Cristabel | 43

17.8K 600 58
                                    

Abel

Sesudah kejadian dimana Fathan dan Yoon bertengkar. Kini suasana anggota warnetic kembali damai. Mengingat hubungan Fathan dan Yoon, Aku akui jika hubungan mereka memang rumit. Tak seperti hubunganku dengan Rescha yang seperti pasangan lain.

Jangan pernah kehasut sama orang lain tentang keburukan pacar lo sendiri. Cukup percaya.

Aku jadi teringat kata-kata Luthfi. Bagaimana ya jika Rescha ada disana dan mendengar kata-kata itu?

Aku tak bisa membayangkan betapa sedihnya ia ketika merasa bersalah atas kejadian yang pernah terjadi di waktu yang lalu. Sebenarnya aku tak menyangkal jika Rescha dan temanku yang terlibat dengan Diana, begitu bodoh.

Hah.. Begitu bodohnya mereka sampai-sampai waktu itu aku dan Cherly sangat ingin melenyapkan mereka. Ya, melenyapkan mereka adalah hal mudah bagi kami. Walau begitu aku tak bisa melakukannya, aku sadar diri karena mereka juga termasuk keluarga, keluarga yang aku sayangi.

***

Sekarang hari dimana kami sedang sibuk belajar untuk ujian yang menurut sebagian besar orang sangat menakutkan. Kalian tak perlu bertanya-tanya siapa itu kami, karena kalian pasti sudah hafal betul dengan kami para tokoh dari cerita yang authornya butuh waktu untuk lebih banyak belajar dan butuh waktu juga agar seperti atau sebanding dengan author lain seperti; Siti Nur Atika, QueenNakey, Bayu Permana, Matchamallow, Lizukamyori, Shireishou, Puspita Ratnawati, dan banyak author kece lainnya.

Tapi walau begitu, kami para tokoh bersyukur pada author yang sudah membuat kami ada disini. Ah, sudahlah, kenapa jadi membahas ini. Sebenarnya, hanya mereka yang belajar, sedangkan aku hanya mengerjakan tugas kantor yang semakin lama semakin banyak. Mereka sempat protes, karena aku tak ikut belajar. Ya, mau bagaimana lagi, aku sudah pintar.

Walaupun begitu, aku tetap mengerjakan hal lain. Walau aku sudah pintar, aku tetap belajar dengan cara mengerjakan kewajibanku sebagai pemilik dan atasan perusahaan.

"Rescha, buku kamu ngehalangin" ucapku pada Rescha, ia hanya bergeming saja. Mencoba menggangguku sayang, hmm.

Aku bangkit dan berpindah tempat sambil membawa laptop ku dan duduk disamping Atha yang sedang fokus mengerjakan soal trigonometri. Disana, Rescha hanya memandangku sambil sedikit memajukan bibirnya. Ingat! Hanya sedikit.

Aku hanya menahan senyumku. Kalian tau? Dia sangat lucu, astaga. Ya walaupun begitu, aku tetap berusaha mempertahankan muka dinginku. Kulirik dia yang kini sudah bergabung dengan timnya. Ternyata kakak yang kucinta itu sedang merajuk.

Hahaha ...

Ingin sekali ku tertawa sekeras mungkin, tapi aku tak bisa. Aku harus tetap elegan seperti biasa.

***

Rescha

Dari awal jam ujian mulai, gue gak henti-hentinya natap sinis seorang cowok yang tiba tiba naksir sama Abel. Kalian tau? Siswa itu terus saja berterus terang mengapa dan bagaimana ia bisa tiba-tiba tertarik sama Abel. Gimana gue gak kesel coba, Abel cuma milik gue, gak boleh ada orang lain, dia cuma milik gue seorang. Kalian bisa sepuasnya nyinyirin gue karena gue pencemburu akut, ya gue akui itu kawan.

Abel juga kenapa sih, mau aja percaya sama kata manis dari dia, dia cuma mau mainin kamu Abel. Itulah ucapan gue saat Abel merespon ucapan pria yang sudah pergi dari hadapan gue. Abel cuma tersenyum menanggapi, dan setelah pria itu sudah jauh dari kami, Abel tiba-tiba bilang,

Kamu dengan mudahnya bilang begitu, tanpa memikirkan perasaan aku dulu yang kamu sakitin saat kamu lebih memilih bitchi itu daripada aku. Come on dude, aku tak semudah itu memaafkanmu.

Setelah itu dia menepuk pundakku, gue langsung gak berkutik lagi. Separah itukah kesalahan gue, sampe Abel gak lupa sama insiden itu?.

Seseorang tolong jawab pertanyaan gue.

**

Sampe saat ini, gue masih terus mikir kenapa gue harus ngelakuin hal bodoh kaya dulu. Oke gue akui, gue bener-bener mengakui kalo gue bodoh. Tapi jujur, disaat Diana dateng gue gak bisa nyangkal rasa sayang gue ke dia. Gue gak bisa liat dia sakit, maka dari itu saat Diana bilang kalo Abel yang nyakitin dia gue langsung marah. Lambat laun perasaan gue ke Abel sedikit menghilang. Hingga tiba saat dimana pertarungan sengit antara Diana dan Abel, gue langsung sadar akan sesuatu.

Diana datang kembali, bukan dengan rasa cintanya ke gue, tapi datang untuk mengeluarkan semua dendamnya dengan Abel sebagai mainannya. Disitu gue marah, marah besar, saat gue tau kalo Diana emang busuk dengan cara mengadu-domba kami.

Di tempat pertarungan itu, gue dan yang lain langsung nyesel dan marah. Bisa-bisanya kami kecuali Kenzie bisa sebodoh ini. Sampai kepercayaan Abel, Flo, dan Cherly memudar.

Tapi dari kejadian itu gue bisa simpulin dua hal. Dari kejadian itu, misteri kenapa keluarga Geraldi benci sama Abel terungkap. Dan dari kejadian itu secara perlahan kelakuan Abel dan Cherly mulai berubah, ditambah dengan insiden penghianatan cowo brengsek yang ada diwarnetic—siapa lagi kalo bukan Arza, kelakuan Abel dan Cherly bikin kita tambah curiga. Gimana gue dan yang lain gak curiga, kami sering ngedapetin Abel dan Cherly punya luka memar yang asal-usulnya gak jelas.

***

Author

Ia bergerak dengan gelisah, berjalan mondar-mandir seperti setrika dengan wajah yang menunjukkan khawatir akan sesuatu. Tapi, kegiatannya itu dihentikan oleh suara yang sudah dikenalnya itu.

"Berhentilah berjalan seperti itu, aku pusing jika lama lama kau terus saja mondar mandir bak setrikaan," ucapnya pada gadis itu.

"Gimana aku tak khawatir, mereka sudah curiga pada kita Bel. Rencana yang sudah kita susun dari masa kita smp mulai pudar. Aku jadi kesal, gara-gara jalang itu, kita jadi tak bisa leluasa" ucap Gadis itu.

Benar juga apa kata Cherly, rencana yang sudah disusun sejak lama itu perlahan mulai pudar. Kegelisahan Cherly membuat Abel sedikit kesal. Ia akui, Cherly berlagak seperti itu karena sebuah alasan yang logis. Ia tak mau, pekerjaan rahasianya itu diketahui semua orang.

Tanpa sepengetahuan keluarga dan teman diluar sana. Abel dan Cherly bekerja di dunia hitam. Kesadisan, kekerasan, ilegal, mafia, senjata, dan hal yang berhubungan dengan dunia hitam sudah menjadi hal biasa bagi mereka. Mereka tak peduli dengan resikonya. Bahkan mereka sudah mempersiapkan semuanya jika sewaktu-waktu mereka mati.

Yang mereka harap sekarang adalah, musuh yang sama tidak akan mengulangi hal yang sama seperti Diana. Karena mereka tau, musuh itu akan bisa membuat mereka tau rahasia yang selama ini disimpan Abel dan Cherly.

Dua gadis itu juga berharap, hal kelima yang sudah diduga tidak membuat mereka pusing untuk mengurusnya. Karena saat ini, waktu dan hari seterusnya, mereka akan lebih fokus pada pekerjaan hitam kali ini.

***

Author pengen yakult, tapi yang seliter, ada gak ya?.

Cristabel (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang