Abel
Sejujurnya dari awal aku takut memiliki hubungan dengan kak Rescha. Takut jika dia hanya mencintaiku sesaat. Takut jika suatu saat ada orang ketiga yg merusak hubunganku. Dan pada akhirnya hubungan ini kandas begitu saja.
Bukan, aku bukan ragu melainkan takut. Namun, mengingat dia adalah sahabat Kak Bian dan memiliki kepribadian yg baik membuatku tenang. Tapi aku tak akan bisa menduga, jika suatu saat aku akan sakit hati. Seperti kesalah pahaman tempo hari.
Mengingat, jika itu hanya salah paham, aku menjadi lega. Benar kata orang, lebih baik sakit gigi daripada sakit hati. Rasanya seperti ditusuk beribu pisau. Ralat, lebih dari itu.
__
Saat ini aku dan yg lain sedang berada dikantin. Karena cacing di perut yg terus demo meminta makan. Aku dan mereka hanya membicarakan hal yg tidak penting. Tapi seketika semuanya berubah menjadi serius karena pertanyaan dari Kak Arsha.
"Ngomong ngomong kalian mau kuliah dimana??" tanyanya.
"Gue di universitas milik Abel" ucap Kak Bian sambil melahap siomay yg dipesannya. Aku tau jika Kak Bian akan menjawab seperti itu, karena dia ingin kuliah di dalam negeri .
"Belum ada rencana" ucap Cherly dan Kak Kenzie berbarengan. Mereka bertatapan dan setelah itu tertawa.
"Gue ngikut Kak Arsha" ucap Atha.
"Gue di jerman, kalo nggak ngikut Bian aja deh" ucap Kak Arsha sambil mengambil minum yg dia pesan tadi.
"Gue di universitas milik Abel aja deh. Sekalian nerusin perusahaan bokap. Kalo kamu mau dimana yang?" tanya Kak Rescha padaku.
"Aku gak akan kuliah. Aku kan sibuk ngurus kantor sama kerjaan jadi model" ucapku sambil tersenyum kepada Kak Rescha.
"Alah, pake acara sibuk sibuk segala Bel. Bilang aja kalo lo udah lulus S2 apa susahnya sih. Btw gue kuliah di universitas milik Abel" Dasar Flo. Malah dibocorin. Gara gara Flo mereka jadi melihatku dengan tatapan tak percaya.
"Whatt!!" ucap mereka.
"Iya Abel udah lulus, jadi buat apa dia kuliah lagi. Gue juga sempet heran kenapa dia mau gitu masuk SMA lagi. Kalo gue jadi Abel, mending gue diem aja dirumah. Males" mendengar hal itu aku hanya melihat Flo tajam. Dan dia hanya nyengir gak jelas.
"Gue bingung, kalo Abel udah lulus, Abel kapan kuliahnya?" tanya Kak Bian.
"Lo gak inget, pas Abel masih SMP pernah diusir setahun lebih. Lo kan waktu itu emang gak satu sekolah sama Abel jadi ya gak tau. Waktu Abel di usir, dia tinggal dirumah gue. Dan waktu itu ada tawaran buat masuk jalur Akselerasi. Nah Abel nerima tawaran itu. Mulai dari kelas 7, 9, 10, 12, dan akhirnya kuliah. Hebat kan si Abel."
Aku benar benar kesal kepada Flo, tapi apa yg harus diperbuat jika itu memang kenyataan.
"Iya bener, Abel bener bener hebat" ucap Cherly sambil mengacungkan jempol.
Rescha
"Iya bener, Abel bener bener hebat" ucap Cherly sambil mengacungkan jempol.
Gue kaget sekaligus kagum sama Abel. Gila Abel bener bener jenius. Ternyata Abel adalah cewe yg bener bener tepat buat gue. Duh bener bener istri idaman, eh?.
Wait, kalo kata Flo Abel pernah diusir selama setahun lebih. Berarti kejadian itu terjadi tepat disaat Abel tinggal dirumah Flo. Pantas aja keluarga Bian dan Abel gak tau kejadian itu. Gue harus tanyain ini.
"Flo, berarti kej___" ucapan gue terpotong karena Flo langsung menatap gue tajam seolah olah berkata 'jangan tanyain itu didepan Abel' .
Gue lupa kalo Flo pernah bilang jangan bahas itu didepan Abel, nanti Abel bisa depresi karna keinget hal itu. Maafin gue ya Flo, Bel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cristabel (End)
Teen Fiction#teenfiction✔ #romance✔ Seorang nerd yang telah diusir oleh keluarganya karena dianggap pembawa sial. Keluarganya yang hanya mementingkan popularitas, hanya melihat dari fisiknya saja. Mereka mengira Cristabel tidak mempunyai kecantikan, kepintaran...
