#2

13.5K 1K 65
                                    

Hari ini adalah hati pembekalan bagi anak-anak magang tahun angkatan gue, 2014.

Para dosen pembimbing sudah sibuk mengatur acara dan tak lupa dibantu oleh mahasiswa tentunya.

Semua mahasiswa sudah memasuki ruang aula fakultas. Terlihat juga para pemegang perusahaan tempat kami akan di tempatkan nantinya. Sebentar lagi acara pembekalan akan segera dimulai.

Seseorang manggil nama gue, gue yg duduk di depan otomatis balik ke sumber suara. Ternyata eh ternyata, yg manggil gue pak Leeteuk.

"Nana sini" panggil pak leeteuk. Gue pun ikut instruksi pak leeteuk.

"Kenapa pak?" tanya gue

"Kamu jadi mc gih, temanin seulgi" kata pak leeteuk menyodorkan microfon ke gue.

"Katanya seulgi nervous kalau nggak ada kamu di samping dia" tutur pak leeteuk.

"Si kuda, lebay amat deh" ucap gue pelan.

"Hayu atuh na, diambil mic nya" kata pak leeteuk. Gue pun ngambil mic itu dari tangan pak leeteuk.

Acaranya sudah dimulai. Gue dan seulgi membuka acara dan bla bla bla....

-Skip-

Gue duduk di kursi kosong sambil nungguin si seulgi dari toilet. Tapi tuh anak ke toiletnya lama benar, mana disini panas. Gue kipas-kipas leher gue make tangan.

"Nih minum" seseorang menyodorkan air mineral tepat di muka gue.

"Makas......." gue ga habis pikir, gue ga percaya, ga benar ini mah. Pasti cuman mimpi. Inget! Ini cuman mimpi. Gue mencubit pipi gue sendiri

"Aww" sakit! Beneran gue ga mimpi. Semalam pas tidur gue menghadap mana yah? Kok bisa mimpi buruknya di dunia nyata.

"Kenapa? Kaget yah liat gua? Mau lari kemana lagi luh?" Tanya orang yg berdiri di depan gue, sekarang. Gue hanya bisa menelan luda gue. Seulgi? Luh dimana? Tolongin gue.

"Om ngapain disini?" tanya gue setenang mungkin. Padahal mah gue takut.

Eh gue bego banget sih. Kan si om pedo ini pemegang perusahan. Otomatis kesini pasti karna di undang oleh pihak fakultas.

"Heh! Ngomong apa luh barusan? Om? mau bibir luh gue tampol?" kata si om. Iya dia om pedo yg kemarin ngejar gue. Ampun om ampun.

"Maaf presdir, hari ini anda harus menghadiri rapat" kata seorang wanita pada om pedo. Gue yakin itu asisten si om pedo.

 Gue yakin itu asisten si om pedo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cantik banget....

"Ingat yah luh bocah, urusan luh ama gua belum selesai" kata si om pedo pergi ninggalin gue. Huh dasar caplang.

"Maaf yah dek, presdir memang kaya gitu. Ga sopan, bicaranya suka ngawur" bisik si mba asisten. Unch udah cantik baik lagi.

"Iya mba, nggak apa-apa kok" jawab gue sambil tersenyum.

Boss Rempong - PcyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang