Vote + Comment nya sayaangg :*
.
.
.
"Chae!!" seru Jaemin pada Chaeyoung yang tengah berjalan sendirian di koridor sekolah.
Yang merasa namanya terpanggil pun menoleh "Kenapa, Jaem?"
Jaemin menatap mata Chaeyoung dalam sebelum menjawab "Lu yang ngelaporin Seoyeon ke kantor polisi kan?"
Chaeyoung menyilangkan kedua tangannya di depan dada "Ada apa lu nanya ini ke gue?"
"Ck. Udah sih tinggal jawab iya apa enggak. Ribet amat"
"Bakal dapet apa gue kalau gue jawab?"
Jaemin mengacak rambutnya kasar. Ingin rasanya berteriak saking kesalnya kepada Chaeyoung.
"Gue bakal kabulin apapun yang lu inginkan!" jawab Jaemin.
Chaeyoung tersenyum kecil. Senyuman licik "Yakin?"
Jaemin mengangguk mantap.
"Ya, gue yang laporin dia ke kantor polisi, karena gue tau kalau dia yang ngebunuh Hyeyeon. Jelas?"
Jaemin memelototkan matanya "L..lu tau darimana?"
"Lu ga perlu tau darimana, yang jelas gue udah jawab pertanyaan lu, kan? Lu tinggal kabulin apa yang gue minta"
Jaemin melongo, merasa tidak terima. Namun pada akhirnya ia pun mengangguk "okelah"
"Lu mau apa?" tanya Jaemin.
Chaeyoung terdiam. Berpikir sejenak.
"Jadi pacar gue!"
Jaemin memasang raut terkejut "Gile!! Si Haechan mau lu rongsokin kemana?"
"Peduli amat. Yang penting gue udah dapet apa yang gue inginkan!"
Jaemin mengusap wajahnya. Lelah dirinya berkutat dengan gadis yang satu ini.
"Sori, Chae. Gue ga bisa. Gue bakal kabulin apapun yang lu mau, asal jangan yang ini"
Seketika wajah Chaeyoung memurung.
"Sekali lagi, sori, Chae. Lu juga harus jaga hati Haechan. Gue ga mau nyakitin perasaan sahabat gue sendiri"
Chaeyoung menghembuskan napasnya pelan "Oke. Gue bakal pikirin lagi apa yang bakal gue minta dari lu"
Jaemin tersenyum senang. Kemudian Chaeyoung pun melangkah meninggalkan Jaemin sendirian di koridor sekolah.
Pada detik itu, Jaemin baru menyadari ada hal yang janggal. Mengapa dirinya tak bisa membaca pikiran Chaeyoung?
***
"PELAKOR ADA DI MANA MANA!!!" Haechan bernyanyi dengan suara kerasnya seraya memasuki kelasnya bersama Hyunjin, Felix dan Jisung.
"BERISIK CHAN!!!!" balas Jisung yang berjalan di samping Haechan.
Murid - murid kelas 12 - IPA - 2 reflek menoleh ke sekumpulan lelaki yang kini tengah berjalan menuju bangku masing - masing.
Termasuk Yena yang sedang mampir ke kelas tersebut untuk meminjam buku novel kepada Seojung."CONGOR LU BERDUA MINTA DIGILING YA KEKNYAA!!" bentak Nakyung membuat lelaki itu tertawa keras tanpa merasa bersalah.
"Mereka nyindir lu, ya?" bisik Seojung pada Yena.
"Au dah" balas Yena tak acuh kemudian berdiri dari duduknya "Thanks ya bukunya. Besok minggu gue balikin"
Seojung mengangguk kemudian mempersiapkan buku untuk pelajaran selanjutnya.
"JAMKOS WOII JAMKOS. PAK CEYE KAGA MASUK!!!" teriak Bomin seraya memasuki kelas.
Seketika kelas kembali ricuh. Heejin yang pada dasarnya tak begitu menyukain keributan pun berniat mengajak Hyunjin keluar kelas.
"Hyun... keluar yuk. Di sini ribut"
Hyunjin mengangguk kemudian keluar kelas bersama gadisnya.
"Hyun, tadi kamu liat Yena dateng ke kelas kita terus ngobrol sama Seojung, kan?" tanya Heejin ketika dirinya dan Hyunjin sudah duduk di bangku taman sekolah.
Hyunjin mengangguk seraya meneguk soda yang sempat ia beli di kantin tadi "Emang mereka ngomongin apa?"
"Eung, aku ga begitu denger sih mereka ngomongin apa. Yang jelas tadi Yena sempet bilang ke Seojung kalau dia....."
Heejin menarik napas kemudian menghembuskannya sebelum ia melanjutkan "......Diperkosa sama kamu"
Mata Hyunjin membulat sempurna. Dirinya tak bisa berkata - kata lagi "S...serius??" hanya kata itu yang dapat keluar dari mulutnya.
Heejin mengangguk pelan "Jujur, sebenarnya aku harap aku salah denger. Tapi dari intonasi suara Yena pas ngucapin itu membuat aku percaya sama cerita dia"
"....Jadi kamu lebih percaya cerita Yena daripada aku?"
Heejin menatap mata Hyunjin "Ya, mau gimana lagi, Hyun. Waktu itu kan yang sadar cuma Yena. Masa aku harus percaya sama kamu yang mabuk?"
Hyunjin mengusap wajahnya. Perasaannya campur aduk sekarang.
"Gini, Yang. Aku bisa pastiin kalau cerita Yena itu bohong.
"Semua udah jelas, Hyun. Lebih baik kita pisah dulu, biar kamu juga fokus untuk memperbaiki nilai akademik kamu"
"T..tapi Yang...,"
Heejin sudah berdiri dan pergi meninggalkan Hyunjin sendirian. Hatinya sudah terlanjur sakit setelah mendengar cerita Yena di kelas tadi.
______________
Wkwkwkwk. Gua ganti judul buku ini jadi 'Secret' btw.
Kenapa?
Karena gua ngerasa judul itu lebih cocok sama alur cerita yang emang banyak rahasianya :v
Kaga ada yang tanya ya? Okd:(
Sekian, Terima Jinyoung:))

YOU ARE READING
Secret || 00L [✔]
De Todo❝apakah rahasia itu akan selamanya tersimpan rapi ?❞ ©seonoora, 2017