First Day of Work

4.8K 523 9
                                    

Pagi ini adalah hari pertama gue mengawali pengalaman kerja pertama gue.

Yah, walaupun pekerjaan pertama gue ini agak aneh sih.

Kan biasanya pekerjaan pertama adalah pekerjaan dimana lo masih bingung gimana apply berkas lamaran lo, gugup saat interview, dan segala macam tetek bengek yang harus lo lalui demi mendapatkan pekerjaan itu.

Tapi gue? Yah, walaupun awalnya sulit, gue nggak pernah nyangka akan diterima kerja di perusahaan besar dengan tes penerimaan karyawannya hanya mengurutkan berkas dan menunggu sampai waktu yang ditentukan.

Aneh kan?

Sehun yang pagi-pagi sudah menampakkan diri dan menerobos masuk ke rumah gue disaat gue baru aja mandi langsung menarik gue ke kamar.

"Ini buat lo." Sehun menyerahkan tas belanjaan.

Gue menatap tas itu dan Sehun bergantian.

"Ini baju kerja untuk lo pakai hari ini." Jelasnya.

Gue masih memandang di bingung.

"Udah, lo pakai aja." Sehun keluar setelah memberikan tas itu ke gue.

Gue nurut aja. Gue nggak terlalu tau fashion seperti Sehun. Asalkan baju itu nyaman dipakai, gue akan pakai baju itu.

"Hun, ini nggak apa-apa dipakai di hari pertama kerja?" Tanya gue ketika gue sudah keluar.

"Hun, ini nggak apa-apa dipakai di hari pertama kerja?" Tanya gue ketika gue sudah keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perfect, baby. Gue memang sang raja mode." Pujinya pada diri sendiri.

Tapi gue merasa aneh, njir. Ya kali di hari pertama gue kerja gue udah pakai baju kayak begini. Dikira mau nyabe gue.

"Gue kayak mau nyabe." Keluh gue.

"Udah nurut aja lo sama gue. Lo cantik." Ucapnya meyakinkan.

"Tapi-"

"Nggak ada tapi-tapian. Yuk, berangkat. Nanti lo telat."

Bocah ini kalau ngomong suka ngaco. Dia bela-belain biar gue nggak telat tapi dia sendiri nggak mikirin kuliahnya. Kan bodoh.

Tapi gue nurut aja. Gue nggak mau jadi sepupu durhaka.

Nggak butuh waktu lama bagi Sehun untuk mengendarai mobilnya sampai depan kantor baru gue. Dia kalau nyetir kayak lagi balapan liar. Cepat banget. Untung rambut gue nggak berantakan.

"Hun," panggil gue.

"Hm? Mau bilang makasih kan? Sama-sama, sayang. Nggak usah sungkan." Gue dapat melihat ekspresi bangga darinya. Kadang mau muntah gue lihat yang kayak begitu.

"Mimpi lo. Gue cuma mau tanya. Lo nggak kuliah?"

"Kuliah kok. Kelas siang. Gue kan mahasiswa rajin."

Iya deh, yang rajin.

Ngomong-ngomong, Sehun adalah mahasiswa semester lima program magister jurusan manajemen bisnis.

Damn Boss | Lai Guanlin (Finished)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang