Aku terbangun karena merasakan sesuatu yang dingin mengenai wajahku. Dan aku langsung membuka mataku untuk mendapati bahwa benda dingin itu adalah air dingin yang disiramkan pada wajahku.
Aku mengerjapkan mataku dan berusaha membuka mataku meski air masih membasahi wajahku. Setelah berhasil akupun berusaha mengenali tempat aku berada sekarang ini. Aku menatap sekeliling ku, saat ini aku berada di suatu ruang kosong yang terlihat mirip dengan ruang tahanan bawah tanah yang dimiliki Pack ku. Dan aku mendapati bahwa ada seorang pria – Rogues sedang tersenyum menatap kerahku.
Ia berjalan mendekatiku lalu berjongkok dihadapanku.
Belum sempat aku memberikan reaksi pada situasi ini, pria itu tiba-tiba mengarahkan tangannya padaku lalu menangkup leherku dan menarikku untuk mengangkat tubuhku lalu mendekat kearahnya.
Kedua tanganku diikat kebelakang dan aku sedang dalam posisi tersungkur ditanah, sehingga aku tidak bisa melawan gerakannya itu. Akupun berusaha menarik wajahku dari tangannya tapi itu hanya membuatnya menarikku lebih keras dan aku merasakan seluruh pipi kiriku dan leherku menjadi sakit karenanya.
"Awalnya aku bertanya mengapa Ia menyuruh ku untuk menangkap seorang manusia – tapi sekarang sepertinya aku tahu." Bisiknya padaku dan aku merasakan sekujur tubuhku merinding,
Ia menarikku lebih dekat dan Ia mengarahkan wajahnya kesisi kanan wajahku,
"Apa kau tahu bahwa kau sangatlah cantik? – Bagaimana jika kita bermain sebentar sebelum Ia datang?" bisiknya pada telinga kananku,
Aku langsung berusaha melarikan diri dari genggamannya karena untungnya kedua kakiku tidaklah terikat. Tapi sepertinya mereka memberiku suatu obat karena aku tidak bisa melangkah jauh – badanku terasa sangat lemah dan tidak berdaya.
Ia menarik rambutku dan membantingku ke tanah.
"Human – kau tahu lebih baik dari siapapun bahwa aku bisa merobek tubuhmu dengan cakarku saat ini juga. Jadi – lebih baik kau menurut dan tidak membuat ini lebih menyakitkan untukmu. Lagipula aku akan membuatmu merasa lebih baik setelah ini." Ucapnya sambil menarik kepalaku untuk menghadap kearahnya.
Aku merasakan bahwa tangan miliknya mulai berusaha membuka pakaianku dan aku memberontak sebisaku. Aku mengerahkan seluruh sisa tenaga yang kumiliki untuk menendangnya dan berusaha melarikan dari cengkramannya.
Aku berusaha berdiri dengan susah payah dan menyeret kedua kakiku kearah pintu keluar.
Tapi Ia kembali menangkap tanganku dan mendorongku kearah tembok lalu menampar wajaku dengan sangat keras hingga aku tersungkur ditanah. Aku merasakan pipi kananku terasa sangat panas dan kesakitan.
Tanpa bisa kutahan air mata mengalir dari kedua mataku.
Tiba-tiba Ia menarik kerah bajuku supaya aku dapat bangkit duduk dan Ia merobek paksa kaos yang kupakai. Aku menangis sejadi-jadinya, dan aku berusaha untuk berteriak tapi tidak berguna – aku tidak bisa mengeluarkan suara apapun karena tenggorokanku terasa begitu kering dan itu menyakitkan.
Aku merasakan kepalaku begitu sakit dan pipi maupun sudut bibirku terasa begitu perih. Aku menangis dan hanya bisa berharap pada Dewi Bulan untuk menyelamatkanku. Aku tidak memiliki tenaga lagi untuk melawannya, sekujur tubuhku terasa sakit.
Tapi belum sempat aku mengembalikan kesadaranku dan berpikir untuk menyelamatkan diri lagi, Ia – pria Rogues itu sudah terlempar jauh dariku, dan aku kembali terjatuh ketanah karena aku terlalu lemah untuk mengangkat tubuhku sendiri.
Aku mendengar geraman yang keras, akupun berusaha memfokuskan kedua mataku yang menjadi buram akibat banyaknya air mata yang mengalir darinya. Aku mengarahkan kepalaku kearah asal suara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choices [PUBLISHED]
WerewolfPernahkah dirimu berpikir bahwa kau berbeda dari keluargamu ? Seakan dirimu bukanlah bagian dari mereka dan seperti menjadi orang asing diantara keluargamu sendiri ? Bagiku pikiran itu adalah hal yang selalu kurasakan ketika melihat keluargaku, baik...