Thirty Six !

246 28 1
                                    

Jan jadi ghost reader napa :"





.





.




.






Hari sabtu harusnya menjadi hari yang santai karena sekolah libur.

Tapi untuk hari sabtu kali ini tidak ada aktivitas tidur pagi. Karena satu sekolah sedang berduka atas meninggalnya Haechan pada Jum'at malam.

Termasuk Jeno dkk dan Siyeon dkk. Kali ini mereka sedang menghadiri pemakaman Haechan.

Chaeyoung yang terlihat sangat bersedih pagi ini. Bahkan ia memaksa dokternya untuk mengizinkan dia menghadiri pemakaman Haechan. Dan akhirnya dia mendapatkan izin.

Diatas kursi rodanya dengan Sunwoo yang setia berdiri di belakang Chaeyoung, gadis itu menangis sekeras mungkin. Sunwoo sudah berkali-kali menenangkan, tapi tangis Chaeyoung tak kunjung berhenti. Wajar ga sih kalau Sunwoo merasa cemburu?

"Chaey, udah dong nangisnya, kalo kamu kaya gini terus, Haechan jadi ga tenang" Nakyung yang berdiri disamping Chaeyoung menepuk pelan bahu Chaeyoung.

Chayeoung tak menanggapi. Ia tetap menangis, bahkan sampai tidak terlihat lagi air yang keluar dari pelupuk matanya.

Felix yang sebagai teman sebangku Haechan ikut merasa sedih. Ia menangis tapi masih batas wajar. Rasa malunya melebihi rasa sedihnya.

Jeno juga merasa terpukul sebagai teman yang paling lama mengenal Haechan. Terlihat setetes air mata yang jatuh dari pelupuknya.

Semua turut bersedih atas meninggalnya teman dan sahabat yang paling berpengaruh bagi mereka.

Tak ada lagi yang suka ngereceh di jam istirahat.

Tak ada lagi yang bacot kalo lagi ngomel tentang guru yang dikeselin.

Tak ada lagi yang cerewet kalo udah ngomongin Chaeyoung.

Tak ada lagi yang menangis malem-malem karena Chaeyoung.

Tak ada lagi yang mengajak kawan-kawannya main ps disaat pr menumpuk.

Dan tak ada lagi sosok Haechan yang ceria dan menyenangkan di tengah-tengah mereka.

***

Chaeyoung enggan sarapan sepulang dari pemakaman. Dirinya masih belum percaya atas apa yang telah terjadi. Sungguh kenyataan yang sulit diterima oleh akal dan perasaan Chaeyoung.

Sunwoo sudah lelah menyuruh gadisnya itu makan sampai ia tinggalkan Chaeyoung sendirian di kamar rumah sakit bersama rasa sedih yang masih meliputi gadis itu.

"Loh mau kemana, Woo?" tanya Seoyeon yang kebetulan ingin berkunjung ke kamar Chaeyoung membawa makanan favorit Chaeyoung dan berpapasan dengan Sunwoo.

"Keluar bentar. Cari angin" jawab Sunwoo. Dari mukanya sih, Seoyeon bisa liat kalo itu cowo lagi bete.

Karena bingung ingin menjawab apa, Seoyeon hanya mengangguk kemudian membiarkan Sunwoo pergi.

Setelah itu, Seoyeon membuka pintu kamar Chaeyoung dan mendapatkan teman gadisnya itu masih sesenggukan diatas ranjangnya.

"Chaey? Ini gua bawa makanan kesukaan lu. Kali aja lu bosen ama makanan rumah sakit. Makan dulu gih. Perut lu dari pagi belom diisi kan" ucap Seoyeon menaruh rantang berisi makanannya di atas meja.

"Gua ga laper" jawab Chaeyoung di tengah isak tangisnya.

"Walaupun lu ga laper, tapi perut lu itu butuh asupan, Chaey" tegas Seoyeon.

Secret ||  00L [✔]Where stories live. Discover now