(27) Ujian Baru

17.9K 822 104
                                    

Kini Abel, Bian, dan keluarganya sedang makan malam. Suasana yg saat ini mereka rasakan adalah canggung. Orangtua mereka pun merasakan itu, mereka bingung, tidak biasanya Abel dan Bian seperti ini. Biasanya Abel dan Bian selalu melemparkan candaan dan kejahilan disaat mereka sudah selesai makan. Tapi tidak dengan hari ini, ada yg berbeda dengan mereka. Ingin bertanya tapi tidak ingin suasana semakin canggung.

Karena keadaan yg semakin canggung, Abel memutuskan untuk pergi terlebih dahulu ke kamarnya.

"Aku duluan"

Abel pergi ke kamarnya dan berdiam diri dibalkon berniat menenangkan diri sejenak. Merasakan angin malam yg begitu dingin. Dan melihat bintang yg terpampang indah dilangit.

"Rena, bantu aku, kuatkan aku agar aku bisa melawan mereka yg memfitnah ku".

Karena sudah tak kuat dengan dinginnya malam. Abel pun masuk kembali untuk tidur tak lupa menutup pintunya. Ia merebahkan dirinya di kasur empuk berukuran king size dan menarik selimut tebal yg cukup untuk menghangatkan diri.

"Selamat malam.. Rena.."

Abel menutup matanya, tak lama kemudian dirinya sudah terbawa ke alam mimpi.

Abel merasa ini bukan rumahnya. Dia bingung dirinya sekarang ada dimana. Disini sepi. Ini tempat yg begitu asing.

"Rena.." tiba tiba Rena ada disana. Dijarak 5 meter di hadapannya. Rena menatapnya sambil tersenyum.

"Kuat lah Abel. Aku akan selalu mendukung mu agar kau bisa merasakan jika diriku membantumu untuk melawan mereka"

Rena menghampiri Abel dan memeluknya lama. Abel pun sama dengan Rena, membalas pelukannya. Rena melepaskan pelukan itu membuat Abel merasa kehilangan.

"Aku pergi" ucap Rena.

"Tidak, aku ikut denganmu. Aku tidak kuat lagi berada di dekat mereka" putus Abel sembari memegang tangan Rena kuat kuat.

"Tidak Abel. Kau tak boleh ikut denganku. Ini bukan duniamu. Kembali lah Abel. Disana.. Flo membutuhkanmu" Rena melepaskan genggaman tangan Abel. Ia mulai berjalan pergi meninggalkan Abel.

"Tidak! Rena!! Tunggu aku!! Jangan tinggalkan aku!! Rena!!" teriak Abel frustasi.

"Renaa!!!" Abel terbangun dari tidurnya. Mimpi ini.. Kenapa mimpi ini terasa nyata. Ia mulai bangun dan melihat ke arah jam.

04.55

"Huh, kenapa sudah pagi saja"

Abel bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk menjalankan ritualnya seperti biasa. Setelah selesai ia mulai bersiap siap pergi ke sekolah tanpa sarapan terlebih dahulu.
__

Kini Abel dan Flo sedang berjalan menuju salah satu bangku yg kosong. Mereka berencana untuk memesan bakso yg sangat pedas karena sudah lama mereka tidak makan bakso. Soal pedas.. Mereka memang maniak pedas.

"Sekarang giliran ku untuk memesan, minumnya mau apa?" tanya Abel pada Flo.

"Es teh manis aja"

Abel pergi ke salah satu penjual bakso. Sedangkan Flo terfokus kepada ponsel opponya. Fake nerd mode on.

"Kita boleh duduk disini, yg lain penuh" ucap Arsha dengan memandang Flo penuh cinta. Ia rindu dengan kekasih cerewetnya itu.

"Ya" balas Flo singkat tanpa mengalihkan pandangannya pada ponsel.

Abel tiba dengan membawa dua mangkok bakso disaat mereka sudah duduk. Abel kaget, hanya saja ia menutupinya.

"Rescha, aku pengen bakso itu" dengan centilnya Diana menunjuk bakso yg sedang ia bawa.

Cristabel (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang