Ten !

459 62 2
                                        

Vomentnya dung ~~


.






.








.















Jinyoung masuk ke halaman rumah Eunbin secara perlahan, dan mendapati kakak Eunbin, Kwon Hyunbin, tengah mencuci mobilnya.

"Bang, Eunbinnya ada?" tanya Jinyoung perlahan.

"Temen Eunbin ya?" tanya Hyunbin seraya mematikan kran air.

Jinyoung mengangguk sebagai jawaban.

"Ada di dalem. Bentar" jawab Hyunbin kemudian masuk ke dalam rumahnya, meninggalkan Jinyoung yang mematung sendirian didekat pagar.

30 detik berlalu, Hyunbin datang sendiri tanpa Eunbin.

"Eunbin udah pergi setengah jam yang lalu" ujar Hyunbin setelah mendapatkan informasi dari sang ibu.

Jinyoung melongo "Pergi sama siapa?"

"Tau dah. Cowo sih katanya"

Jinyoung makin melongo. Jadi ada yang lebih dulu jemput Eunbin dari Jinyoung??

"Eum, kalo boleh tau, perginya ke mana ya, Bang?"

"Kurang tau dah. Gue aja barusan tanya emak gue" jawab Hyunbin acuh tak acuh seraya kembali menyalakan kran air.

Jinyoung mengusap tengkuknya. Bingung dengan apa yang harus ia lakukan sekarang.

"Oh, kalo gitu, gue permisi dulu ya, Bang"

Hyunbin mengangguk dan kembali fokus dengan kegiatan mencuci mobilnya.

Karena bingung, akhirnya Jinyoung pun memutuskan untuk free call dengan Eunbin.

5 detik....


10 detik....


20 detik....



Eunbin tidak mengangkat teleponnya. Jinyoung kembali mencoba menghubungi Eunbin, dan tak lama menunggu akhirnya Eunbin mengangkat teleponnya.

"Bin, lu di mana. Gue ke rumah lu, masa lu nya ga ada?" cerocos Jinyoung begitu panggilan terhubung.

"Lagi di toilet"

Bukan, itu bukan suara Eunbin. Jinyoung tahu betul itu suara siapa.

"Loh, Sunwoo, lu lagi sama Eunbin??"

***

Selesai kerja kelompok di rumah Seojung, Jisung kembali mengantar Nakyung ke rumahnya.

"Kyung, lu tau kan hari ini hari minggu?" tanya Jisung begitu dirinya selesai memakai sabuk pengaman.

Nakyung menoleh "Ya tau lah. Emang gue bego"

"Yee, bukan gitu. Gue mau ngajak lu jalan. Mau ga?"

Nakyung yang posisinya masih menoleh kearah Jisung pun bagai mematung.

Apakah dirinya tengah bermimpi?

'Ngga, Nakyung ga boleh baper' batin Nakyung bergejolak.

"Mau lah. Siapa coba yang ga mau diajak jalan"

"Halah, biasanya juga diajak pulang bareng nolak" ledek Jisung yang kini sudah fokus dengan jalanan didepannya.

"Ih, bukan gitu, cuma—" Nakyung menggantungkan kalimatnya.

"Cuma apa?"

"Eh, engga. Gue ngelantur doang" balas Nakyung, kemudian menyibukkan dirinya dengan memainkan ponselnya.

Jisung diam. Lebih memilih fokus, dibanding membalas perkataan Nakyung.

"Kita mau kemana dulu nih?" tanya Jisung begitu kaki mereka memasuki pintu mall yang berada di pusat kota itu.

Nakyung diam. Matanya menerawang seluruh penjuru lantai satu mall itu.

"Lah, lu kan yang ngajak. Ngapa malah nanya gue?" tanya Nakyung heran.

"Eh, kalau gue yang ngusulin, ntar lu ga mau lagi" balas Jisung.

"Iya juga ya" ujar Nakyung kemudian mulai berpikir "Ke timezone aja kuy. Habis itu makan"

"Boleh, kuy" balas Jisung semangat. Mereka pun melangkah menuju tempat timezone berada.

Setelah lelah bermain di timezone, Nakyung mengajak Jisung untuk makan di sebuah stand makanan yang ada di mall itu.

"Bentar Kyung. Gue ke toilet dulu" ujar Jisung kemudian berlari kecil menuju toilet, namun tak lama kemudian, Jisung kembali.

"Napadah balik lagi?"

"Titip hp. Lupa gue kalo bawa hp" jawab Jisung menyerahkan ponselnya ke Nakyung. Nakyung menerimanya.

Saat dirasa Jisung sudah menajuh, dengan niat iseng, Nakyung membuka ponsel Jisung. Padahal Nakyung berniat membobol ponsel Jisung, namun rupanya sang pemilik ponsel memberi pin untuk membukanya.

Akhirnya, Nakyung menyentuh tombol kamera, dan mulai spam selfie.

"Kameranya bagus juga" gumam Nakyung terkekeh kecil.

"Siniin Kyung, hp gue" ujaran tiba-tiba dari Jisung tersebut membuat Nakyung terkejut. Untung saja dirinya tidak tertangkap basah sedang memainkan ponsel Jisung.

Nakyung pun menyerahkan ponsel pada pemiliknya, kemudian matanya tertuju pada sepasang manusia yang tengah mampir di toko sepatu yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Eh eh, Sung, itu Eunbin sama Sunwoo bukan?" tanya Nakyung seraya tangan kirinya menepuk lengan Jisung, dan tangan kanannya menunjuk dua orang yang ia maksud.

Mata Jisung mengikuti arah tangan Nakyung "Eh, iya juga ya. Tumbenan Eunbin ga sama Jinyoung"

"Nah, itu yang gue heranin. Baru kali ini gue liat Eunbin jalan ama cowo lain" sahut Nakyung.

"Samperin yuk"

"Eh eh, jangan. Bentar, gue mau foto dulu" Nakyung pun mengeluarkan ponsel dari sakunya dan mulai memotret sepasang manusia itu.

***

"Bin, menurut lu, gue beli yang mana?" tanya Sunwoo menunjuk dua sepatu sneakers dengan model dan warna yang berbeda.

"Aduh, Woo. Kayaknya lu salah deh ngajak gue kesini. Gue ga ngerti begitu-begituan" jawab Eunbin bingung sendiri.

"Masa lu ga pernah sih diajak beli sepatu sama Jinyoung?" tanya Sunwoo.

"Ga. Mentok-mentok dia ngajak jalan cuma makan doang. Itu pun kalo mendesak" jelas Eunbin.

"Yaudah deh, pilih mana yang lu suka. Apapun yang lu pilih gue beli" jelas Sunwoo.

"Ya, kan lu yang mau beli"

"Gapapa. Cepet pilih aja"

Akhirnya, Eunbin pun memilih sepatu sneakers warna hitam-putih yang ada di tangan kanan Sunwoo.

"Ok, gue beli yang ini. Bentar, gue mau bayar dulu, lu tunggu sini" ujar Sunwoo kemudian berjalan ke kasir.

Eunbin mengangguk dan menunggu di tempat ia berdiri sekarang. Hingga, matanya menangkap dua orang yang tak asing baginya. Eunbin segera membalik badannya, berharap dua orang itu tak melihatnya.

"Udah yuk, Bin. Sekarang kita mau kemana lagi?" tanya Sunwoo yang kini tangannya telah menenteng tas berisi sepatu barunya.

"Pulang aja yuk, Woo. Ada Jisung sama Nakyung. Gue takut mereka mikir yang aneh-aneh"

















Secret ||  00L [✔]Where stories live. Discover now