Daniel keluar kamarnya tepat pukul sepuluh malam sambil mengunyah permen kaki, cowok itu langsung bertemu tatap sama papanya yang lagi nonton sinema ber-episode panjang favorit kita semua.
Mahabarata.
Sambil klutak-klutuk mengunyah permen, dihampirinya sang papa yang kembali fokus pada sosok tinggi besar karakter tua (entah siapa namanya) dalam kotak TV sana yang sedang berceramah penuh faedah.
"Mama sama Jihoon kemana, Pa?" dia bertanya usai menempelkan pantatnya diatas kain lembut sofa merah. Lantas digesek pelan menyesuaikan posisi nyaman, sembari menyenderkan punggung, ikut menonton serial kesukaan papa mamanya.
"Gak tau, Kak, nyari wangsit kali"
Daniel langsung melempar tatapan sinis, kenapa diantara keluarga Kang ini hanya dia yang sedikit normal. Nyari wangsit apa maksudnya, memang mereka ini keluarga dukun pawang hujan yang nentuin ritual pakai rasi bintang? Rasa-rasanya kurang elit.
Daniel diam selepas itu, mengikuti sang papa yang masih terfokus disana. Memandang lekat adegan demi adegan pada drama kolosal perang-perangan dengan dubbing yang kurang pas. Seharusnya Daniel kurang suka dengan yang semacam ini, namun pada realita, cowok itu malah berteriak keras-
"IBU KUNTHII!"
-begitu melihat figure seorang wanita sedang di-zoom dengan linangan air mata di wajahnya, Daniel tau namanya kerana sempat termention oleh karakter bernama Arjuna. Tak kuasa. Daniel terlarut dalam buai suasana drama laga india yang diangkat dari kisah lama.
Tanpa sadar, Daniel menitikkan air mata begitu melihat adegan (entah apa) yang jelas berkaitan dengan teriakan sebelumnya. Cowok itu menelan kunyahan kriuk permen kakinya, lantas menarik ingus. Bertepatan dengan gedebug ribut dari luar rumah.
"JIHOON! JANGAN NABRAK PINTU!"
BRUAK
Daniel dan papa Joongki tersentak. Pintu menjeblak terbuka, Jihoon berkacak pinggang di ambang pintu sesudah suara tabrakan hebat, sembari memasang raut macan ala-ala iklan. Bocah sd itu kemudian berlagak seperti Suparman mau terbang, lantas berlari mengelilingi ruang tamu.
"Boboiboy siap beraksi!"
Mama Hyekyo menyusul dua menit kemudian, mata wanita indah itu melotot lebar memandang anak keduanya yang sibuk berteriak membasmi monster fana. Hot-mama alert nun mempesona pun hendak mengomel tujuh tikungan namun mendadak seolah ingat sesuatu. Daniel dan papa Joongki senantiasa bengong, menelisik keadaan yang setengah kacau. Mahabarata pun terabaikan sejenak.
"Oh yaampun! Maaf! Jihoon memang suka kumat! Masuk-masuk ayo, Eun, Bum. Itu si Joong lagi nonton tivi"
Mama Hyekyo berbalik, merubah raut wanita galak-nya menjadi secerah matahari di serial Teletabis. Lantas membuka pintu rumah lebar-lebar sembari berceloteh seperti sales kosmetik yang sedang cuci gudang.
Daniel hanya termangu, bibir tebal merahnya (hasil mengemut permen kaki) terbuka sedikit seksi. Cowok itu kemudian mengerjab ketika melihat seorang pria kekar berlesung pipi (Daniel tau karena pria itu tersenyum) memasuki rumahnya sembari nuhun-nuhun sopan.
Ini.
Wajahnya.
Familiar.
"LHO KIMBUM, PULANG PULA KAU TERNYATA" Papa Joongki ikut anarkis, Daniel menatap sang kepala keluarga yang berjingkat bangkit dari sofa nun nyaman serta merta menyambut tamu mereka dengan pelukan meriah.
Mama Hyekyo dan sosok yang Daniel kenal sebagai Bude Soeun pun menyusul dibalik badan kekar pria tampan yang kini tengah berpelukan dengan papa Joongki. Daniel manyun, ingin ngambek, apa kata dunia melihat ketampanan hakiki miliknya seolah tidak terlihat oleh empat pasang mata tua itu? Oke, Daniel tabah dikacang-polong in.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selection ; Ongniel
FanfictionOng Seongwu x Kang Daniel first project on wattpad. ⏩ Compilation book. There's many much short-fics with different plots. Basically local!AU but i did wrote another au tho. ⏩ Beda sub-title? Beda plot. ⏩ OngNiel is science. Posisi urusan belakangan...