LOVE PAIN (Sowon X Jin) Sowjin *END*

#28-😮😮😮

"Sowon, ayo kita kembali kedesa jeonju"

" Guru Musik di Unversitas hanlim mengajari anak lelakinya bermain sepatu roda disana. Suatu hari, tanpa peringatan Guru itu melepaskan tangannya sehingga putranya  terjatuh dan meninggalkan goresan di lantai" tiba-tiba sowon mengkisahkan asal mula goresan sepatu roda.

Jin termenung. Ada yang mengganjal di kepalanya tentang cerita sowon

.
.Di jeonju, daniel beserta warga desa bersiap-siap untuk meninggalkan jeonju. Mereka memberesi semua pot-pot bunga di perkebunan. Daniel sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi untuk melakukan perlawanan. Yang bisa dilakukannya adalah mengulur waktu dan berharap jin cepat kembali.

"Beri wakti kami 3 jam untuk membereskan semua barang kami" ucap daniel

"Cepatlah"

Sinb pesimis apakah jin benar-benar bisa membantu mereka.

Tak lama kemudian jin dan sowon datang. Ia menghampiri dong wook untuk menunjukkan bukti-bukti berupa dokumen dan rekaman suara kim soo hyun.

"aku akan menyebarkannya ke media"

. Tanpa di duga Direktur oh datang. Ia mengajak jin bicara empat mata.

Jin melemparkan bukti-bukti kejahatan soumu di atas meja. Direktur oh mengakui semuanya. Jin marah. Sangat ironis disaat Yerin bekerja menyelamatkan nyawa orang, ayahnya malah membunuh orang dan sama sekali tak peduli.

"Masalah ini hanya dapat diselesaikan dengan cara ini. Apa kau pikir aku berniat menyakiti penduduk desa?" Direktur oh membela diri.

"Saat menyadari pipa industrial di pabrik soumu mengalami kerusakan, polusi sudah terlanjur menyebar. Waktu itu aku berniat untuk menutup pabrik, namun memikirkan nasib ratusan pekerja di pabrik dan berpikir ulang. Maka untuk menyelamatkan keduanya, aku berniat membeli tanah jeonju."

"Seharusnya masalah ini bisa dibicarakan baik-baik dengan penduduk desa bukan dengan cara menipu untuk mendapatkan tanah jeonju" jin tidak terima.

"jika kasus ini sampai tersebar ke publik, citra soumu akan tercoreng dan tentu saja aku harus mempertanggung jawabkannya secara hukum."direktur oh menekan

Jin sudah terlanjur kecewa. Demi menutupi kasus ini, bukan hanya penduduk desa yang dibohongi, tapi ia juga.
Direktur oh berusaha mencari dukungan jin. Ia menempatkan dirinya sebagai ayah Yerin.

"Yerin juga tak ingin melihat ayahnya melakukan tindakan ilegal. Dia mendukung penuh keputusanku. Dia tak ingin melihatku melakukan tindakan yang melawan hati nuraniku," seru jin.

"Hati nurani? Sejak kapan kau mulai memiliki hati nurani? Dulu kau selalu melakukan tindakan yang melibatkan perasaan pribadimu," cela Direktur oh yang hafal benar sepak terjang jin selama menjadi pengacara.

"Aku ingin menyelamatkanmu? Bukankah itu bagus?" ucap jin sungguh-sungguh.

"Aku sangat senang bahwa aku masih sama seperti yang dulu dan tidak berubah. Karena aku merasa bahwa aku yang sekarang adalah benar-benar aku."

"Ada apa denganmu? Apa yang terjadi di desa jeonju hingga menyebabkamu menjadi seperti ini?"  tanya Direktur oh heran.

"Disini aku telah banyak belajar. Disamping ternyata ada banyak hal yang lebih penting di dunia ini. Menyelamatkan orang bukan karena ingin mendapatkan imbalan, tapi benar-benar tulus ingin membantu. "

Akhirnya Direktur oh menyerah.

"apa yang kau inginkan sekarang."

"Aku minta tanah jonju dikembalikan dan aku berjanji akan menyelamatkan anda"