Chapter 24

4.3K 407 69
                                    

Haiii..
Saya kembali ni bawa updatean..

Masih ada yg nunggukan ni update.. Yg pada lumutan dan karatan ni saya bawa pembersih nya..😂😂

Gak banyak bacot dah.. Silahkan menikmati..😚😚

Enjoyed!!

.
.
.
.
.

Semenjak kejadian siang tadi, dimana Sehun mengancamnya akan melukai anak anaknya jika ia tidak menuruti keinginannya, Taehyung hanya bisa terdiam dengan pikirannya yang berkelana entah kemana.

Hanya menatap sendu anak anaknya saat makan malam berlangsung, dan terlalu banyak diam tanpa mengeluarkan suaranya. Itu semua tidak luput sedikit pun terlewat oleh Jungkook yang memperhatikannya.

.

Setelah memastikan ketiga anaknya tertidur dengan lelap, Jungkook beralih ke kamarnya.

Membuka dan menutup pintu kamarnya perlahan saat matanya menangkap sosok sang istri duduk ditepian kasur mereka dengan wajah yang menunduk.

Melangkahkan kedua kakinya mendekat pada sang istri yang masih betah pada posisinya.

Menghentikan langkahnya tepat berada didepan sang istri yang masih duduk dengan menundukkan wajahnya.

"Sayang" panggilnya dengan berlutut tepat didepan Taehyung.

"Memikirkan sesuatu?" ia bertanya dengan membelai lembut wajah sang istri dengan sebelah tangannya. Perlahan mendongakkan wajah Taehyung agar bersitatap dengannya.

"Kookie" gumam sang istri yang bisa didengarnya dengan jelas, karena keadaan suasana kamar mereka yang sunyi.

"Apa ada yang mengganggu pikiran mu. Hm?" mencium sekilas pelipis sang istri saat bertanya.

"Ma-maafkan aku" suaranya terdengar bergetar dengan kedua matanya yang sudah berair. Jungkook tidak menjawab atau bertanya, ia hanya mengusap wajah sang istri.

"Maafkan aku karena tidak bisa menjaga anak anak kita. Maafkan aku karena terlalu lemah dan tidak bisa melawan. Sungguh maafkan aku Kookie" lanjutnya saat Jungkook tidak menyuarakan suaranya.

"Seharusnya aku tidak boleh selemah ini. Seharusnya aku bisa melawannya dan menghajar wajahnya. Ta-tapi aku tidak tahu kenapa aku bisa selemah ini" memutuskan kontak mata mereka, kembali menundukkan wajahnya dengan lelehan air matanya yang tidak bisa ia cegah saat air matanya ingin membajiri wajahnya.

"Maafkan aku karena membiarkannya mencium___hhmmptt" suaranya dipaksa bungkam karena Jungkook yang menempelkan bibirnya tepat dibibir sang istri yang terbuka. Melumat bibir atas dan bawah sang istri dengan gerakkan lembutnya.

"Tidak perlu meminta maaf sayang. Kau sama sekali tidak salah" ucapnya setelah memutuskan ciumannya yang sebentar.

"Kau bukan lemah sayang. Itu semua wajar mengingat posisi mu adalah seorang ibu yang akan melakukan apa pun demi anak anak kita" mengusap wajah Taehyung dengan menghapus jejak jejak linangan air mata yang berbekas diwajah cantik sang istri.

"Aku sudah menghapus sebagian jejak si Brengsek itu pada bibir mu. Jadi, biarkan aku menghapusnya secara menyeluruh di seluruh anggota tubuh mu sayang" mengecup sekilas bibir Taehyung saat menyelesaikan ucapannya.

"Tolong Kookie. Tolong hilangkan semua jejak kotor ini" gumamnya dengan menarik kerah leher piyama tidur Jungkook.

Tanpa menunggu jawaban Jungkook, ia memajukan wajahnya terlebih dahulu, mengikis jarak yang ada antara wajahnya dengan wajah sang suami. Menempelkan belah bibirnya tepat dibibir Jungkook dan memejamkan kedua matanya.

The Reason 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang