(13) Jati Diri

28.5K 1.1K 25
                                    


"Abel bangun dong, lusa kan kita udah resmi jadi model victoria secret. Masa kamu ga bangun sih. Itu kan impian kamu buat masuk kesana" ucap Flo sambil menggoyangkan tubuh Abel.

"Maksud lo apa?" tanya seseorang didekat pintu. Tidak mengerti dengan ucapan Flo. Itu Rescha dan yg lainnya. Karena tadi di ruang rawat hanya ada Abel dan Flo. Saat mendengar itu tubuh Flo langsung menegang.

"Maksud lo apa sih Flo. Jangan ada yg disembunyiin, kita kan udah jadi sahabat lo sama Abel" ucap Rescha lagi.

"Sebaiknya kita kasih tau aja Flo" usul Bian menengahi.

"Oke gue jelasin, tapi kalian ga boleh ngasih tau hal ini ke siapapun. Mau itu orang tua kalian atau orang yg bener bener deket sama kalian. Kalo ada yg ngelakuin itu. Gue pastiin nyawa kalian ilang" jawab Flo tajam dan tegas.

"Oke oke, kita setuju"

"Jadi gini, gue sama Abel itu sebenernya model, kalian tau kan siapa Crista Zefan sama Eve Floren. Nah itu tuh kita. Crista Zefan diambil dari nama Cristabel Zefanya, dan Eve Floren itu diambil dari nama Florenza Evelyn.

Dan selain itu gue anak dari pengusaha terkaya no 5 sedangkan Abel itu pengusaha terkaya no 1. Pasti kalian bingung kan, waktu kejadian kemarin. Kalian pasti mikir kenapa Abel bisa tersengat listrik. Padahal disana gaada aliran listrik. Nah jawabannya adalah karena Abel punya kemampuan listrik bisa dibilang petir lah. Gue sama Abel nyembunyiin ini karena sebuah alasan. " ucap Flo panjang lebar. Mereka semua melongo mendengar penjelasan Flo.

"Dan kalian tau, rumah yg gue tempatin itu sebenernya milik Abel bukan punya gue. Gue bisa tinggal disana, karena waktu itu gue, keluarga gue, sama Abel diusir sama paman gue. Lebih tepatnya orangtuanya si Alfa sama Cate. Saat itu keluarga gue lagi bingung bingungnya nyari tempat tinggal, dan saat itu Abel jujur sama gue" Bian menambahkan penjelasan membuat semuanya makib melongo.

"Gue juga mau ngasih tau rahasian terbesar gue?" ujar Cherly.

"Apa?"

"Gue juga punya kemampuan kaya Abel. Jika kemampuan Abel listrik sedangkan kemampuan gue mengendalikan Air"

"Kenapa banyak banget rahasia yg kalian sembunyiin sih. Tapi ga masalah yg penting udah terungkap semuanya"

"Ngga semua, gue sama Abel masih banyak rahasia"

"Kenapa ga dikasih tau?"

"Karena jika rahasia ini terbongkar gue atau Abel yg jadi taruhannya"

"Kasih tau sedikit rahasianya aja napa?"

"Oke oke. Dulu sebenernya kita bertiga. Gue, Abel, sama Rena. Kita bertiga itu udah bersahabat dari Sd. Kita bertiga selalu bareng bareng. Gue sama Rena juga tau kalo keluarga Abel emang gasuka sama Abel. Ya karena Abel itu jelek ga pinter sama ga punya prestasi. Tapi dibalik itu semua keluarganya ga tau kalo sebenernya Abel itu cantik dan punya otak jenius. Gimana ga jenius, dalam umur yg terbilang masih kecil, Abel sudah bisa membangun perusahaan. Semuanya mengakui itu termasuk orangtua gue. Nah gitu"

"Terus yg namanya Rena ada dimana?" tanya Atha yg membuat wajah Flo sedih.

"Rena udah meninggal, karena sebuah kejadian yg besar. Waktu itu gue Abel sama Rena diculik. Gue gatau alasannya apa. Waktu itu juga disaat kita mau kabur, kita ketahuan. Abel nyuruh kita kabur, dan Abel yg menghadang mereka. Karena emang dari kita bertiga yg paling jago beladiri itu Abel. Abel ngelawan mereka semua. Tapi siapa sangka salah satu dari mereka bawa pistol. Dan ngarahin pistol itu ke Abel. Rena menyadari itu dan langsung berlari ke arah Abel dengan maksud melindungi Abel.

Mereka nembak Abel tapi ternyata peluru itu malah kena tepat dijantung Rena. Disaat bersamaan polisi sama orangtua gue dan Rena dateng. Mereka ditangkep tapi tidak dengan bosnya. Bosnya kabur. Sebelum bosnya kabur dia bilang gini 'dari kalian bertiga, baru satu orang yg mati. Dan saya pastiin suatu saat kalianlah yg saya incar' dia bilang gitu" jelas Flo.

"Jadi ini yg dimaksud Abel waktu itu. Gaboleh kecewa kalo semuanya terbongkar. Karena menyangkut nyawa. Gue ga kecewa kok Bel. Gue udah tau kebenarannya" batin Arsha.

"Kalian ga boleh nanya tentang ini ke Abel, oke"

"Oke, tapi kenapa?"

"Aduhh, kalo kalian nanya ini ke Abel gue takut dia depresi dia selalu nyalahin diri sendiri tentang hal ini. Tapi untungnya orangtua gue bisa nenangin dia"

"Oke oke, kita ga akan nanyain ini ke Abel"

"Udah udah. Sekarang jangan bahas itu lagi. Terlalu serem. Nyari topik yg rame, biar ga terlalu bosen disini"

"Oke oke"

"Pj gue sama Cherly udah lunas, karena gue sama Cherly udah kenal sama Crista Zefan dan Eve Floren. Bukan kenal aja sih lebih tepatnya emang udah temenan"

"Yee kalian enak pjnya udah tuntas, lah gue?"

"Yee si Flo sirik aja lo. Minta aja tuh ke si Rescha"

"Ngga deng, pj gue udah tuntas"

"Anjay gue dibohongin"

"Flo batalin aja tawaran Victoria Secret itu. Gue gamau dia kecapean. Katanya sih jadi model di Victoria Secret itu berat"

"Iya gue juga udah rencanain itu. Jadi nanti sore gue mau ngebatalin"

***

"Abel lo udah bangun?" teriak Kenzie yg melihat Abel sedikit bergerak.

"H-haus"

"Nih. Lo kenapa sih bikin gue khawatir mulu"

"Ya maaf"

"Bel, kaka minta maaf ya. Sebenernya cewe yg kemarin itu sepupu kaka. Bukan selingkuhan kaka, aslining"

"Iya gapapa, Abel udah maafin kaka kok"

"Ihh sayang, kaka itu rindu sama kamu, sini peluk" ucap Rescha dengan lebaynya.

"Jangan rindu, berat, kamu ga akan kuat, biar aku saja. Ish jangan peluk peluk. Badan aku masih lemes"

"Elah si Abel gaada yg lebih extreme gitu" ucap Kenzie malas.

"Oh yg jelas ada. Ekhem. Jangan selingkuh, berat, kamu ga akan kuat, biar aku saja" ucap Abel dengan watadosnya.

"Nah itu baru extreme" Kenzie mulai bersemangat.

"Oh jadi kamu mau selingkuh. Oke, Abel, yg kamu lakukan ke saya itu.. Jahad"

"Aelah, kenapa si Rescha jadi alay gini ya. Bingung gue. Biasanya mukanya selalu datar ke triplek. Lah ini boro boro datar. Ck ck ck"

"Biarin, yg penting ma pacar sendiri"

"Jyah si Rescha mah pilih kasih"

"Gue ga pilih kasih. Gue cuma ngungkapin perasaan sayang dan cinta yg lebih buat Abel. Bahkan gue akan ngelindungin Abel layaknya sendal anti peluru. Eaa 😂"

"Saoloh kaka. Aku pikir kaka itu ga bisa bersikap kaya gini. Wah tainya Kaka emang bersikap kaya gini. Ckckck. Heran saya"

"Taunya Abel, bukan tainya"

"Gapapa dong Bel. Emangnya kamu mau punya pacar yg sikapnya bener bener dingin dan cuek"

"Ya nggalah. Sifat itu nyebelin"

"Nah itu kamu tau. Uluh pacar aing pinter eyy. Sini cium pipi"

Pletak!!

"Dasar mesum!!" Abel menjitak Rescha dan setengah berteriak. Kesal akan kelakuan Rescha. Tapi dia senang jika Rescha tidak bersikap sok cool.

"Ihh Abel jahat" Rescha mengerutkan bibirnya dan meringis kesakitan. Membuat semua yg ada disana tertawa terbahak bahak.

"Hahaha!!" Rescha makin mengerutkan bibirnya. Dia senang karena dia dan teman temannya bisa mengalami moment ini. Moment yg tidak sengaja terjadi. Moment yg mungkin akan terus diingat. Dan moment dimana mereka bisa tertawa lepas tanpa beban.

****

Cristabel (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang