#33-MARAH

1.1K 103 9
                                    

Jin mengenakan jas pengantinnya. Pagi ini ia akan menikahi Yerin. Tapi wajahnya sama sekali tak menampakkan kebahagiaan. Yang terlihat adalah wajah penuh dendam. Di layar laptopnya, terpampang fotonya dan sowon. Selembar kertas melayang jatuh ke lantai. Kertas itu berisi berita mengenai pernyataan cinta jin di dalam persidangan saat menangani kasus pelecehan seksual yang dialami sowon beberapa tahun lalu.

🏨
Sowon mendatangi gereja yang dulu pernah didatanginya bersama jin. Ia diminta datang oleh Bibi momo untuk membantu mengkoordinir persiapan pemberkatan pernikahan jin dan Yerin yang akan dilaksanakan di gereja itu. Kenangannya bersama jin mendadak muncul. Kemudian ia melihat grand piano disudut ruangan. Kali ini ingatan pada ayahnya yang datang. Matanya menjadi berkaca-kaca. sowon membuka piano itu dan mulai memainkan sebuah lagu.

Jin datang ke gereja itu juga. Ia mendengar alunan piano sowon. Perlahan jin masuk dan mendekat. Kenangan masa lalu mereka terus berputar. Sowon belum menyadari kehadiran jin.

Tiba-tiba jin tersenyum.

"Aku tak pernah tahu kau sangat mahir bermain piano?" sapa jin

Sowon terkejut dan langsung menghentikan permainan pianonya. Ia tampak gugup.

"Maaf. Aku hanya ingin mencobanya," ucap sowon menunduk.

"Mengapa kau perlu meminta maaf padaku? Apa aku orang yang buruk dihatimu? Atau kau pernah memainkan piano orang lain tanpa izin?" sindir jin.

Jin terus saja menyindir sowon.

"Aku dan Yerin akan menikah di gereja ini. Bagaimana perasaanmu?"

Sowon agak terkejut melihat perubahan sikap jin yang mendadak tak bersahabat.

"Yaa aku bahagia. Melihat kamu menikah dengan gadis yang kamu cintai" Gugup sowon

Jin menangkap kegugupan sowon. Sowon semakin salah tingkah. Ia memilih pergi menghindar dengan berpamitan pergi.

Jin langsung menahan lengan sowon.

"Aku punya sesuatu yang membutuhkan bantuanmu?" cegah jin.

Sowon menatap jin dengan pandangan aneh. Ia menarik sowon untuk masuk kemobilnya. Jin membawa mobilnya dengan ugal-ugalan. Sowon yang duduk disampingnya tampak ketakutan.

"Jin ada apa denganmu. Tidak bisakah kamu membawanya dengan pelan?"

"Kau harusnya familiar dengan ini. Karena kim seok jin yang sebenarnya seperti ini."

"Apa maksudmu"

Jin membawa sowon ke jalanan dimana dulu sowon telah meninggalkannya. Sowon masih mengingat dengan jelas tempat itu. Begitu juga dengan jin. Tempat itu adalah kenangan terburuk dalam hidup jin. Dimana ia mengejar sowon yang dengan tega meninggalkannya yang tengah sekarat. Tidak hanya itu saja, disana juga ia harus terkapar bersimbah darah setelah ditusuk oleh Paman yoo yang menaruh dendam padanya.

"Turun"

Sowon hanya diam memandang perubahan sikap jin

"Aku bilang turun" jin membentak sowon dan menarik tangannya untuk keluar

"Awww sakit jin"

"Sakit? Kau bilang sakit sowon? Apa kau lupa seberapa sakitnya aku saat kau meninggalkanku yang terpapar dengan tusukan pisau?"

.

Yerin sudah mengenakan gaun pengantinnya. Ia tampak anggun dan cantik. Direktur kang muncul dengan wajah pias.

"Yerin. Jin hilang" panik dirktur

"Mwo." Syok yerin

"Ada yang melihat dia pergi bersama sowon meninggalkan gereja"

LOVE PAIN (Sowon X Jin) Sowjin *END*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang