Vote n commentnya say :)
.
.
.
"Bin! Pesenin gue bakso sama es jeruk ya!" seru Jinyoung—yang lagi ngumpul bareng temen-temennya—pada Eunbin yang emang selalu nempel kemana-mana bareng Jinyoung.
"Okesip bosqu" bales Eunbin kemudian berdiri dan berjalan ke mamang bakso yang ada di kantin.
"Enak ya bos, punya babu. Bisa disuruh-suruh apa aja" komentar Jisung sambil menepuk bahu Jinyoung.
"Iya dongs. Apa lagi babunya cantik kayak Eunbin" balas Jinyoung tersenyum bangga.
"Kalo emang cantik kenapa gak lu jadiin pacar aja nyet" ujar Haechan diiringi anggukan dari Jaemin.
"Enggak ah. Punya babu lebih asik daripada punya pacar. Punya babu nguntungin, kalo punya pacar nyusahin"
"Yeu, si kampret" sorak Jaemin.
Dan, percakapan mereka terhenti ketika Eunbin datang sambil membawa pesanan Jinyoung, dan seperti biasa, ikut duduk di samping Jinyoung.
***
"Si Seoyeon kok ga masuk, ya?" gumam Chaeyoung yang kini lagi duduk di kelasnya bareng squadnya—minus Eunbin.
"Tau tuh, tumbenan amat" timpal Nakyung.
"Padahal kemarin gue ke apartementnya, tapi dia ga kenapa-napa tuh" sahut Siyeon.
"Apa, kita chat aja?" tanya Heejin meminta persetujuan.
"Buru" ujar Nancy.
Heejin mengangguk, kemudian mengambil hp nya dan mulai membuka chatroom nya dengan Seoyeon.
____________________________________
Heejin
Lu ga masuk kenapa, nyet?
Seoyeon
Sakit gue, izinin ya
Heejin
Bisa sakit juga lo?
Sakit apaan?
Seoyeon
Pusing kepala gue dari semalem
Heejin
Oh, GWS yaa
____________________________________
"Sakit Seoyeonnya" ucap Heejin sambil menunjukkan chat nya dengan Seoyeon dan dibalas anggukan oleh keempat temannya.
***
Sementara di apartement, Seoyeon tengah bingung bagaimana mengurusi mayat Hyeyeon dan bagaimana ia harus memberitahu keluarga Hyeyeon mengenai hal itu?
Seoyeon mau mati aja rasanya.
Kenapa pula dia harus menusukkan pisau berujung tajam itu ke perut Hyeyeon?
Flashback
Sore itu, Hyeyeon datang ke apartement Seoyeon berniat mengerjakan PR bersama—berhubung rumah mereka berdekatan.
Namun kegiatan belajar mereka terhambat karena mereka adu bacot dengan pendapat masing-masing.
Seoyeon menganggap jawabannya adalah yang paling benar begitu pula dengan Hyeyeon.
Sampai mereka mengumpat satu sama lain dan mengabsen seluruh hewan yang ada di kebun binatang.
Dan, puncak nya adalah ketika Hyeyeon menyebutkan kata-kata yang membuat Seoyeon kesal.
"Dasar lu, anak haram! Emang bisa gue percaya ama lu yang emang dasar nya dibuat oleh napsu doang!!"
Dengan penuh emosi, Seoyeon mengambil pisau di dapur dan mengejar Hyeyeon hingga halaman belakang apartementnya.
Awalnya, Seoyeon memang tidak berniat membunuh Hyeyeon. Tapi, setelah mereka tiba di halaman belakang, entah setan dari mana yang merasuki tubuh Seoyeon sehingga ia menusukkan pisau yang ia bawa ke perut Hyeyeon.
Setelah itu ia sadar, yang ia lakukan barusan adalah sebuah kesalahan fatal.
Flashback end
Setelah berkutat dengan pikirannya, akhirnya Seoyeon mengubur mayat Hyeyeon di halaman belakang apartementnya dengan peralatan seadanya.
***
Siang itu, pelajaran Biologi di kelas 12-IPA-2, Pak Seokjin tengah membagi kelompok untuk mengerjakan tugas dari beliau.
"Kelompok satu" ucap Pak Seokjin "Ada Haechan, Nakyung, Seojung, dan Jisung"
Nakyung merasa biasa saja saat namanya disebut Pak Seokjin dalam kelompok satu, karena memang dia dekat dengan siapa saja, jadi di kelompokkan dengan siapa saja pun tak masalah.
Yang kali ini tengah mempermasalahkan kelompok satu adalah Haechan. Karena dia tidak satu kelompok dengan Chaeyoung.
"Kelompok dua" lanjut Pak Seokjin "Ada Sookyung, Hyunjin, Bomin dan Heejin"
Heejin mendengus kesal mendengar itu. Mengingat apa yang kemarin dilakukan Hyunjin padanya saat mereka di toilet itu membuat Heejin semakin kesal dengan cowo itu. Tapi, keputusan yang Pak Seokjin buat itu tidak bisa di ganggu gugat, jadi ia hanya bisa diam saja.
Setelah itu, Pak Seokjin kembali mengucapkan kelompok-kelompok selanjutnya hingga bel pulang sekolah berbunyi.
***
Biasanya, jika bel pulang sekolah berbunyi, Nakyung akan langsung pulang ke rumahnya. Tapi kali ini, ia mampir dulu ke perpustakaan untuk mencari buku sebagai bahan referensi untuk tugas biologi dari Pak Seokjin atas perintah Seojung saat di kelas tadi.
Saat ia sedang berkonsentrasi mencari buku yang pas untuk referensi, tiba-tiba ada suara yang membuat kepalanya otomatis menoleh ke asal suara.
"Nyari buku untuk tugas?" tanya Jisung yang kini sudah berdiri di sampingnya.
Nakyung hanya mengangguk pelan dan kembali fokus ke rak buku yang ada di depannya.
"Sini, biar gue bantu. Cari buku apa?"
"Emang lu kagak ada kerjaan lain apa?" balas Nakyung dingin.
Jisung menggeleng "Maka dari itu gue menawarkan diri untuk bantuin lo"
Sebenarnya Nakyung itu adalah gadis yang tidak biasa melakukan sesuatu dengan bantuan seseorang. Tapi karena Jisung memaksa, akhirnya gadis itu membiarkan Jisung membantunya untuk mencari buku.
Selesai mendapatkan tiga buah buku untuk referensi, mereka pun keluar dari perpustakaan.
"Mau pulang bareng?" tawar Jisung saat mereka sedang berjalan di koridor.
Nakyung dengan cepat menggeleng "Gue bawa motor sendiri" kemudian ia pun berjalan mendahului Jisung.
Jisung hanya mengangguk pelan, kemudian berjalan berlawanan arah dengan Nakyung.
Selang beberapa detik kemudian, Nakyung membalikkan badannya dan berjalan dengan cepat ke arah Jisung.
"Jisung!" serunya membuat si empunya nama menoleh.
"Eum, gue bareng lu deh. Lupa kalau tadi gue berangkat bareng Heejin, dan pasti Heejinnya udah pulang"
Jisung hanya memasang ekspresi datar sambil membatin 'Lagian tadi sok-sok an nolak'
"Ayo"
Nakyung pun mengangguk dan berjalan mengikuti Jisung dibelakangnya.
YOU ARE READING
Secret || 00L [✔]
De Todo❝apakah rahasia itu akan selamanya tersimpan rapi ?❞ ©seonoora, 2017