Part 17

51.8K 4.3K 91
                                    

Bonus Part 17 !!

Foto yang aku tampilin adalah Foto dari Jonathan Ilios yaitu Alpha dari Ilios's Pack 


--


Aku dan Jeno kembali setelah makan malam. Setelah kejadian diriku bertemu dengan Werewolf dari Ilios Pack itu, aku jadi menyadari bahwa ternyata berada diluar Pack mungkin memang terlalu berbahaya bagiku – dan itu membuatku merindukan Ibuku.

"Kau tidak apa?" tanya Jeno yang seperti menyadari perubahan dari mood ku. Aku menggeleng pelan lalu menghela nafas dan menyenderkan kepalaku pada jendela mobil. Aku bisa merasakan tatapan khawatir Jeno padaku tapi aku sengaja mengindahkannya karena aku tahu, kalaupun Ia menatap kedua mataku saat inipun tidak akan membuatnya merasa lebih baik.

"Apa – kau memang takut pada Alpha tadi karena dia Alpha Ilios, atau secara keseluruhan kau memang takut pada Alpha?" ucap Jeno secara perlahan dan pertanyaannya berhasil membuatku melupakan permasalahan Ilios dan menatapnya bingung,

"Apa maksudmu?" tanyaku, dan aku bisa melihat bahwa Jeno tiba-tiba menggenggam setir mobil itu lebih kuat seakan Ia – Gugup?

"Entahlah. Tadi – ketika aku menanyakan untuk menggandengmu aku merasakan kau sempat merasakan takut. Jadi – aku hanya berusaha memastikan." Jawabnya dan aku kembali dipenuhi rasa bersalah.

"Maaf – aku tidak bermaksud untuk berperilaku seperti tadi. Aku punya alasan tersendiri – tapi satu hal yang kutahu dan memang aku rasakan, bahwa aku tidak takut padamu. Tapi – tentu itu tidak berarti aku bisa berperilaku seenaknya padamu. You still have my respect, as an Alpha – ofcourse." Jelasku dan aku bisa melihat bahwa Alpha disampingku itu sudah tidak diselimuti rasa gugup maupun tegang lagi dan menjadi lebih rileks.

"Lalu – apa Alpha Ilios dan beberapa member Pack nya sekarang sedang berada di Pack House?" tanyaku

"Seharusnya." Jawab Jeno singkat, dan aku kembali menunduk lalu menggigit pelan bibir bawahku.

Tiba-tiba Jeno berbelok ke arah pinggir jalan dan menghentikan laju mobil. Ia melepaskan Sabuk Pengaman miliknya lalu memposisikan dirinya menghadap kearahku.

"Apa kau tidak percaya bahwa aku adalah Alpha?" tanyanya – dan aku benar-benar dibuatnya terkejut untuk kesekian kalinya terhadap pertanyaan miliknya yang sepertinya selalu diluar nalarku.

"Aku – percaya padamu bahwa kau adalah Alpha." Jawabku dengan nada kenapa-kau-bertanya-sesuatu-yang-sudah-pasti.

Ia menghela nafas lalu menatapku cukup lama sebelum akhirnya mengatakan, "Lalu kenapa kau takut pada Alpha Ilios seperti ini? Aku tadi memang menyuruhmu bersembunyi karena aku belum tahu apa tujuan maupun keinginan dari Jonathan, tapi – bukan berarti aku menyuruhmu berada di belakangku karena aku ragu aku bisa menjagamu. Karena apapun yang terjadi aku tidak akan membiarkan siapapun melukaimu – siapapun."

Aku mengerjapkan mataku dan berusaha mencerna kata demi kata yang diucapkannya barusan. Tiba-tiba Jeno mencondongkan badannya padaku dan saat ini wajahnya sudah berada sangat dekat dengan wajahku.

"Jadi – berhentilah takut dan percayalah padaku." Ucapnya dan secara refleks aku langsung mengangguk cepat. Aku menatap wajahnya sebelum akhirnya aku menoleh kearah lain karena aku sudah tidak dapat menahan detak jantungku yang sepertinya mulai mengacau akibat kedekatan antara diriku dan Jeno.

Aku sengaja untuk terbatuk pelan supaya menyadarkan dirinya, dan berharap itu dapat membuat Jeno kembali dalam posisi asalnya. Tapi – Nihil. Ia tetap berada di dekatku dan aku benar-benar bingung harus bagaimana.

Choices [PUBLISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang