Chapter 26

4.3K 377 93
                                    

Enjoyed!!!

.
.
.
.
.
.

Taehyung mendaratkan bokongnya duduk disamping sang suami yang sedang membaca koran hari ini, koran yang selalu diantar setiap paginya oleh seorang bocah laki laki berumur sepuluh tahun yang bernama Lee Daehwi.

Taehyung baru mengetahui nama bocah itu kemarin pagi saat ia yang menerima langsung koran dari Daehwi. Sedikit bertanya tentang mengapa Daehwi tidak pergi sekolah atau dimana rumahnya. Daehwi yang awalnya tidak ingin bercerita pada Taehyung, mengurungkan niatnya karena melihat ketulusan dari wajah Taehyung dan kehangatan tatapan Taehyung memandangnya, membuat bocah itu menceritakan kehidupannya yang hanya sebatang kara. Kedua orang tuanya meninggal akibat kelaparan yang parah menimpa keluarganya.

Daehwi bercerita dengan suara yang tegar saat menceritakan kepahitan yang menimpa keluarganya, yang membuat Taehyung merasa iba padanya. Taehyung berniat menceritakan Daehwi pada sang suami, dan mungkin sekarang adalah waktu yang tepat untuknya bercerita.

“Kookie” panggilnya dengan melingkarkan kedua tangannya memeluk sebelah lengan Jungkook.

“Wae?” tanya Jungkook dengan melipat korannya dan meletakkan koran itu pada nakas didepannya. Melepas kacamata baca yang tadi ia kenakan dan meletakkannya tepat diatas koran.

“Apa ada sesuatu sayang? Apa perut mu sakit?” lanjutnya bertanya dengan sebelah tangannya yang bebas dari pelukan tangan sang istri mengusap lembut perut sang istri yang sudah mulai membesar.

Kini Jungkook tidak akan berdebat dengan Taehyung tentang masalah kehamilan sang istri. Karena Jungkook percaya, bahwa Taehyung akan baik baik saja dan selalu bersamanya. Begitu juga dengan calon anggota keluarga mereka yang berada didalam perut sang istri.

“Tidak Kookie. Aku baik baik saja. Hanya saja—“ ia menjeda ucapannya sebentar. Menimbang tentang apa yang ingin dikatakannya pada Jungkook tentang bocah yang bernama Lee Daehwi.

“Hanya saja?” mengeritkan keningnya atas Taehyung yang tiba tiba mengigit bibirnya. Kebiasaan sang istri saat sedang bingung.

“Hanya saja, ini tentang bocah yang setiap pagi mengantar koran ke rumah kita. bocah laki laki bernama Lee Daehwi”

“Ada apa dengan bocah itu? Apa dia akan digantikan dengan orang lain untuk mengantar koran kerumah kita?” tanya Jungkook tidak sabaran karena Taehyung yang seperti ragu ragu berucap padanya.

“Bukan. Bukan itu. Kemarin pagi aku menanyainya kenapa dia tidak pergi sekolah seperti anak anak seusianya. Awalnya dia ragu mau mengatakannya pada ku. Saat aku berbalik ingin masuk kedalam, dia tiba tiba memanggil ku dan mengatakan pada ku tentang kehidupannya” kali ini Jungkook tidak menyuarakan suaranya, ia masih menanti kelanjutan cerita sang istri yang sebenarnya ia sudah tahu tujuan sang istri berbicara padanya.

“Kedua orang tuanya sudah meninggal akibat Kelaparan. Kau tahu, sangat sulit hidup dikorea kalau kau tidak punya pekerjaan. Sebenarnya aku tidak yakin tentang kelaparan, tapi aku yakin Daehwi hanya mengetahui kematian orang tuanya dari ucapan orang sekitarnya yang mengatakan padanya demikian. Tidak ada yang berniat menjelaskannya pada seorang bocah sepertinya” Sebenarnya Taehyung tidak mengerti kenapa ia tiba tiba kepikiran bocah itu. Bayangkan saja, bocah sepuluh tahun yang tidak punya orang tua mau pun keluarga. Bocah sepuluh tahun yang hidup seorang diri dikota sebesar Seoul.

“A-apa aku boleh mengangkat Daehwi menjadi anak kita?” mengigit bibir dalamnya dengan tatapan takut memandang Jungkook yang menunjukkan wajah terkejutnya.

“Ku moh—“

“Itu tidak mungkin Tae-ah” potong Jungkook cepat dengan menurunkan pelukan sang istri pada lengannya.

The Reason 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang