Eighteen !

331 53 5
                                        

Harap Vote & Comment setelah membaca

Terimakasih





.








.










.








“Gue bingung” celetuk Jeno disaat dirinya tengah berkumpul bersama kawan-kawannya di kantin.

“Weh, weh, Pak Ketua Kelas bisa bingung juga ternyata” sahut Felix seraya menepuk pundak Jeno yang ada di sampingnya.

“Dia manusia juga, ogeb!” ujar Jaemin menjitak kepala Felix.

“Bingung kenapa, No?” tanya Jinyoung.

“Hm, gue bingung sebenarnya gue ini naksir Siyeon apa engga”

Seketika, teman-teman Jeno langsung bersorak heboh setelah mendengar ucapan Jeno tersebut.

“Kalo naksir langsung gas aja, No!” seru Jisung.

“Ya, maunya sih gitu. Tapi masalahnya, gue ga tau tanda gue naksir ama dia itu apa” ucap Jeno.

Semuanya langsung kicep. Beberapa detik kemudian Haechan tertawa keras.

“Aduh, Bos. Tanda lu naksir dia aja lu ga tau?” tanya Haechan di sela-sela tawanya.

Kemudian disusul tawa oleh kawan-kawannya yang lain.

“Gini, No. Lu kalo ketemu Siyeon deg-deg an ga?” tanya Jisung mulai serius.

Jeno nampak berfikir sejenak “Engga sih, biasa aja” jawab Jeno.

“Berarti lu ga naksir” sahut Jaemin.

“Eh, tapi gue selalu ngerasa pengen deket terus sama Siyeon. Kaya ga mau kehilangan dan juga ngerasa seneng kalau lagi sama dia”

Tiba-tiba Felix menjentikkan jarinya, membuat seluruh perhatian kawan-kawannya tertuju padanya.

“Fix No, tembak dia secepatnya” ujar Felix

***

“Hyunjin kenapa ya, kok ga ada kabar?” gumam Heejin seraya memutar-mutar ponselnya diatas meja.

“Loh, bukannya lu sama Felix nemuin dia ya kemarin?” tanya Nancy.

Heejin mengangguk “Iya, tapi pas kita datengin ke rumahnya, dia ga mau nemuin kita. Udah pesan gue ga ada yang dibales lagi”

“Sakit kali, Jin” ujar Siyeon lantas menyerutup es buahnya.

“Bener kali kata Siyeon” ucap Eunbin.

Heejin masih cemberut. Teringat ucapan Felix kemarin pagi. Ia masih tak percaya dengan apa yang Hyunjin lakukan kemarin-kemarin.

“Oh iya, kita ada dua pasangan baru ya sekarang!!” seru Nakyung beberapa menit kemudian.

“PJ, PJ!!’ teriak Eunbin pada Chaeyoung.

“Ye, ga ngaca!!” sewot Chaeyoung.

“Kalian lah kudu ngasih PJ ke kita!” seru Siyeon.

“Minta Jinyoung”

“Minta Haechan”

Balas Eunbin dan Chaeyoung bersamaan membuat keempat kawannya bersorak.

“Ok, ingetin gue buat nagih ke cowo-cowo mereka” ujar Nakyung kemudian melanjutkan makannya.

“Gue ga nyangka kalo selama ini lu naksir Haechan, Chae” celetuk Nancy diiringi anggukan kepala oleh kawan-kawannya.

“Ya, iya sih. Kayanya udah lama, cuma gue baru nyadar pas Haechan nembak gue kemarin. Jadi, ya gue terima aja” jawab Chaeyoung.

“Weh, giler. Gue ga tau ya apa yang ada di otak Haechan sampe berani nembak lu pake cara kemarin” ujar Siyeon.

“Udah biasa kali. Felix juga nembak gue pake cara itu pas SMP” ucap Nancy.

“Oh iye, ada senior ye. Lupa gue” balas Siyeon tertawa kecil.

“Langgeng ye, Mbin, Chaey” ucap Nakyung.

“Lu juga cepet nyusul sama Jisung” ucap Chaeyoung.

“Kampret!”

Dan, kelima kawannya pun tertawa.


***

“Saudari Seoyeon, ada yang ingin bertemu dengan anda” ujar Pak Polisi begitu dirinya membuka pintu sel tahanan Seoyeon.

Seoyeon mengangguk, kemudian berjalan mengikuti Pak Polisi tersebut seraya menebak-nebak siapa yang mengunjunginya. Pasalnya, tempo hari Ibunya sudah menjenguk Seoyeon, namun Gadis itu enggan menemuinya. Apakah yang datang menjenguknya kali ini adalah Sang Ibu lagi?

“Jaemin?” tanya Seoyeon begitu dirinya melihat wajah Jaemin yang berada di balik dinding kaca.

Jaemin tersenyum kecil melihat wajah kebingungan Seoyeon.

“Lu ngapain kesini?” tanya Seoyeon dengan mikrofon kecil yang ada dihadapannya.

“Ngeliat keadaan lu” jawab Jaemin pelan, menggunakan mikrofon juga “Lu apa kabar?”

Seoyeon tersentak mendengar jawaban Jaemin “B…baik”

“K…kok lu bisa tau gue ada di sini?” tanya Seoyeon pelan.

“Gue tau dari wali kelas kita” jawab Jaemin yang menciptakan raut terkejut di wajah Seoyeon.

“Tenang, satu kelas ga ada yang tau. Cuma gue sama kepala sekolah sama wali kelas”

Seketika Seoyeon merasa lebih lega. Namun itu hanya sementara, kerena beberapa detik kemudian ia teringat sesuatu.

“Chaeyoung?” tanya Seoyeon.

“Chaeyoung?” tanya Jaemin balik.

Seoyeon mengangguk “Kemarin waktu gue di bawa kesini, ada Chaeyoung juga”

Jaemin memasang raut bingung “ Kenapa bisa?”

“Ga tau sih. Cuma, gue curiga aja kalau sebenarnya dia yang ngelaporin gue ke kantor polisi. Maka dari itu, gue takut kalau berita gue di penjara semakin meluas di sekolah gara-gara dia” jelas Seoyeon.

Jaemin mengangguk “Tenang aja, Yeon. Gue ga bakal biarin berita itu meluas, dan juga, gue janji bakal keluarin lu dari tempat ini”

Seoyeon membelalakkan matanya kaget “Serius?!”

Jaemin mengangguk mantap “Tunggu gue dua sampai tiga hari lagi”














______________

Iya gue buat latar penjaranya kaya penjara-penjara di korea :v




Secret ||  00L [✔]Where stories live. Discover now