Part 6

53.2K 4.8K 25
                                    


Aku terbangun ketika merasakan leherku terasa sangat sakit, dan kemampuan ku ini kembali memberikan ku pengalaman tidak menyenangkan.

Aku dapat merasakan sakit atau luka dari seseorang yang pernah kumasuki pikirannya. Dan – itu berarti pria Rogues tadi pasti dalam bahaya. Aku bergegas menarik salah satu jaket milikku, mengenakannya dan bergegas menuju Rogues itu berada sekarang.

"Berhenti –" Teriakku ketika melihat pria Rogues itu sedang di kepung oleh beberapa werewolf, mereka ada sekitar 6 sampai 7 orang aku tidak sempat menghitungnya dengan pasti.

Aku bergegas berlari dan melerai mereka. Aku tahu bahwa aku melakukan kesalahan besar karena ikut campur dalam permasalahan seperti ini di wilayah pack lain. Tapi aku tidak bisa membiarkan pria Rogues tidak bersalah ini mati dihadapanku – dengan sepengetahuanku, apalagi aku juga bisa merasakan sakit yang Ia rasakan.

"Apa yang kalian lakukan?" tanyaku – yang setelah kupikir lagi dari mana keberanian ini kudapatkan?

"Maaf – tapi kami ada permasalahan yang harus diselesaikan." Ucap salah satu dari mereka yang memiliki postur tubuh tinggi dengan Mata coklat pekat. Dari konotasi Ia berbicara aku bisa tahu bahwa Ia memiliki posisi yang cukup tinggi – Delta atau Beta mungkin ?

"Kalau begitu bawa pria ini ke Polisi bukan dengan cara seperti ini." Ucapku membantah, aku memang sengaja bermain "bodoh" dengan mereka karena hanya dengan itu aku bisa menyelamatkan pria Rogues ini dan juga menyelamatkan diriku sendiri.

"Cukup."

Aku menoleh ke arah suara dan mendapati pria werewolf yang memiliki aura kuat itu. Setelah merasakannya lebih dekat aku baru sadar bahwa aura yang dimilikinya memang sangatlah kuat.

Aku melihat Ia mengangguk dan beberapa werewolf lainnya bergegas pergi dari sana. Aku pun menoleh ke arah pria Rogues itu dan hendak menolongnya untuk berdiri, tapi langkahku terhenti ketika ada tangan yang menarik bahuku sehingga menahan langkahku untuk mendekati Rogues itu.

"Apa?" tanyaku pada pemilik tangan itu – dan ups – ternyata tangan itu adalah tangan dari pria dengan aura kuat itu. Terkadang aku merasa bahwa sifat tempramenku yang kadang muncul ini akan membawaku pada situasi yang membahayakan.

"Apa kau kenal dengannya?" tanya pria itu, aku baru menyadari bahwa werewolf ini memiliki mata Biru dengan sedikit campuran Abu-abu didalamnya.

"Tidak. Tapi bukan berarti aku bisa membiarkannya di perlakukan seperti ini." Jawabku, tapi aku melihat bahwa pria ini menahan sesuatu – yang aku tidak dapat menangkap apa itu. Ada sesuatu yang aneh darinya.

"Aku membiarkan mu pergi, tapi – lain kali aku melihatmu, aku tidak akan memberikanmu kesempatan kedua." Ucap pria itu pada Rogues yang ada di belakangku.

'Ah!'

Ucapku dalam benakku ketika mendengar cara pria dihadapanku ini berbicara pada Rogues itu. Ada konotasi dan tekanan dalam cara Ia berbicara – layaknya seorang Alpha.

'Dia Alpha?!' pikirku dan aku langsung menautkan kedua tanganku supaya tanganku ini tidak melakukan kesalahan dengan menembus pikiran pria Alpha ini, karena jika aku tidak berhati-hati Ia bisa membongkar pertahananku dan mengetahui bahwa aku sedang berada dalam pikirannya. Dan itu tandanya Ia juga tahu bahwa aku bukanlah "manusia biasa".

Karena semakin kuat werewolf itu maka semakin sulit bagiku untuk mempertahankan kekuatanku agar tidak diketahui. Aku sudah pernah menyobanya pada Alpha Christian maupun Kakakku Erdo dan aku benar-benar harus berkonsentrasi supaya mereka tidak merasakan bahwa aku memasuki pikiran mereka. Dan itu adalah latihan terberat yang pernah aku lakukan.

Aku menoleh dan menyadari bahwa Rogues itu sudah pergi menjauh. Aku pun bermaksud pergi dari sana, tapi langkahku terhenti ketika pria Alpha itu menarik pergelangan tanganku.

"Jangan –" ucapku tercekat, sambil menarik tanganku lepas darinya.

Aku melihat bahwa pria itu terkejut dengan reaksiku,

"Maaf – aku hanya –" ucapnya,

"Tidak – aku yang seharusnya minta maaf, sudah mengganggu urusanmu dan – aku harus pergi. Permisi."

Aku bergegas berbalik dan berlari menjauh dari sana.

Sesampainya di Guesthouse aku langsung mengunci pintu depan dan belakang lalu memastikan semua jendela juga terkunci.

Aku menjatuhkan diriku di kasur, dan mulai berpikir.

Jika pria itu benar-benar Alpha hanya ada dua kemungkinan, Ia merupakan Alpha dari Ilios's Pack atau Aster's Pack. Dan pikiran itu membuat diriku merinding.

Karena jika Ia adalah Alpha dari Ilios's Pack – maka aku baru saja ikut campur urusan dari seorang Alpha yang terkenal akan kekejamannya.

--

Aku sudah stay di Guesthouse ini selama hampir 2 hari sejak kejadian malam itu. Lebih tepatnya 38 jam aku berada didalam Guesthouse tanpa keluar sedikitpun. Aku berusaha menyibukkan diriku dengan pekerjaan sampai aku nyaris menyelesaikan semua Part-time job yang diberikan padaku.

Aku tidak berani menginjakkan kakiku diluar, meski aku tahu bahwa aku tidak dapat merasakan aura dari werewolf manapun disekitar sini. Tapi – itu tidak menolong rasa ketakutan yang menyelimuti diriku.

Semalam aku nyaris saja membeberkannya pada Emily, tapi aku juga tahu, sekali saja Emily mengetahui bahwa aku dalam situasi seperti ini maka hanya ada satu jawaban. Mike dan Colton atau bahkan Kakakku Erdo pasti akan datang dan membawaku pulang. Dan itu berarti Ibuku – Estrella kemungkinan besar tidak akan pernah mengijinkanku keluar sendirian lagi – selamanya.

Aku menoleh kearah dapur lalu menunduk sembari mengusap perut malangku ini. Ini semua terjadi karena kemarin saat aku ke Supermarket aku berpikir hanya membeli sedikit bahan makanan dengan perhitungan beberapa hari berikutnya aku akan pergi ke Cafe atau mencari tempat makan lain disekitar sini. Tapi perhitunganku meleset karena kemampuan sialan ku ini.

Saat ini aku sudah tidak memiliki sedikitpun bahan makanan dan aku harus mencari makan jika aku masih ingin bertahan hidup.

Tapi – itu berarti aku harus keluar dari sini.

Dan kemungkinan bagiku untuk bertemu para Werewolf itu semakin besar.

Setelah beberapa saat berpikir dan menimbang-nimbang,

'Lebih baik aku bertemu mereka dari pada aku harus mati kelaparan disini.'


--

Part 6 Selesai !

Karena hari-hari ini ide ceritaku seakan mengalir, maka aku akan memberikan Part 7 sebagai bonus...

xoxo

Choices [PUBLISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang