Pintu menjeblak terbuka, Daniel masuk terlebih dahulu sembari tertawa menghindari Seongwu yang mengejar lehernya untuk kembali diciumi.
Apartemen Seongwu adalah tempat yang baru pertama kali dia kunjungi meskipun mereka telah menjadi kekasih lebih dari tujuh bulan. Biasanya Seongwu yang lebih sering menghampiri apartemennya apabila mereka saling merindukan satu sama lain.
"Fuh- aku tidak tau ternyata kamu punya apartemen sebagus ini"
Sungguh, pujian tersebut datang dalam lubuk hati terdalam. Daniel nyaris mendesah panjang melihat betapa bersih dan rapihnya apartemen Seongwu. Empunya tertawa sehabis menggembok pintu apartemennya dari dalam.
"Bagus. Tapi tidak senyaman milikmu" dia beranjak melepas sweater beserta kaos lengan panjang bernoda basah yang dia pakai sembari berjalan mendekati Daniel yang termangu didekat seperangkat sofa ruang tamu.
"Duduk tampan disini, okay? Jangan kemana-mana tanpa aku"
Daniel meringis merasakan hembusan nafas Seongwu dilehernya. Lantas mengangguk sembari bergerak duduk di salah satu sofa didekatnya. Seongwu sendiri tersenyum puas, berjalan santai menuju salah sebuah pintu yang tertutup rapat dalam keadaan top-less. Daniel hanya menatapnya hingga dia menghilang dibalik pintu yang tertutup.
"Okay, lets go"
Pemuda itu menghentak bangun dari duduknya. Lantas mulai mengeksplore ruang tamu Seongwu. Seperti yang dia katakan sebelumnya, apartemen Seongwu jauh lebih rapih dari apartemen miliknya sendiri. Barang-barang tersusun dengan proporsi yang tepat. Daniel mendecak, sama sekali tidak heran mengingat Seongwu memiliki sifat perfeksionis.
Semenjak di perjalanan tadi pun pria itu terus mengeluh tidak nyaman karena bajunya terkena noda, Daniel sampai harus membungkam mulut pria itu dengan bibirnya sendiri hingga akhirnya mereka sepakat untuk singgah ke apartemen Seongwu. Ingin mengetahui kondisi hunian Seongwu, kalau kata Daniel. Dan ingin melanjutkan yang sempat tertunda, dari sisi Seongwu.
Dari titik dimana sofa terdapat, ada sekitar tiga pintu yang terlihat. Semuanya bermotif sama dan sama-sama tertutup rapat. Daniel nyaris lupa di pintu yang mana tadi Seongwu menghilang masuk.
Ah, kepala bersurai keabuan menggeleng pelan. Daniel mengenyahkan pemikiran absurd tersebut lantas melanjutkan langkahnya menjelajahi ruang tamu yang didominasi perabot bernuansa putih kusam.
Pemuda itu melirik kearah terakhir dimana Seongwu terlihat. Memastikan kekasihnya tidak mendadak keluar dan memergokinya berjingkat seperti maling hanya demi menyusuri apartemennya tanpa izin.
Tidak ada tanda-tanda.
Senyum Daniel merekah begitu dia kembali melangkah, kali ini menuju pintu lain di seberang pintu tempat Seongwu menghilang. Perlahan, diraihnya knop pintu, lantas diputar dan didorong masuk perlahan.
Remang-remang.
Adalah kesan pertama yang dia dapat ketika melihat isi dalam ruangan suram tersebut. Yang sepertinya merupakan sebuah gudang. Daniel mendapati beberapa barang tergeletak sembarangan di lantai yang sedikit berdebu, nampaknya bernoda dan belum sempat Seongwu bersihkan. Ah, pasti karena mendahulukan kencan mereka tadi.
Terkikik pelan, Daniel menutup kembali pintu tersebut. Lantas kembali menoleh kebelakang, pintu tempat Seongwu masuk masih tertutup, dia menghela nafas panjang. Usai memastikan pintu yang dibukanya telah benar tertutup, kembali dia melangkah, pintu terakhir yang akan dia jelajahi.
Barangkali kamar tamu? Dia bisa memanfaatkan fasilitas itu kalau-kalau Seongwu marah (karena dia lancang mengeksplor apartemennya) dan malah tidak ingin tidur dengannya. Kekanakan memang, Daniel juga sering begitu sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selection ; Ongniel
FanfictionOng Seongwu x Kang Daniel first project on wattpad. ⏩ Compilation book. There's many much short-fics with different plots. Basically local!AU but i did wrote another au tho. ⏩ Beda sub-title? Beda plot. ⏩ OngNiel is science. Posisi urusan belakangan...