(38) Diana berulah

17.7K 825 73
                                    

"Diana lo jangan berani nyakitin Abel!!" teriak Rescha saat mereka sampai di tempat yang sama dengan kejadian kemarin.

"Rescha.. Rescha.. Kenapa sih lo cinta sama dia? Kenapa lo gak cinta sama gue aja, gue kurang apa coba.." ucap Diana dengan lirih sambil memainkan pisau di dekat leher Abel yang kini sedang lemas.

"Karena lo licik dan kejam Diana!!!" teriak Atha yang sudah kesal dengan drama ini. Drama yang dibuat oleh wanita yang pernah menjebaknya. Wanita yang membuat mereka tak mendapat maaf dari Abel dan Flo.

"Gue licik, kejam?" tanyanya dengan raut yang tidak jelas. Tangannya kali ini menggerakan pisau itu dan dengan sengaja melukai leher Abel.

"Harusnya kalian tau, kalo sebenarnya Abel lebih kejam dari gue" raut wajah Diana kali ini berubah menjadi seperti raut yang menyiratkan kesedihan dan kekesalan.

"Maaf Bel, gua gak seharusnya cinta sama lu, tapi gua gak mau dan gak suka lu deket deket sama Rescha dan cowo lain" ucap seseorang yang keberadaannya hanya diketahui oleh Diana. Orang itu hanya bisa melihat tanpa ingin membantu Diana untuk menghabiskan waktu bermain-main dengan Abel. Setelah selesai melihat, ia langsung pergi dari sana karena ia tak mau melihat gadis pujaan itu terluka karena seorang gadis yang psikisnya sedikit terganggu.

Tanpa diketahui oleh Diana, diam-diam Bian dan Kenzie berjalan dengan pelan penuh kewaspadaan. Mereka tau, jika Diana berhasil mengetahui keberadaan mereka, sudah pasti leher Abel yang jadi taruhannya.

Saat sudah mencapai posisi terdekat, Bian langsung mengambil dan melempar pisau yang tadinya dipegang oleh Diana, sedangkan Kenzie menahan tubuh Diana agar tidak memberontak.

"Lepasin gue!!" teriak Diana dengan histeris, ia terus menggerakan tubuhnya agar terlepas dari Kenzie, tapi sayang tenaga Kenzie lebih besar dan Diana benci mengakuinya.

"Diem lo!!" bentak Kenzie karena sebal dengan tingkah Diana. Ia mulai risi dengan kelakuan gadis ini. Jika gadis ini adalah Cherly, Kenzie bisa tersenyum dengan lebar, ahh ia harus cepat membereskan wanita ini dan bermanja ria dengan Cherly ketika Cherly keadaannya sudah membaik.

Diana berhenti, membuat mereka bertanya-tanya kenapa Diana menurut pada ucapan Kenzie. Tiba-tiba Diana tertawa lepas, perlahan tapi pasti tawa itu semakin kencang.

"Mulai saat ini, gue mungkin bakal menderita. Makasih karena kalian udah pernah nerima gue dihati kalian walau sesaat dan hanya sebatas kebohongan. Kali ini gue cuma mau ngasih tau kalian, gue emang jahat tapi kejahatan gue hanya 20% berbeda dengan Abel yang kejahatannya 75%".

Kenzie membawa Diana yang sudah pasrah akan hidupnya serta menyerahkannya kepada pihak yang berwajib, sedangkan yang lain membawa Abel dan Cherly untuk dibawa ke rumah sakit.

***
Di sebuah ruang VVIP rumah sakit ada sekumpulan remaja yang sedari tadi terus memikirkan ucapan Diana. Mereka bingung, apa yang dimaksud oleh Diana. Kenapa Diana berucap seolah-olah jika Abel lebih jahat dari Diana. Kenapa Diana begitu pasrah dengan peristiwa yang akan mendatang nanti.

Kenapa?

Satu kata itu terus memenuhi pikiran mereka, otak mereka berusaha bekerja lebih keras untuk mendapatkan jawabannya. Mereka terus berpikir dan berpikir, mengumpulkan semua fakta agar bisa disatukan menjadi jawaban yang logis.

"Gue masih gak percaya sama Diana, tapi kenapa ucapannya kaya yang meyakinkan" ucap Rescha.

"Apalagi gue, gue yakin ada sesuatu yang disebunyiin Diana dan Abel" ucap Flo sambil melihat Abel lekat. Ia tak percaya jika Abel menyembunyikan sesuatu darinya.

Cklek..

Mereka semua menoleh kearah suara, dan melihat Cherly yang memakai kursi roda yang kini didorong oleh Kenzie dan Atha yang berada disisi sebelah kiri Cherly.

"Cher, lo tau yang diomongin Diana kemarin kan?" tanya Arsha.

Cherly mengangguk, ia memang mendengar perkataan Diana kemarin.

"Lo sadar gak, kalo ada sesuatu yang disembunyiin Abel sama Diana"

Hanya kata-kata sederhana dari Arsha, Cherly sudah merasakan jika tubuhnya kali ini menegang. "Bagaimana ini, mereka sudah menyadari sesuatu"

Kelakuan Cherly yang seperti itu membuat Flo semakin menduga jika Mereka memang menyembunyikaan sesuatu. Sesuatu yang kecil atau sesuatu yang lebih besar. Cherly menepis kekhawatirannya yang itu. Kali ini ia memikirkan seorang pria yang kemarin ia lihat samar samar.

"Samar-samar kemarin gue liat cowok, kayanya dia partner Diana, dia siapa ya" ujar Cherly yang membuat yang lainnya menoleh.

"Cowok? Lo tau gak dia spesifiknya kek gimana?" tanya Bian pada Cherly.

"Gua ngerasa dia kaya cowok di anggota warnetic, siapa ya? Postur tubuhnya kaya Iqbal sama.. Arza!" teriak Cherly saat dia mengingat seseorang yang dicurigai.

Raut wajah mereka kini berubah menjadi serius. Menatap satu sama lain seolah sedang memikirkan bagaimana rencana selajutnya. Rencana untuk mengungkap rahasia dan pelaku yang berusaha mencelakai Abel.

***
Hayoo.. Masalah apa lagi ini..

Maaf cuma sedikit..

***
Haloo semua maafkan kalo aku jarang update, disini aku pengen curhat tentang sesuatu yang bikin aku gak mood.

Pernah gak sih kalian tiba-tiba dijauhi sama temen bahkan sahabat paling dekat sekalipun?..

Itu yang kali ini menimpa aku. Disini aku bingung, mereka kenapa?, apa salah aku sampe mereka ngejauh, bukan hanya satu dua yang ngejauh melainkan banyak.

Jujur aku pengen nangis, tapi aku tahan, disitu aku pengen banget bilang ke mereka,

'Woi kalian kenapa ngejauh, salah aku apa?, aku mohon kalo kalian gak suka sama aku bilang, jangan tiba tiba ngejauh kaya gini, jangan tiba tiba kalian mengabaikan aku. Aku lebih pengen punya temen yang terang-terangan nunjukin kebencian, daripada punya teman yang pura pura baik. Jangan bikin aku selalu sendiri, kalian tau aku kesepian, kalian tau aku punya rasa sakit.

Disini aku bukan mau ngemis pertemanan, tapi sekiranya kalian ngerti rasa sakit aku. Rasa sakit karna diabaikan, rasa sakit ketika tak dihargai. Kalian jangan bikin aku depresi karena ini, jangan bikin aku kembali menjadi Angel yang sedikit masokis, jangan bikin aku tertekan karena ini, aku gak mau, tekanan batin karena diabaikan itu mengerikan. Aku gak bermaksud menyalahkan kalian, disini aku hanya ingin bertanya, kenapa kalian kaya gitu sama aku'.

Apa kalian pernah mengalami kejadian yang sama kaya aku. Jujur, tujuan utama aku menjelajah di dunia wattpad itu bukan sekedar bersenang senang, tujuan aku disini biar aku gak merasa diabaikan, disini di wattpad aku benar benar ngerasa apa itu dihargain.

Hanya satu kata, Diabaikan, satu kata yang mungkin sangat berpengaruh bagi sifat seseorang. Aku contohnya.

Dulu aku aktif sering main, berbaur dikeramaian, selalu ngoceh yang gak jelas, tapi sekarang? Sekarang aku pendiem, menghindar dari keramain sampai aku sedikit benci sama keramaian, jarang main sampe aku gak tau jalan, jarang ngomong, selalu ngurung diri dikamar.

Yang sering diabaikan atau sering sendiri pasti tau rasanya.

Kalo kalian jadi aku, kalian mau ngapain?..

👋👋👋

Voment.. Thanks.. See you.. And bye bye..

Cristabel (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang