Four !

630 89 8
                                    

Vommentnya guyss~~

.

.


.




Hari ini, Seoyeon sudah masuk seperti hari-hari biasanya setelah sepagian tadi dia mempertimbangkan segalanya.

Kini ia tengah berjalan di koridor menuju kelasnya.

"Eh, udah masuk aja lu" ujar Eunbin yang tiba-tiba merangkul bahu Seoyeon.

Seoyeon awalnya cukup terkejut, namun setelah ia melihat wajah Eunbin, ia menjadi biasa saja "Pusing doang nyet. Ngapa lama-lama" balas Seoyeon "Tumbenan amat lu nggak nempel ama Jinyoung?"

"Bocahnya lagi ke toilet. Masa iya gue kudu ngekor ampe sana" balas Eunbin. Kemudian mereka masuk ke kelas bersama.

***

Felix merasa marah. Marah sekali ketika gadisnya kini tengah ngobrol berdua dengan Hwall saat ia pergi untuk membeli makanan pesanan Nancy.

'Brak!' dengan kasar, Felix meletakkan nampan berisi dua mangkuk bakso dan dua gelas es teh itu diatas meja.

"Nih, makanannya" ujar Felix pelan.

"Oh, udah ada. Makasih ya, yang" ucap Nancy tersenyum. "Eh, Hwall. Kamu mau beli makanan juga?"

"Boleh" balas Hwall menganggukkan kepalanya.

"Yang, tolong—"

"Enggak. Beli sendiri" potong Felix cepat.

"Eh, kok jutek gitu sih yaaangg" rengek Nancy

Felix hanya diam saja sambil menyantap makanannya.

"Eh, yaudah deh, Nan. Biar aku beli sendiri aja" ucap Hwall kemudian berdiri dari duduknya.

Nancy mengangguk, mengizinkan Hwall pergi.

"Kamu marah yaa??"

"Menurutmu aja"

"Ih, maaf. Aku sama Hwall kan statusnya udah mantan. Gak mungkinlah kalau aku balikan ama dia"

Felix tetap diam. Malas menanggapi.

***

Kali ini Seoyeon tengah malas pergi ke kantin. Ia sudah menolak beberapa ajakan untuk pergi ke kantin tadi dengan alasan dirinya tidak lapar. Akhirnya, sekarang dia hanya bengong di kelas yang memang dasarnya sepi jika jam istirahat.

Karena merasa bosan, dia pun memutuskan untuk mencari teman ngobrol. Dan kebetulan sekali, tepat dibelakang bangkunya, ada Jaemin yang tengah memainkan ponselnya dalam diam.

Melihat Jaemin, tiba-tiba sebuah pertanyaan melintas di kepalanya.

"Min" panggil Seoyeon.

Jaemin mendogakkan kepalanya "Hm?"

"Gue mau nanya"

"Nanya apaan?"

"Lu tau, latar belakang Hyeyeon?"

Mendengar nama Hyeyeon, Jaemin segera men-lock hp nya dan meletakkan di loker bawah mejanya. "Gue tau beberapa. Kenapa?"

"Nggak sih, nanya aja. Dia kan orangnya pendiem gitu ya. Gue penasaran aja"

"Gue kasih tau semua yang gue tau, tapi janji jangan kasih tau siapapun" ujar Jaemin.

Seoyeon mengangguk "Janji"

"Pertama yang gue tau, Hyeyeon itu ga punya orangtua"

Seoyeon terkejut mendengar pernyataan pertama. "Demi apa Hyeyeon ga punya orangtua?!"

"Ssttt.... pelan-pelan coeg" cibir Jaemin sambil mencubit bibir Seoyeon pelan.

Seoyeon mengangguk. "Oke-oke, lanjut"

"Dia itu anak pungut. Dia di temu sama tukang sapu jalan di tempat sampah pas dia masih umur 1 minggu" jelas Jaemin.

Seoyeon terperanjat. Ia tidak menyangka Jaemin akan tahu sedetail ini.

"Terus terus"

"Ya, terus sama tukang sampah itu dia dititipin ke panti"

"Lah, berarti yang gue liat tiap hari nganter Hyeyeon ke sekolah itu, ibu pantinya?" tanya Seoyeon.

"Bentar coeg, belom selesai" ujar Jaemin kemudian mengambil napas "Pas usia 5 tahun, dia diadopsi sama orangtua yang cukup berada. Dia dirawat dengan baik sampai umur 10 tahun. Nah, pas umur 10 tahun itu, dia dijadiin pembantu sama orangtuanya"

"Ih, jahat banget orangtua angkatnya" komentar Seoyeon. "Lah, terus yang biayain sekolah dia segala macem, siapa?"

"Itu pembantu asli dari orangtua angkatnya itu. Jadi dia dari umur 10 tahun sampai sekarang itu, dia jadi anak angkat pembantu itu"

Seoyeon ngangguk-ngangguk paham "Kayak sinetron amat ih kisah hidup dia"

"Iya, sinetron yang nyata" balas Jaemin.

"Eh, btw, kok lu tau banget cerita hidup Hyeyeon?" tanya Seoyeon. Beruntung, pagi ini dia ngobrol dengan Jaemin dan mendapatkan informasi sebanyak itu.

"Gue kan pernah pacaran ama dia. Bahkan gue pernah ke rumahnya itu" jawab Jaemin.

Seoyeon memutar bola matanya "Tau dah yang mantannya banyak mah beda"

Jaemin tertawa kecil membalas perkataan Seoyeon.

Setelah mengetahui latar belakang Hyeyeon, Seoyeon semakin merasa bersalah telah membunuh Hyeyeon. Harus ditaruh dimana mukanya kalau semuanya sudah terbongkar?

"Eh, btw, udah dua hari ini gue gak liat Hyeyeon? Tu bocah kemana ya? Kok gak ada kabar?"

Seoyeon terkejut mendengar pertanyaan Jaemin. Ia buru-buru memasang ekspresi seakan tak tahu apa-apa.

"Lu tau?" tanya Jaemin menatap Seoyeon.

"Eh, mana gue tau" jawab Seoyeon acuh tak acuh.

Akhirnya Jaemin diam. Walau sesungguhnya dia tahu apa yang terjadi sebenarnya.






































Sumpah ini gue gak bisa berkata-kata lagi.

Gue seneng banget woi StrayKids debut ber-9!!!!

Aaaa!!!!

Thank you JYP :*




Ps. Sorry malah jadi curhat :"



Secret ||  00L [✔]Where stories live. Discover now