"Bos, Aduh!"
Daehwi memekik. Gemas melihat Daniel yang sibuk beramah tamah pada pengunjung Cafenya. Penghujung pekan, Cafe masih tetap ramai meskipun jam kerjanya hampir habis.
Sejak cafe dibuka, Daniel datang dengan senyum lebar dan serta merta mengambil alih tugas Jihoon sebagai pramusaji. Pria yang sekarang rambutnya di cat warna abu-abu itu (katanya ingin ganti suasana, padahal memang dasarnya gampang bosan) hanya nyengir ketika Jihoon mencak-mencak karena pekerjaannya diserobot.
Sebenarnya hampir semua pegawai cafe bertema Klasik itu tau alasan mengapa Daniel begitu bersemangat hingga tidak henti menebar senyum kemanapun dia memandang.
Kekasihnya pulang hari ini.
Iya. Kekasih yang itu. Yang sejak dua bulan lalu terbang ke Perbatasan Korsel dengan Korut untuk mengabdi sebagai pemimpin Kontingen pengawas Zona Militer. Sebagai informasi, kekasih Daniel adalah seorang tentara.
Daehwi sendiri tidak begitu kaget melihat Daniel yang begitu cerah. Beda lagi dengan Jaehwan (barista sekaligus performer di cafenya Daniel) yang hanya bisa memasang tampang cengo ketika mendapati bos-nya menjelma menjadi ibu peri yang terbang kesana kemari menebar benih-benih kebahagiaan dengan senyumnya yang secerah matahari. Ok skip.
"Ya ampun!" Ini Jihoon, menepuk keras keningnya saat Daniel berjalan melewatinya. Pria itu menenteng nampan berisi gelas-gelas serta piring-piring kotor bekas para tamu.
Demi apapun, Daniel itu bos-nya!
Dia tidak seharusnya ikut andil dalam urusan lapangan, termasuk mencuci piring. Ini mulai berlebihan sekali mengingat sudah ada Jihoon dan Daehwi, dan Woojin yang sudah menjadi crew tetap disana. Demi apapun, mereka tidak ingin makan gaji buta.
"Yah Kang Daniel!"
CRING
Omelan Daehwi terputus tepat ketika pemuda manis itu hendak menghampiri Daniel kedapur. Suara denting lonceng yang menyebar keseluruh penjuru cafe membuatnya menoleh cepat kearah pintu cafe yang menjeblak terbuka.
"Maaf tuan kami sudah mau tu- ASTA- hmph!" Daehwi membekap mulutnya sendiri. Mengikuti instruksi sosok berpakaian serba hitam yang masih berdiri di ambang pintu cafe. Orang itu menaikkan tangan kirinya, telunjuknya tepat berada di depan kedua belah bibirnya yang terkatup. Kemudian diturunkan setelah melihat Daehwi mengangguk pelan, dia nyengir lebar.
Daehwi bergegas menghampiri orang itu. Omelannya yang sempat terhenti, dilanjutkan oleh Jihoon yang sudah mencak-mencak menghujani Daniel dengan rentetan 'asas kepegawaian' sementara bos-nya adem ayem mencuci satu per satu cangkir dan piring kotor sambil sesekali terkekeh mendengar Jihoon mengata-ngatainya.
"Hyung!"
Orang itu tersenyum lebar, menaikkan sedikit topi hitam yang sedari tadi menutupi hampir sepertiga bagian wajahnya.
"Dia dimana?"
Daehwi menunjuk kearah pintu dapur yang sedikit terbuka.
"Dia senang sekali sampai tidak bisa diam, hyung harus tau dia bahkan tidak bisa berhenti tersenyum!" Daehwi menghela nafas secara berlebihan, yang ditanggapi dengan kekehan ringan.
"Lebih baik hyung duduk dulu" sosok Woojin yang memegang gagang sapu mendadak muncul dibalik tubuh Daehwi. Pemuda itu nyengir, memperlihatkan gingsul yang begitu dia banggakan.
"Ah! Yaampun! Aku lupa! Sebelah sini hyung!" Daehwi berjalan cepat menuju salah satu meja yang terletak di sudut cafe diikuti sosok yang dia panggil 'hyung' sementara Woojin kembali fokus membersihkan lantai cafenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selection ; Ongniel
FanfictionOng Seongwu x Kang Daniel first project on wattpad. ⏩ Compilation book. There's many much short-fics with different plots. Basically local!AU but i did wrote another au tho. ⏩ Beda sub-title? Beda plot. ⏩ OngNiel is science. Posisi urusan belakangan...