Chapter 13

4.6K 447 70
                                    

Cerita sebelumnya . .
.
.

"sungguh maafkan eomma, eomma tidak tahu hari yang eomma takuti datang begitu cepat disaat usia Eunha masih belum bisa mengerti dengan apa yang akan eomma jelaskan" air matanya keluar begitu saja dari sudut mata runcingnya,

"dan maafkan aku Kookie yang mungkin akan menyerah dengan semua ini".

.
.

Enjoyed!!!

.
.
.

Selama perjalanan menuju kekediaman keluarga Jeon, tidak ada dari mereka yang mengeluarkan suara sedikit pun.

Mereka hanya terjebak dalam pemikiran masing masing. Jungkook yang tidak mengalihkan perhatiannya pada jalanan, Eunha yang duduk dibelakang masih setia menatap jalanan ramai dari balik kaca mobil, sedangkan Taehyung tiada hentinya mengigit bibir dalamnya, dengan kedua tangannya saling meremat satu sama lain.

Taehyung takut, bahkan sangat takut sesuatu yang buruk akan terjadi padanya dan juga keluarganya. Taehyung tahu, bahkan sangat tahu dampak hubungannya bersama Jungkook. dampak yang akan berakibat pada anak anaknya karena memiliki eomma seorang namja sepertinya.

Tapi karena kesungguhan Jungkook yang ingin menjadikannya pendamping dan cintanya yang besar pada Jungkook dan anak anak-nyalah yang bisa membuat ia bertahan sampai saat ini.

Ia masih tidak tahu harus berbuat apa jika saat yang ditakutinya datang. Seperti kejadian Eunha yang diejek oleh temannya. Taehyung masih tidak tahu bagaimana cara ia menejelaskan situasinya pada Eunha yang mungkin gampang terpengaruh.

.
.

Mobil Jungkook berhenti tepat didepan pintu besar rumah mereka. setelah memastikan mobil sang appa sudah berhenti, Eunha melesat keluar dari mobil dan langsung masuk kedalam rumah, ia menghiraukan panggilan sang eomma. Sedangkan Jungkook hanya bisa memperhatikan punggung Eunha yang sudah menghilang dibalik pintu tanpa bersuara.

.
.

"eomma~" teriak Jaehyun melihat Taehyung sudah berdiri tidak jauh dari dirinya yang tadi sibuk bermain dengan Raehyun diruang tengah.

Jaehyun berlari kearah Taehyung dan berhambur memeluk leher Taehyung yang menerima sambutan pelukannya.

"eomma, Wae?" tanya Jaehyun padanya dengan memiringkan sedikit kepalanya, Taehyung sedikit terkejut dengan pertanyaan Jaehyun dan membuat ia mengeritkan keningnya tidak mengerti,

"ada apa dengan eomma?" tanyanya lagi,

"em" gumam Taehyung masih tidak mengerti,

"apa eomma menangis? dan kenapa bibir eomma berdarah seperti ini?" dengan cepat tangan kanan Taehyung bergerak menghapus jejak air mata yang mungkin ada dipipinya dan mengusap bibirnya yang kata Jaehyun berdarah dengan ibu jarinya.

"eomma baik baik saja sayang" setelah memastikan tidak ada bekas apa pun pada wajahnya, ia mencium lembut kening Jaehyun.

"apa Jae dan Rae sudah makan?" tanyanya yang mendapat jawaban anggukkan kepala kuat dari Jaehyun untuknya.

"eomma~" kini suara Raehyun mengalihkannya dari Jaehyun, ia menundukkan wajahnya melihat Raehyun yang berdiri didepannya dengan menarik ujung baju sang eomma,

The Reason 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang