(28) Penculikan

17.8K 860 97
                                    

Seseorang yg sedari tadi mendengarkan percakapan itu menghampiri Abel. Dia melihat Abel dengan Iba. Ia mulai memeluk Abel tanpa peduli jika Abel kini melihatnya dengan terkejut.

"Cherly!!" seru Abel terkejut melihat siapa yg memeluknya.

Cherly mengeratkan pelukannya, walaupun ia hanya mendukung sahabatnya dan tidak membela Diana ia tetap menyesal.

"Maaf Bel, maaf. Gue gak tau kalo selama ini lo cuma difitnah. Gue nyesel, maafin gue Bel, gue bener bener nyesel. Seharusnya gue gak terlalu percaya sama cewe murahan itu. Ucapan Flo bener, Diana cuma orang asing yg baru dateng ke kehidupan kita, dan gue sebagai orang bodoh cuma bisa nyesel di akhir", tangis Cherly pecah saat itu juga. Ia sangat merutuki kebodohannya.

"Aku udah maafin kamu kok Cher. Aku tau ada sedikit kepedulian dihati kamu. Jadi berhenti nangis, oke", Abel tersenyum lebar hingga matanya menutup.

"Gue janji Bel, gue janji bantu lo buat hancurin Diana. Simpan janji gue Bel!" tekad Cherly pada Abel.
__

Diana duduk sambil mengaduk makanannya. Ia gelisah, ralat pura pura terlihat gelisah. Atha menyadari kelakuan Diana sedari tadi.

"Lo kenapa sih? Daritadi bukannya makan malah diaduk aduk. Makan cepet, mubadzir" ucap Atha.

"Lo kalo ada yg mau disampein bilang ke kita, jangan ragu ragu, kita ini sekarang sahabat lo"

"Emm.. Gimana ya, emm. Gue.. Gue kemarin liat Abel, eh gak jadi deh" Diana langsung memakan makanannya tanpa peduli tatapan penasaran dari mereka.

"Abel?, apa yg lo liat" tanya Rescha penasaran membuat Diana berdecak kesal karena Rescha masih peduli pada Abel.

"Emm.. Kemarin, gue liat Abel sama cowo, tapi gue gak tau siapa cowo itu" jelas Diana sambil menunduk.

Rescha langsung mengepalkan tangannya, beraninya Abel mendekati laki laki lain selain dirinya.

"Lo punya bukti?" tiba tiba datang Cherly dengan emosi dan Abel disisinya.

Dia geram, dasar wanita ular, bolehkah dia membunuhnya dan memutilasi lalu dagingnya ia bawa ke piranha. Tolong jawab pertanyaan Cherly yg geram dengan tingkah wanita itu. Pantas saja Flo sampai menghina mereka karena memang kenyataannya wanita itu lah yg mencoba untuk memisahkan persahabatan.

"Gue gak punya, tapi beneran kok gue ngeliat dia sama cowo, berdua lagi" ucap Diana dengan muka polos.

"Cih, gue gak akan pernah lagi ketipu sama muka polos polos bangsat lo itu" batin Cherly dalam hati.

Mereka heran dengan perubahan sikap Cherly. Jika kemarin kemarin ia mendukung Diana, mengapa sekarang ia bersikap kasar pada Diana.

"Lo kenapa sih Cher?" tanya Atha.

"Kalian jangan percaya sama dia lagi, dia itu penipu, gue udah tau semua kebusukan dia" ucap Cherly.

"Harusnya lo yg jangan percaya sama Abel!, dia itu cuma pembawa sial!" Bian langsung terdiam, menyadari omongannya tadi.

Abel hanya bisa menahan tangisnya agar tak keluar.

"Kenapa? Kenapa kalian jadi kaya gini? Kenapa kalian malah percaya sama jalang sialan in_"

PLAKK!

Bian melihat tangannya, tidak percaya dengan yg ia lakukan barusan.

"Bunuh aku aja sekalian kalo kalian benci aku!! Kenapa cuma tamparan aja?! Aku rela mati kok! Dari dulu juga aku udah gak berharap untuk hidup malah udah mau bunuh diri tapi kalian selalu nahan! Aku udah benci sama hidupku sendiri!. Bunuh aku sekalian, jangan bikin aku mati secara perlahan dengan fitnah yg selalu kalian lemparkan kepadaku!" Abel semakin menahan tangisnya. Ia merasakan sesak di dadanya.

Cristabel (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang