Epilogue !

335 34 16
                                        

Kalo ga bisa comment, setidaknya vote lah! Chapt terakhir nih :"

.




Warning! Chapter ini jauh lebih panjang dari chapter biasanya. Jadi, tolong jangan bosen ya:)



.






5 years later...


Nakyung yang pagi itu tengah menyiapkan sarapan untuk dirinya dan ibunya terkejut mendengar suara ketukan pintu dari luar.

Segera ia tinggalkan pekerjaannya dan berjalan ke depan untuk melihat siapa yang datang ke rumahnya minggu pagi seperti ini.

"Hai Nakyung, apa kabar?"

Reflek Nakyung mencubit pipinya untuk memastikan apakah ini mimpi atau tidak.

"Lu ga mimpi kok, Na. Ini beneran gua" ujar Jisung seraya mencubit hidung gadis itu.

"Ya ampun, Sung. Udah berapa lama kita ga ketemu, dan lu masih inget rumah gua??" tanya Nakyung.

"Iya lah, Na. Apa sih yang ga gua inget dari lu" jawab Jisung tersenyum bangga.

"Dih, suka ngalusnya masih ga berubah" cibir Nakyung

Jisung hanya tertawa. "Ini gua ga disuruh masuk, nih?"

"Ga, mau gua usir. Lu ga liat itu tulisan pemulung dilarang masuk?"

"Anjir"

Kali ini Nakyung yang tertawa. "Yaudah, ayo masuk"

Jisung pun masuk mengikuti Nakyung.

"Mau minum apa?"

"Air putih aja"

"Ga mau yang manis-manis?"

"Minum air putih sambil ngelihatin lu aja udah manis kok"

"Ga denger gua ga denger"

"Bangsat kau esmeralda"

Nakyung tertawa kemudian membawakan Jisung segelas air putih.

"Buset, air putih beneran"

"Ya, lu kan mintanya itu bambang!"

"Iyaa iyaa" balas Jisung kemudian meminum air putihnya.

"Btw, ngapa lu tiba-tiba kemari?" tanya Nakyung sambil membukakan kaleng biskuit untuk Jisung.

"Gapapa. Kebetulan gua libur, dan gua kangen sama lu" jawab Jisung.

"Amasa" sahut Nakyung.

"Serius gua"

"Oh ya, lu kan kuliahnya di luar kota ya"

Jisung mengangguk. "Btw, lu jadinya kerja apa?" tanyanya setelah biskuit dimulutnya habis ia telan.

Iya, Nakyung hanya cerita ke Jisung masalah dirinya yang tidak bisa kuliah dan ingin kerja. Padahal, dirinya sudah diterima di Fakultas Biologi di Universitas negeri. Tapi, ia tidak mengambilnya.

"Gua kerja di salon punya temen tante gua. Lumayan lah, bisa buat hidupin gua dan ibu gua. Bahkan gua masih bisa nabung" jawab Nakyung.

Jisung mengangguk. "Abang lu, masih suka begajulan?"

Nakyung menghela napasnya.

Nakyung baru sadar kalau dulu sebelum kelulusan ia sering sekali menceritakan masalahnya, dan hebatnya, sampai sekarang Jisung masih ingat.

Iya, Nakyung punya Abang kandung. Namanya Lee Taeyong. Dulu setelah Ayah dan Ibu Nakyung cerai kemudian sang Ayah kabur bersama istri barunya ke luar negeri, Taeyong masih menjadi anak yang baik.

Secret ||  00L [✔]Where stories live. Discover now