ia harus menumpang dengan orang lain.
"Boleh gue disini?" Ke-tiga cowo yang sedang bercandaan tadi pun langsung terfokus pada suara Nauval.
"Duduk aja, gak ada yang larang kalo lo duduk nya masih baik-baik aja." Jawab salah satu siswa itu. Nauval mengangguk mengerti dan membuka botol minuman teh diatas meja. Meminum nya sampai setengah.
"Btw, lo mubar itu ya?, kenalin gue Adit, dia Farez, dan yang paling jelek ini Reza." Kata Adit, sambil memperkenalkan teman nya satu-satu pada Nauval.
"Mubar apaan ya?, kerad juga lo sampe-sampe gue gak ngerti" Mereka bertiga pun tertawa karna ucapan Nauval dan mimik wajah nya yang tidak santai.
"Murid baru pal, aelah lo udah kelas 10 masih aja bego. Kita sekelas coy, betah-betah deh lo duduk sama orang bucin." Kata Adit sambil menepuk bahu Nauval pelan.
"Maksud nya gimana sih, kurang paham." Nauval merapihkan rambutnya, sambil mendekat dan berbicara pelan.
"Gue udah tau ceritanya, lo duduk sama orang sombong. Budak cinta dan satu lagi, banci bego!." Reza berbicara sekenanya dan tidak perduli terdengar oleh siapa saja.
"Gua sih ogah duduk sama sampah, karna lo murid baru aja dan lo gak tau." Tegas Adit.
"Jadi gini, temen sebangku lo si Indra. Orang nya songong bener serius. Gue bukan iri sama dia karna dia orang punya. Tapi gue lebih lengkap daripada dia. Dia itu so cuek. Kalo ngomong gak natap yang ngajak ngomong. Satu lagi, kalo cerita jangan sama dia deh CEPU GOBLOK demi aja!. Dia punya pacar cantik sih tapi suka gelantungan sama beda tangan. Gak yakin gue dia masih perawan! Kaya lintah coy. Tapi si Indra gak segan-segan bakal jatuhin yang deket sama Amanda, and apalagi kalo orang nya gak mampuh bisa dibikin miskin coy ancur keluarga. But we don' care." Nauval mengangguk lagi, sudah mengerti dengan apa yang Farez jelaskan dengan banyak penuh penekanan. Alhamdulillah aja keluarga gue orang punya.
"Serius lo?, untung gue kaga tau Amandi yang gimana wujud nya!." Nauval meneguk minum nya lagi.
"Amanda coy. Itu tuh yang lagi sama Indra anak kelas 11" Adit menunjuk Indra yang sedang bersama cewe.
"MANTUL COY!." Nauval memukul meja kantin nya reflek. Amanda memang siswi idaman di sekolah ini, wajar aja Nauval langsung terkagum-kagum.
"MANTUL APAAN BANGSAT!!" Tanya Adit, Farez, dan Reza secara bersamaan.
"MANTAP BETUL" Mereka bertiga ber-oh ria secara bersamaan lagi. Dan menganggukan kepalanya paham. Adit, Farez, dan Reza memiliki keanehan yang sama.
Ternyata masuknya Nauval kedalam sekolah ini memang sebuah keberuntungan untuk 3 sekawan mereka yang sekarang menjadi 4 serangkai.
Pergaulan mereka pun jadi bener-bener membuat Guru kewalahan. Apalagi ketua 4 Serangkai itu sendiri adalah Nauvalean Dirgantara.
Tapi nilai senakal-nakal nya mereka ber4 tetap saja memiliki nilai diatas Rata-Rata karna kalau ada waktu luang mereka sempatkan belajar bersama.
***
"Btw, lo Amanda ya?."
"Iya, kenapa ya?."
"Bisa kali minta Id line nya."
"Siniin handphone lo, langsung chat aja. Kalo malem biasanya free sih." Amanda mengambil handphone milik Nauval, setelah mengetik sesuatu. Amanda langsung mengembalikan dan pergi meninggalkan Nauval.
"Mantul anjir!."
***
Hai, disini aku kambek lagi. Sorry lama update sibuk kegiatan sekolah dan Kumpul diluar. Aku update gimana feel aku aja. Oiya, jangan lupa vote dan komen nya ya. Terimakasih sudah membaca jangan lupa follow aku dan baca work aku yang lain.