Thirty Two !

246 27 3
                                    

JANGAN LUPA VOMENT IAAA



.




.






.






Di  hari minggu kali ini ga ada Jeno yang tidur lagi habis jogging. Karena semalam adalah malam yang spesial, sebab orangtua Jeno baru pulang dari Los Angeles. Tentu Jeno bahagia karena hanya 6 bulan sekali dia dapat bertemu orangtuanya, walau tidak dalam tempo waktu yang lama.

Dan, pagi ini Jeno juga akan membuat hari yang spesial, sebab itu ia langsung mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke rumah Siyeon.

Usai bersiap-siap, Jeno pamit kepada ibunya. Kebetulan ayahnya masih tidur karena kelelahan.

"Jeno pergi dulu ya, ma"

Mama Jeno menoleh "Kemana, Jen"

Jeno tersenyum hingga menampakkan lengkukan bulan sabit di kedua matanya "Kerumah calon pacar, ma"

Mama menepuk pundak Jeno "Mama pikir kamu udah punya pacar makanya jarang ngehubungin mama"

Jeno nyengir "Belum, ma. Doain aja semoga kali ini Jeno langsung diterima"

Mama Jeno tersenyum "Iya, Jen"

"Oh iya, ini buat beli kue untuk calon pacarmu" Mama Jeno menyerahkan beberapa lembar uang yang langsung diterima oleh anak bungsunya.

"Makasih, ma!"

"Kalo perlu, beliin bunga sekalian"

"Siap!"

Setelah itu, Jeno menyalimi mamanya, dan berjala keluar rumah.

"Hati-hati di jalan, Jen!"

Jeno membalas dengan anggukan kepala dan lambaian tangan.

***

"Yeon, itu ada yang cariin kamu di depan" kemunculan ibunya di bingkai pintu kamar Siyeon secara tiba-tiba membuat gadis yang sedang menonton drama itu pun terkejut.

"Siapa, ma?" tanya Siyeon setelah mem-pause dramanya.

"Ga sebut nama, sih. Katanya orang ganteng gitu" jawab mama Siyeon yang menciptakan raut kebingungan di wajah anak gadisnya.

"Orang ganteng?" gumam Siyeon.

"Udah, temuin dulu. Ntar kelamaan dia nunggunya" ucap Mama Siyeon.

Siyeon mengangguk dan berjalan keluar kamarnya menuju ruang tamu.

"Jeno?" Siyeon langsung tertawa begitu mengetahui tamunya adalah Jeno.

"Hai, Yeon" sapa Jeno tersenyum cerah.

"Jadi ini yang katanya orang ganteng?"

Jeno nyegir "Emang gue ganteng, kan? Ga boong gua mah"

Siyeon—masih—tertawa "Kenapa ga sebut nama aja sih, bikin bingung aja"

"Hehe, biar lu penasaran dan langsung keluar kamar"

Siyeon hanya menggelengkan kepalanya "Lu ngapa tiba-tiba kemari?"

"Ha? Tiba-tiba? Bukannya gue udah pernah bilang ya di Line waktu itu" kini Jeno yang merasa heran.

Siyeon menepuk dahinya "Astaga, malah gue yang lupa. Kalau ga lupa mah, gue udah nungguin lu di sini dalam keadaan bersih dan rapi"

Jeno tertawa "Emang lu habis ngapain?"

"Marathon drama"

Jeno menggelengkan kepala "Jadi, drama lebih penting daripada kedatangan gue"

Secret ||  00L [✔]Where stories live. Discover now