Traffic Light [2]

1.3K 188 15
                                    

Usianya tujuh tahun saat nyonya Hwang membawanya terbang dari Seoul ke Boston. Daniel kecil awalnya tidak memiliki satupun teman di lingkungan barunya, selain kakaknya yang sudah didaftarkan kembali ke sekolah dasar disana.

Hingga kemudian, Daniel mendapati keluarga Stevenson pindah ke rumah kosong yang memang dilelang tepat disamping hunian Daniel. Saat itu musim salju, Mr. Stevenson yang merupakan seorang duda beranak dua, mengetuk pintu rumah nyonya Hwang. Memberikan beberapa bingkisan yang katanya sebagai salam perkenalan.

Ah, dia juga membawa serta kedua putrinya. Anna dan Elsa Stevenson.

Usia kedua gadis kecil itu tidak jauh dari Daniel. Delapan tahun untuk Elsa, dan tujuh tahun untuk Anna. Jadi, mereka akrab dengan cepat, menghabiskan sepanjang hari di musim salju dengan membuat boneka-boneka salju yang mereka beri nama beraneka ragam.

Mr. Potter

Mrs. Carrot

Baby Shark

Seperti anak kecil pada umumnya, mereka larut dalam hubungan pertemanan yang indah dan penuh canda tawa. Klise. Lalu mendadak Mr. Stevenson menyewa seorang Nanny untuk mengasuh kedua putrinya ketika dia mendapat mandat kenaikan jabatan. Pria itu mulai sering meninggalkan rumah dalam jangka waktu lama, jadi dia menyewa jasa seorang Nanny. Daniel kenal wanita itu, namanya Laverna.

Nanny Laverna adalah wanita yang baik. Tiap pagi, dia akan mengepang rambut Elsa dan Anna. Lalu memastikan mereka berdua mandi dengan benar, serta memakaikan mereka gaun-gaun yang indah. Usia Daniel saat itu masih delapan tahun (baru dimasukkan sekolah dasar oleh Nyonya Hwang) dan dia tidak banyak mengerti hal-hal diluar kebiasaannya.

Setiap kali Daniel memanggil Elsa dan Anna untuk bermain bersama, Nanny Laverna akan muncul, menyuruhnya masuk. Lantas menyisir rambut cepaknya yang sewarna arang. Wanita itu pernah mencoba mengepang rambutnya, namun gagal karena terlalu pendek. Jadi kegilaannya berganti dengan menunjukkan Daniel gaun-gaun indah milik Elsa dan Anna.

"You'll look georgeous on this" dengan iming-iming satu hari penuh bermain dengan Elsa dan Anna, Daniel luluh. Memutar-mutar badan kecilnya yang dibalut dress lucu berwarna merah muda.

"Youre princess" Nanny Laverna bertepuk tangan, kagum.

Daniel hanya tertawa. Tidak mengerti letak kesalahannya.

"Yay! Im a princess!"

.

.

.

.

.

.

.

Daniel itu straight.

Kalau perlu ditegaskan, dia siap mengulang ribuan kali. Bahwa dia masih sangat-suka-sekali dengan payudara kenyal para gadis. Meskipun jarang mengumbar hubungan asmara, Daniel nyata pernah meniduri para gadis teman kencan-nya.

Dilihat dari beberapa sisi, Daniel memang nampak sebagai pemuda tampan mempesona menawan istimewa. Hanya saja, sedikit kekurangan yang tidak begitu menonjol hadir di sisi lainnya.

Daniel gemar cross-dress.

Menyandingkan dirinya dengan nama-nama primadona yang sempurna.

Selection ; OngnielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang