Cristabel | 3

42.4K 1.5K 34
                                    

Mulmed Bian

****

Abel berusaha untuk membuka pintu itu. Bagaimana pintu ini bisa terkunci, pikirnya. Dia terus mendobrak. Tak peduli jika listrik itu sesekali mengenai tubuhnya. Setelah sekian menit, dia mencoba mendobraknya, ia mulai sedikit lemas. Pintu itu masih belum terbuka. Dengan sekuat tenaga, Abel menendang pintu itu, dan akhirnya terbuka. Setelah itu seseorang yang terjebak itu pun menghampiri abel dan berterima kasih. Bian dkk yang baru saja datang pun menghampirinya lalu berterima kasih.

"Makasih ya kamu udah nyelamatin aku," ucap Atha yang tak lain adalah orang yang tadi terjebak.

"Iya Bel, kita semua bersyukur karna lo udah nyelamatin Atha" ucap Arsha mewakili semuanya.

"Sama sam-" Abel berucap dengan susah payah, belum sempat selesai bicara Abel telah pingsan karena terlalu lelah.

Atha, Bian dkk kaget melihat Abel pingsan. Rescha yang takut pujaan hatinya terluka pun membawanya kerumah sakit.

"Gue kerumah sakit dulu, kalian bawa tas Abel terus susul kesana" ucap Rescha.

"Oke."

Sebelum kerumah sakit, Rescha pergi ke tempat parkir sambil menggedong Abel ala bridal style seketika cibiran keluar ketika sedang berada di koridor.

Itu si nerd kenapa sih, pake digendong Rescha segala.

Beruntung banget tuh nerd.

Ihh pengen digituin.

Ihh pasti dia tuh pura pura.

Yaiyalah namanya juga bitch

Setelah Rescha sampai dirumah sakit. Ia memanggil dokter kepercayaannya untuk memeriksanya.

"Vin periksa dia, cepet" ucap rescha.

"Yailah, bentar napa bawa dulu keruang rawat, lo juga tunggu dulu disini" ucap Alvin a.k.a dokter kepercayaan sekaligus sepupunya.

Beberapa saat kemudian, setelah memeriksa dokter Alvin pun berkata.

"Tenang Res, dia cuma kelelahan aja. Dia cuma perlu cukup istirahat dan untuk sementara jangan lakuin aktivitas yang berat. Lo boleh masuk tapi jan berisik."

Setelah dokter Alvin berbicara dan mempersilahkan Rescha untuk masuk. Rescha berdiri di sisi ranjang. Lalu menggenggam tangan Abel.

"Hei, kenalin gue Rescha, nama lo Abel kan?" tanya Rescha.

"Gue mohon lo sembuh, sejujurnya gue suka sama lo, apa gue terlalu pengecut karena gue gak bisa nyatain ini ke lo."

"Gue tau lo itu cuma nerd, miskin, atau apalah. Tapi gue gak peduli gue sayang sama lo dan cinta sama lo. Walaupun lo nerd lo tetep cantik, lo juga baik, lo rela taruhin nyawa lo demi seseorang. Gue bener - bener kagum sama keberanian lo."

Rescha tidak menyadari, bahwa sedari tadi Bian dkk sudah sampai dan masuk ke ruang rawat Abel.

Gue harap kalo lo pacaran sama Abel lo bisa jagain dia dan nerima dia apanya. Gue takut kalo lo tau dia yang sebenernya lo malah ngilang dan marah. Batin Bian

"Hei udahlah kalo lo suka dia tembak dia jangan ngomong di belakang Abel dong, dia kan ga mau digantungin," ucap Kenzie tiba - tiba membuat Rescha tersadar.

"Kalian?! Dari kapan kalian disini?" tanya Rescha bingung.

"Sejak lo bilang 'walaupun lo nerd, miskin, atau apalah. Tapi gue gak peduli gue sayang sama lo dan cinta sama lo," ucap Atha.

"Apa?!" ucap Rescha kaget.

"Tenang kita semua tau kok, kalo lo suka sama Abel, ya kan," ucap Flo dan meyakinkan.

Sudah setengah jam Abel terbaring. Teman temannya sudah pulang kecuali Flo, Rescha, dan Bian. Mereka masih setia menunggu Abel sadar. Mereka hanya bercakap - cakap sebentar dan tak lama kemudian Abel siuman.

"Nghh."

"Woy Abel udah siuman panggil dokter," ucap Flo.

Dokter pun sudah tiba dan memeriksa keadaan Abel.

"Saat ini keadaan pasien sudah stabil dan pasien pun sudah sadar, dan dia sudah diperbolehkan untuk pulang," ucap dokter itu pun dan langsung pergi.

"Aku dimana?" tanya Abel yang sudah benar - benar sadar.

"Lo dirumah sakit, hari ini lo bisa pulang," ucap Flo.

"Sekarang kita pulang biar Abel gue yang anter," ucap Bian.

****

Rescha

Kring.. Kring..

Akhirnya bel istirahat juga, bosen gue ngedenger celotehan guru fisika yg killer nya. Gue dkk sedang berjalan menuju kantin, dan banyak para fans yg tahan nafas karena kegantengan kami yg diatas rata rata.

Saat kami sampai dikantin gue ngeliat ada Flo lagi makan sendiri, dan gue pun menghampirinya.

"Hey boleh duduk disini?" tanya Arsha.

"Boleh," ucap Flo.

"Ehh temen lo yg itu mana?" tanya Kenzie tiba tiba.

"Biasa di taman belakang."

"Oh," Kenzie hanya ber-oh ria.

Itu anak suka amat sendiri, apa enaknya coba, gue sih lebih suka sama yang ramai. Tapi dia suka sama yang sepi ya? Apa yang dilakuin coba? Gue berniat bertanya kepada Flo, tapi belum sempat bertanya Kenzie sudah menanyakannya terlebih dahulu.

"Abel kalo lagi sendiri suka ngapain sih? Gue penasaran apa yang dia lakuin kalo lagi sendiri."

"Dia ngedengerin musik Zhiend kalo gak streaming anime"

Anjir ternyata dia animelovers, gak nyangka gue, gue pikir dia lagi belajar atau baca novel lah ini malah nonton anime.

"Dia nonton dimana coba, kan gak seru kalo nonton di handphone, dia juga kenapa ga bosen-bosen nonton anime, dia punya film anime berapa sih?" tanya kenzie lagi.

"Dia nonton nya dilaptop, karena dia punya 15 flashdisk semua flashdisknya 16gb, jadi bayangin aja sendiri ada berapa banyak film anime dari setiap flashdisk"

"Anjir 15 flashdisk ga salah apa?" kenzie berucap sambil terkejut, dan yg lain pun sama sama terkejut.

Gila 15 flashdisk dan setiap flashdisk ada 16gb, anjir itu anime kayanya ada puluhan eh ralat mungkin dah ratusan anime.

****

Kring.. Kring..

Saat bel berbunyi gue langsung membereskan barang yg tergeletak dimeja, setelah selesai gue pulang ke rumah dan bersiap siap pergi, gue pergi ke tempat pemotretan, gue diajak buat jadi model katanya buat nge endorse pakaian, dan gue juga kesana ga sendiri, karna ada Arsha disana, ya Arsha juga diajak buat jadi model.

Saat gue udah nyampe disana, gue segera mencari Arsha dan masuk ke tempat pemotretan, tapi sebelum gue mencari Arsha gue ketemu sama orang yang nawarin gue jadi model.

"Eh kamu, kenapa belum masuk ke tempat pemotretan?" tanyanya.

"Hmm, saya sedang mencari teman saya pak, namanya Arsha."

"Oh Arsha sudah mulai pemotretan."

"Kalo begitu saya duluan ya pak."

"Iya, sukses ya."

"Terima kasih pak."

Saat gue masuk gue ganti baju dan sedikit dirias. Saat gue keluar gue disuruh langsung ke tempat pemotretan, dan setelah kesana gue ngeliat perempuan yg jadi partner gue.

Dan perempuan itu adalah ...

*****

Cristabel (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang