Bian
Gue masuk ke ruangan Abel, dan berpapasan sama Rescha yg katanya mau pulang dulu ke rumah. Gue duduk di kursi dekat ranjang yg kini ditempati Abel. Gue genggam tangannya.
Kalo aja waktu itu gue gak bela Diana. Mungkin sekarang Abel gak akan ada disini. Setelah gue dan yg lain tau tentang kelicikan Diana dan masalah Abel selama ini, gue jadi nyesel dan ngerasa kalo gue kakak terbrengsek di dunia ini.
Andai aja gue bisa muter waktu, biar gue bisa cegah kejadian ini. Tapi nasi sudah menjadi bubur, dan gue udah gak bisa apa apa lagi. Maafin kakak Bel, kakak udah kecewain kamu.
Semenjak kejadian itu, gue dan yg lain diacuhin sama Cherly dan Flo, ditambah dengan kak Reno yg bener bener marah sama gue karna gak bisa jadi kakak yg baik bikin suasananya makin rumit.
"Happy birthday"
Ya, dihari selasa tanggal 19 juni ini Abel ulang tahun yg ke 17. Seharusnya di hari berbahagia ini gue bisa buat pesta atau setidaknya berkumpul bersama. Ingin sekali gue rayain ulang tahun Abel, tetapi gue takut kondisi Abel memburuk. Semoga kamu sadar sekarang Bel, biar kita bisa merayakan ulang tahunmu.
Tiba tiba gue ngerasa ada yg gerak. Gue lepasin genggaman dan menekan tombol untuk memanggil dokter.
Setelah gue nunggu, beberapa saat kemudia datang dokter. Gue keluat dari ruangan Abel dan menelfon temen dan para keluarga.
__Udah 5 menit gue nunggu tapi dokter gak keluar keluar. Ini juga yg ditelpon pada kemana, lama amat sih. Elah baru juga dipikirin udah nongol.
"Bian, ada apa?" tanya bunda Flo.
"Gak tau bun, tadi waktu Bian megang tangan Abel, Bian ngerasa tangannya Abel gerak" ucap gue.
Tiba tiba dateng dokter dengan senyum. Kayanya ada berita baik.
"Bagaimana keadaannya dok, apa keadaannya sudah membaik?" tanya Flo mendesak dokter. Abel beruntung punya sahabat kaya Flo yg selalu percaya dan mendukung.
"Ini berkat doa kalian untuk Abel agar segera sembuh. Pasien sudah membaik. Dan pasien sudah siuman."
"Terima kasih dok"
"Sama sama, ini sudah menjadi tugas saya. Saya permisi"
Gue dan yg lain masuk keruang Abel.
"Abel!! Gue getok lo ya! Bikin gue khawatir aja lo! Jangan kaya gitu lagi!!" teriak Flo langsung meluk Abel erat. Gue cuma senyum bisa liat Abel sadar.
"Maaf, udah peluknya ya. Lemes" ucap Abel lemah.
Author
"Udah Flo, jangan meluk Abel terus, kasian" ucap ibu Flo kepada Flo.
"Hehe, maaf bun. Habisnya Abel bikin khawatir sih." Flo cekikikan gak jelas.
Abel mengedarkan pandangannya dan melihat ada Rescha, Bian, Atha, dan Arsha. Ia lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain hingga pandangannya jatuh kepada pria tinggi yg tampan.
Abel tersenyum, "Kak Reno? Ini bener kak Reno?" tanya Abel memastikan.
Reno menghampiri Abel lalu memeluknya sebentar, "Iya ini kak Reno"
"Kak Reno kapan nyampe di Indonesia? Kakak lagi cuti jadi artis disana?" tanya Abel.
Yap, Reno bekerja sebagai salah satu artis terkenal di luar negeri. Sesekali ia ditawarkan menjadi model dan berpasangan dengan Abel atau tidak dengan Flo. Tidak heran jika mereka sangat dekat. Reno juga termasuk orang yg membantunya untuk mengurus perusahaan.
Setelah berbincang bincang dengan Reno kini giliran Bian dan Rescha yg menghampiri Abel.
Bian dan Rescha memeluk Abel bergantiam yg dibalas dengan senyuman kaku. Bian dan Rescha hanya tersenyum miris melihat senyuman Abel.
"Maafin kakak ya Bel, kakak gak ngebela kamu waktu itu, kakak bener bener gak tau kalo kamu gak salah"
"Maafin aku juga Bel, aku udah nyalahin kamu tanpa bukti, aku bodoh Bel udah hilangin kepercayaan kamu" ucap Rescha.
"Lo berdua emang Bodoh!!" ucap Cherly dan Flo bersamaan.
"Hush!"
"Kami juga minta maaf Bel" ucap Arsha dan Atha.
"Aku udah maafin kalian kok" ucap Abel dengan senyuman.
Memaafkan memang mudah tapi menghilangkan rasa kecewa sangatlah sulit dan membutuhkan banyak waktu.
Rescha, Bian, Arsha, Atha hanya tersenyuk miris melihat jawaban Abel. Mereka yakin Abel memang memaafkan mereka tetapi Abel masih kecewa kepada mereka terutama Rescha dan Bian.
__Kini mereka -Rescha, Bian, Arsha, Atha, Flo, Cherly, dan Kenzie- sedang berada di kantin rumah sakit dengan keadaan canggung.
"Flo, Cher, maafin kita ya" ucap Atha.
"Ga!" jawab Flo dan Cherly dengan nada membentak.
"Cherly Flo, maafin aja. Lagian mereka kan gak tau kalo ini kelicikannya Diana" ucap Kenzie.
"Tapi mereka bisa cari bukti dulu kan"
"Lagian kalo gue, Cherly, sama Abel udah maafin mereka. Gue masih gak yakin para pembaca mau maafin mereka"
"Kita bakalan usaha buat dapetin maaf dari para pembaca, biar gue bisa jadian lagi sama Abel, Arsha jadian lagi sama Flo" ucap Rescha mantap.
"Gue sih gak yakin lo bisa diterima Abel, kalo Arsha mau jadian lagi sama gue, ya gue sih ogah. Arsha harus usaha lebih banyak biar gue bisa terima dia"
"Ayolah sayang, kau tega sekali membuat hatiku kosong tanpa cinta darimu" ucap Arsha mendramatisir.
"Jijik!!"
"Untung gue gak diputusin yayang Cherly"
"Gue juga kaga diputusin Atha"
"Gue gak yakin, dalam waktu cepat gue bisa diterima Abel"
Entah kenapa semenjak Flo berkata seperti itu, Rescha menjadi tak tenang dan tak yakin jika dimasa yg akan mendatang ia bisa diterima oleh Abel.
Semoga saja, nanti gue bisa diterima sama Abel, doain gue ya para pembaca.
👋👋👋
Maaf cuma sedikit, aku masih cape karna baru nyampe kerumah, ditambah lagi aku lagi gak enak badan.
📍Angelazzr18
Klik ⭐ ◀▶ 💬
See you and Bye bye
Thank you
Arigatou
Kamsahamida (bener gak sih, maklum ga bisa b.korea)
Merci
Terima kasih
Nuhun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cristabel (End)
Teen Fiction#teenfiction✔ #romance✔ Seorang nerd yang telah diusir oleh keluarganya karena dianggap pembawa sial. Keluarganya yang hanya mementingkan popularitas, hanya melihat dari fisiknya saja. Mereka mengira Cristabel tidak mempunyai kecantikan, kepintaran...