Aku mengingat-ingat kembali jalan menuju gubuk milik Zander tadi. Ada sesuatu yang harus kupastikan padanya. Sesuatu tentang dirinya dan juga Alpha tadi ada yang mengganjal dipikiranku.
"Hei." Panggilku pada Zander yang sedang membenahi beberapa daun di gubuknya.
"Apa yang kau lakukan disini? Kau tersesat lagi?" tanyanya padaku dan aku menggeleng pelan lalu melangkah kearahnya.
"Ini –" ucapku sambil menyerahkan 1 buah plastik berisi makanan didalamnya,
" – Aku teringat akan dirimu, dan kupikir sebagai tanda terima kasih karena tanganku." Lanjutku, dan Ia terdiam lalu menatapku.
Aku yakin dia pasti berpikir aku terlalu aneh untuk menjadi seorang "manusia biasa" dan sebagai perempuan.
Aku mendengar Ia tertawa pelan lalu menerima plastik itu dari tanganku.
"Aku rasa seharusnya kita sudah impas? Aku menolongmu karena kemarin kau menolongku." Ucapnya dan aku tersenyum karenanya.
"Kau tahu – sebenarnya ada yang ingin kutanyakan padamu."
Ia memandangku tapi aku melangkah mendekatinya lalu menggenggam tangannya, Ia terkejut akan tindakanku dan hendak menarik tangannya dariku. Tapi kutahan – dan tak lama kemudian aku melihat Ia mengerutkan dahinya.
"Apa yang kau lakukan?" ucapnya tercekat.
Aku sengaja meruntuhkan pertahananku supaya Ia tahu bahwa aku memasuki pikirannya, dan aku ikut terdiam ketika menyadari apa yang ada dipikirannya.
Ia menarik tanganku dari tangannya dan aku menatapnya tak percaya.
"Siapa – kau sebenarnya?" tanyanya sembari menjauhiku.
"Kau – apa yang terjadi padamu – apa itu semua benar?" tanyaku padanya tanpa mengindahkan pertanyaannya barusan.
"Aku yakin kau manusia tapi bagaimana bisa kau melakukan itu?"
Aku mengerjapkan mataku dan berusaha meraih kesadaranku lagi yang sempat hilang akibat rasa terkejutku barusan.
"Aku memang manusia – tapi aku punya kemampuan khusus."
Aku menghela nafas sejenak,
"Aku berasal dari Dasos's Pack. Aku – anak dari sepasang Werewolf, tapi aku terlahir sebagai manusia. Aku punya seorang kakak laki-laki yang seorang Werewolf dan Ia adalah seorang Beta di Pack ku." Jelasku dan Ia mengerutkan dahi seakan menanyakan kebenaran akan apa yang kukatakan.
"Kau mau lihat apa yang kukatakan benar?" tanyaku sembari menjulurkan tanganku.
Salah satu kemampuan yang juga kumiliki adalah aku bisa membuat werewolf yang kusentuh untuk melihat pikiranku jika memang kuijinkan.
Aku melihat Zander sedikit ragu tapi akhirnya Ia menjulurkan tangannya dan menyentuh tanganku. Aku memejamkan mata dan berusaha memilah pikiranku untuk membuatnya melihat apa yang ingin kutunjukan padanya.
Aku merasakan perubahan dari dirinya, seakan menunjukkan bahwa Ia berhasil melihat memoriku yang ingin kutunjukan padanya.
"Kau – bagaimana ?" tanyanya padaku setelah aku melepas tanganku darinya,
"It's a gift. Tapi bagaimana aku bisa mendapatkannya – jujur aku juga tidak tahu, semuanya muncul ketika aku menginjak umur 19 tahun." Jawabku dan Ia terlihat berpikir sejenak, sebelum akhirnya menatapku cukup lama,
"Jadi – kau percaya padaku sekarang?" tanyaku, dan Ia menghela nafas lalu mengangguk,
"Kau tahu bahwa aku Rogues sejak pertama kita bertemu ? Dan kau menolongku? Bahkan membawaku ke dalam wilayah sebuah pack untuk memberiku makan? Apa kau sudah gila?" Zander mengatakan semua itu tanpa ada jeda sedikitpun, dan aku hanya tertawa hambar,

KAMU SEDANG MEMBACA
Choices [PUBLISHED]
Hombres LoboPernahkah dirimu berpikir bahwa kau berbeda dari keluargamu ? Seakan dirimu bukanlah bagian dari mereka dan seperti menjadi orang asing diantara keluargamu sendiri ? Bagiku pikiran itu adalah hal yang selalu kurasakan ketika melihat keluargaku, baik...