Chapter 19

4.1K 398 55
                                    

Enjoyed!!!

.
.
.
.
.
.

Drrtt drrttt drrttt

“yeoboseyo”

“jangan terlalu ramah pada ku bitch!” dengusan kasar keluar dari seberang telpon yang dipanggil Bitch.

“kau tahu, aku muak menunggu mu yang entah kapan menghancurkan mereka. Kau tidak melupakan perintah ku kan Bitch. Aku bisa saja mengirim bukti ini pada keluarga mu dan menyebarkannya pada media” terdengar nada yang memuakkan setiap kali orang ini menghubunginya.

“atau kau ingin aku melakukan pemanasan agar membuat kau yakin bahwa aku tidak main main dengan ancaman ku” lanjutnya.

“jika itu yang kau mau, aku akan dengan senang hati melakukannya. Kalau begitu ann____”

yak! Jangan melakukan apa pun. Aku akan melakukan seperti apa yang kau rencanakan. Jadi jangan melakukan apa pun dengan bukti itu” potongnya terhadap orang itu yang ingin mengakhiri sambungan telpon mereka.

“beri aku waktu tiga hari untuk menjalankannya. Setelah itu aku pastikan orang bodoh itu akan menjadi milik mu” lanjutnya.

“baiklah, ini kesempatan terakhir mu. Jika kau tidak juga melakukannya, aku pastikan keluarga mu akan menerima semua bukti ini ditangan mereka pagi pagi sekali” yang diseberang telpon menjeda ucapannya.

“dan selamat bersenang senang JALANG!” lanjut orang itu dan mematikan sambungan mereka.

Ia hanya bisa meremat kuat ponsel yang ada ditangannya dengan tatapannya yang memerah marah menahan emosinya.

Brengsek kau!” umpatnya dan membanting ponselnya ke tempat tidur.

.
.
.

Taehyung mendudukkan dirinya disamping sang suami yang sedang membaca surat kabar, meletakkan nampan berisi jus segar serta cemilan untuk ketiga anaknya yang bermain dimatras didepan sang suami menikmati bacaannya, dan dua gelas teh untuk dirinya dan sang suami.

“eomma membawa cemilan untuk kalian sayang” ucapnya setelah menyerahkan gelas berisi teh pada Jungkook. Mendengar kata cemilan si kembar langsung datang menghampirinya.

cha, bawa ini kesana, jangan lupa berbagi dan kasih Eunha noona” menyerahkan toples berisi cookiee pada Raehyun. Si kembar hanya menganggukkan kepalanya dan kembali duduk di matras, melanjutkan permainan mereka yang sempat terhenti.

Sebelumnya Raehyun menyodorkan toples yang diberikan sang eomma pada Eunha. Taehyung hanya tersenyum hangat melihat ketiga anaknya.

“sayang” panggil lembut Jungkook yang telah melipat surat kabarnya tadi pada Taehyung,

em” balas Taehyung menatap lembut Jungkook.

“besok aku akan ke Daegu untuk bertemu beberapa client disana dan kemungkinan akan menginap selama dua hari atau mungkin lebih” sebelah tangannya mengusap lembut punggung belakang Taehyung,

“apa kau mau ikut sayang?”

“jika aku ikut, bagaimana dengan anak anak. Tidak mungkin aku membawa mereka bersama kita, Eunha sudah terlalu sering tidak masuk sekolah Kookie” sebelah tangannya melingkar pada punggung belakang Jungkook, menyandarkan kepalanya pada pundak Jungkook.

“baiklah, aku akan menghubungi mu selama disana” ia mendaratkan ciuman lembut pada surai Taehyung.

“kau tidak marah kan Kookie?” kepalanya mendongak menatap netra kelam sang suami,

The Reason 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang