Shit!

3.6K 396 6
                                    

Akhirnya gue bisa bernapas lega saat gue udah kembali ke zona nyaman gue. Rumah.

Ya, gue baru aja pulang dari Australia dan sampai rumah malam harinya.

Gue pulang naik taksi.

Guanlin? Pria itu katanya punya urusan lain jadi nggak bisa ngantar gue pulang. Toh, gue juga nggak berharap dia antar. Gue masih mampu pulang sendiri.

Terlebih gue masih kesal dengan perbuatannya yang membuat gue memandang dia sebagai byuntae kelas paus, bukan kakap.

Saat sampai rumah gue segera merebahkan diri di sofa dan gue baru sadar kalau Sehun menghilang. Mungkin udah pulang.

Karena haus gue pun berjalan menuju dapur untuk mengambil minuman dingin. Tapi gue menemukan sebuah catatan yang ditempel di daun pintu kulkas dengan magnet.

Pesan itu dari Sehun.

Na, mulai saat ini dan kedepannya kita akan jarang bertemu. Bahkan mungkin akan sangat jarang.

Tapi gue akan selalu berusaha mencari cara untuk sering nemuin lo.

Dimanapun, kapanpun, dan dengan siapapun lo berada, walaupun banyak orang yang menghalangi gue untuk nemuin lo, gue akan selalu berlari ke tempat dimana lo berada.

Karena gue sayang lo, Sienna Francessca.

Nggak biasanya dia manggil nama lengkap gue tanpa marga.

Sehun cuma pernah dua kali memanggil gue dengan nama itu. Pertama saat gue lulus SMA dengan nilai sempurna dan masuk univ yang sama dengan dia. Dia teriak-teriak kegirangan di hari kelulusan gue dan itu berhasil membuat gue malu parah.

Yang kedua saat dia serius berjanji ke gue bahwa dia akan melindungi gue apapun yang terjadi setelah orang tua gue meninggal.

Kayaknya urutannya kebalik. Yaudah lah ya.

Oh! Marga! Sejak kecil dia agak kesal dengan orang tua dan kakek yang selalu mendoktrin bahwa dia harus meneruskan perusahaan kakek. Maka dari itu saat hanya ada dia dan gue, Sehun nggak pernah mau mengakui bahwa dia adalah cucu dari keluarga Oh.

Dan dari sana gue sadar kalau pesan Sehun menunjukkan bahwa Sehun serius kali ini.

Tapi sekarang masalah apa lagi yang dihadapi Sehun?

Jarang ketemu?

Berusaha nemuin gue?

Banyak orang yang melarangnya nemuin gue?

Apa ini berhubungan dengan kakek?

Argh! Kepala gue udah sakit karena baru aja pulang kerja rodi karena Guanlin dan sekarang Sehun meninggalkan beribu pertanyaan di kepala gue.

Tiba-tiba ponsel gue berdering dan itu adalah panggilan dari kakek.

Panjang umur.

"Halo, kek. Kenapa telpon Sienna?" Angkat gue.

"Sienna, sayang, besok cucu kakek nggak ada jadwal apapun, kan?"

"Ng... Nggak, kek. Kenapa memangnya?"

Gue agak ragu menjawab. Kenapa? Karena feeling gue mengatakan bahwa kakek sedang merencanakan sesuatu. Bisa dilihat dari cara bicaranya yang agak merajuk.

Biasanya sih kalo ngomong sama gue ya lebih lembut, beda sama Sehun. Tapi kali ini kakek kayak anak kecil yang minta ditemenin beli es krim. Dan kalo udah kayak begini, there's no gap for me to refuse.

"Besok malam temenin kakek makan malam, ya. Akhir-akhir ini kakek sendiri di rumah."

Tuh kan.

Damn Boss | Lai Guanlin (Finished)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang