Good News

2.7K 280 29
                                    

Guanlin berlari di lorong rumah sakit. Ia mencari keberadaan gadisnya. Ia berlari menuju UGD. Sesampainya di UGD, Guanlin bertemu Jaehwan.

"Dimana Ina?" Tanyanya pada Jaehwan.

"Nona Sienna sudah dipindah ke ruang perawatan. Tapi anda diminta untuk menemui dokter terlebih dahulu, pak."

"Oke, saya akan menemui dokter. Dimana ruangannya?"

"Mari saya antar."

.-.

Di ruangan dokter...

"Dok, bagaimana istri saya?"

"Jika dilihat dari gejalanya, istri bapak mengalami kelelahan dan sedikit tekanan akibat stress."

"Stress?" Pikiran Guanlin langsung tertuju pada tiga wanita yang telah membully istrinya.

"Selain daripada itu, anda patut berbahagia, pak."

"Ber- huh? Apa maksud dokter? Saya tidak mengerti."

"Istri bapak tengah mengandung dengan usia kandungan kurang lebih dua bulan." Dokter itu tersenyum.

"Tunggu," Guanlin diam, berusaha mencerna ucapan dokter. "Bisa diulangi, dok?"

"Ya, istri bapak tengah mengandung. Selamat ya, pak."

"Mengandung?" Guanlin memeriksa papan nama yang terdapat di depannya.

Park Hyejeong, Sp. OG
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan

"S-saya akan jadi a-ayah?" Tanya Guanlin.

"Iya, pak. Anda akan segera menjadi ayah. Sekali lagi selamat." Dokter itu tidak henti-hentinya tersenyum.

"Terima kasih, dok. Terima kasih."

Guanlin berjalan keluar ruangan dengan pikiran yang bercampur aduk.

"Pak? Pak Guanlin? Ada apa, pak? Apa yang terjadi?" Tanya Jaehwan.

"Guanlin?!" Nyonya Lai yang baru saja tiba langsung bertanya pada putranya.

"Apa yang terjadi sama menantu mama? Huh? Guan?"

"Sienna? Sienna? Guanlin, Sienna dimana? Cucu kakek kenapa?" Kini giliran kakek yang baru tiba bertanya.


"Guanlin, jawab mama! Jangan diam aja!"

"Guanlin," ucap lelaki itu perlahan. "Kata dokter, Guanlin akan jadi... Guanlin akan jadi ayah."

"A-ayah?" Nyonya Lai saling tatap dengan suaminya.

Kakek tiba-tiba memeluk Guanlin.

"Ya, kamu akan jadi seorang ayah." Dapat terdengar kakek terisak dibalik pelukannya. Ia menepuk punggung Guanlin.

"Guanlin akan jadi ayah, kek. Guanlin akan jadi ayah." Guanlin membalas pelukan kakek dan perlahan menangis.

"Papa, kita akan punya cucu." Nyonya Lai memeluk suaminya.

Bahkan tuan dan nyonya Oh, paman dan bibi Sienna, pun sampai meneteskan air mata karena saking senangnya.

.-.

Malam itu Guanlin yang menunggui Sienna. Ia duduk di samping ranjang Sienna. Ia mengelus kepala sang istri dan menciumi kepala tangannya.

"Ngh..." Sienna tiba-tiba mengerang tanda akan sadar.

"Ina?" Guanlin memanggil Sienna.

"Guan? Aku, aku dimana?" Gadis itu merasa asing dengan sekelilingnya.

"Kamu di rumah sakit, sayang."

"Rumah sakit?"

"Iya, tadi kamu pingsan."

Sienna mengingat apa yang terjadi sebelum ia berada di rumah sakit. Pembullyan itu.

"Apa kata dokter? Aku nggak sakit parah kan? Cuma kecapean aja kan?"

Guanlin tersenyum.

"Iya, kamu kecapean."

"Oh. Syukurlah." Sienna menghela napas singkat.

"Kamu kecapean karena bayi kita di dalam perut kamu."

"B-bayi? M-maksud kamu, aku lagi h-hamil?" Guanlin mengangguk dalam senyumnya.

"Aku mengandung? Bayi kita?" Sienna bertanya untuk memastikan.

"Iya, sayang. Kamu akan jadi seorang ibu." Senyum tak lepas dari bibir Guanlin.

Air mata sontak mengalir dari pelupuk mata gadis itu. Ia tidak bisa menahan tangis bahagianya ketika tau bahwa ia akan segera menjadi seorang ibu.

Guanlin memeluk istrinya.

"Selamat, sayang. Dan, terima kasih karena kamu udah jadi istriku." Guanlin memeluk istrinya yang terisak.

Tidak ada kata yang bisa melambangkan kebahagiaan pasangan itu.

.-.

"Kamu nggak mau kasih tau sepupu kamu tentang ini?" Tanya Guanlin.

"Nggak. Aku mau dia fokus dulu sama kerjaannya. Kalo aku kasih tau dia sekarang dia pasti akan langsung pesan tiket pesawat kesini. Kalo perlu dia yang jadi pilotnya biar pesawatnya langsung berangkat. Dia nggak akan bawa apa-apa kecuali tubuh dia, pakaian di tubuhnya, ponsel, sama dompet. Pakaian untuk nutupin badan, ponsel untuk minta penjelasan, dan dompet untuk bayar taksi dari bandara kemari. Kopernya pasti nyusul."

"Oh, gitu. Ekstrim juga sepupu kamu."

"Guan, aku ngantuk."

"Yaudah, tidur aja. Aku akan duduk di samping kamu sampai kamu tidur."

"Thanks, honey. Good night."

"Good night, Ina. And you too, my baby." Guanlin mengelus perut Sienna.



.-.-.

Sawadee~

Yang minta nggak ada konflik antara GuanIna,
Yang minta Ina hamil,

Sebagian request kalian sudah dikabulkan. Tinggal sisanya. Ditunggu aja ya~

Oh! Pendek karena sesuai judul ya~
*Padahal yang nulis ngerasa ini udah panjang. Hha~ 😁😁😁

Oke, itu aja.

Good night all~

❤A

Damn Boss | Lai Guanlin (Finished)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang