만세

2.4K 274 5
                                    

Your gestures hit right at my heart
You make me say mansae a hundred times but
After I wake up, I always say I'm so stupid

Daniel mendekat, menahan mati-matian senyum lebar yang hampir tidak bisa dia sembunyikan. Detik demi detik kakinya melangkah, dapat dia rasakan degupan jantung yang perlahan meningkat.

Pelan tapi pasti, pemuda itu menarik tali ayunan yang masih kosong, kemudian mendudukinya. Lantas menoleh, membiarkan senyumnya merekah saat sepasang mata menatapnya polos.

Kerjap, kerjap.

Pemuda yang duduk di ayunan tepat disebelah Daniel, menghentikan gerakan kakinya yang sedari tadi menendang-nendang pelan udara kosong. Kemudian memiringkan kepala sedikit, menatap heran pada Daniel yang masih betah tersenyum kepadanya.

Daniel sendiri tidak melakukan apapun selain tersenyum hingga pipinya terasa pegal. Balas menatap sosok yang beberapa hari ini dia perhatikan.

Seseorang tolong ingatkan Daniel kalau sekarang dia terlihat seperti om-om mesum dengan senyum lebarnya.

Kemudian dengan cepat melunturkan senyum tampan miliknya ketika dia justru dirundung rasa kecewa. Pemuda didepannya memutus kontak mata mereka terlebih dahulu, kemudian bangkit berdiri dari ayunan yang dari tadi dia duduki.

Dan berjalan santai meninggalkan Daniel yang meluruhkan bahu, sedih. Belum sempat menanyakan nama pemuda itu.

"Daniel bodoh" mengumpati dirinya sendiri. Yang bahkan tidak berani menahan pemuda itu untuk sekedar menanyakan nama.

Dasar Daniel bodoh.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Every day in my dreams
You put your arms in mine
But when I wake up from this dream
I feel like Chulsoo without Younghee
What do I do?
My head is filled with things I wanna say
Can someone say them for me?

Daniel berguling dari tengah ketepian kasur, membenamkan wajah ke bantal bermotif jaring laba-laba. Pemuda itu mengerang pelan, memutar ulang kejadian lima menit lalu.

Dimana dia terbangun dengan bagian selatan tubuhnya yang ikut 'terbangun'. Karena memimpikan seseorang yang belakangan dia (bertemu di taman saat dia sedang berkencan dengan kucingnya) perhatikan. Yang sempat dia dekati tapi tidak ada kemajuan.

Yang bahkan namanya saja Daniel tidak tau. Kasihan.

Daniel mengingat samar-samar mimpinya, dimana pemuda yang membuatnya terpesona itu tengah tersenyum manis, mengulurkan tangan untuk dia genggam. Yang disambut Daniel dengan antusias berlebihan. Dan entah bagaimana caranya, mimpi yang awalnya manis itu berubah menjadi fantasi liar nan erotis.

Dalam mimpinya saja, desahan pemuda manis yang dia temui di taman kemarin itu benar-benar membuatnya gila. Adiknya saja sampai bangun minta jatah harian, memang gila.

"GRRRRR" Daniel mengerang keras (lagi) sambil memukur abstrak permukaan kusut kasurnya.

Daniel gila.

.
.
.
.
.
.
.
.

I used to be a cold guy
But now I worry about you all the time
When you're walking on the street baby
It's dangerous, so walk on the inside

Selection ; OngnielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang