Past

2.6K 278 6
                                    

Masih di ruangan yang sama. Ketiga manusia itu duduk saling berhadapan dengan seorang gadis duduk di sampibg seorang lelaki.

"Wait, let me think about what you said before." Yunhyeong terlihat berusaha mencerna ucapan sahabatnya.

"Jadi, kamu menikahi sekretarismu sendiri?" Tanya Yunhyeong memastikan.

"Ya." Guanlin mengangguk.

"Bagaimana bisa?"

"Sebenarnya, itu-" penjelasan Sienna terpotong oleh Guanlin.

"Kami bertemu saat Ina menjadi sekretarisku. Karena kami sering bertemu, kurasa aku mulai jatuh cinta padanya. Dia juga baik dan pekerja keras. Terlebih dia adalah wanita pertama dan satu-satunya yang bisa memperbaiki pola makanku." Secara garis besar penjelasannya hampir sama seperti saat ia menjelaskan pada orang tuanya.

"Jadi, aku memutuskan untuk menikahinya." Sienna menatap bos sekaligus suaminya itu dengan tatapan tak percaya.

"Nona Lai, ahh! Bukan-bukan, maksudku, nona Francessca, apa benar yang dikatakan manusia, aish! Bukan, maksudku Lai Guanlin?"

Sienna menghela napas dalam hati. Ia berpikir sampai kapan dia akan terjebak dalam permainan Guanlin.

"Seperti yang telah anda dengar dari tuan Lai, saya rasa saya tidak perlu menjelaskan."

Dan sampai kapan ia harus mengalah.

"Wah!" Yunhyeong. "Bagaimana bisa wanita sepertimu mendapatkan seorang workaholic mesum seperti Lai Guanlin? Wah! Tidak bisa dipercaya."

"Oh iya?" Sienna melihat peluang menjatuhkan Guanlin.

"Iya. Akan kuceritakan."

"Ya! Apa yang mau kamu ceritakan, hah?!"

"Easy, man. I'm not gonna tell her." Senyum Yunhyeong puas mengerjai sahabatnya.

'hhh~ it looks like I have to stand to face these two dumb and dumber.' batin Sienna.

"Jadi, apa yang membuat anda kemari?" Guanlin mengubah gaya bicaranya.

"Santai aja kali. Aku kemari cuma menemani sepupuku. Dia yang sebenarnya ada keperluan denganmu. Ingat Chanwoo?"

"Chanwoo... Jung Chanwoo? Sepupumu yang kamu kenalkan saat kita kuliah?"

"Iya. Dia ingin menawarkan kerja sama."

"Kerja sama macam apa?"

"Sebenarnya dia baru meneruskan perusahaan paman Jung, ayahnya. Dia berencana untuk memperluas bisnisnya. Dia meminta rekomendasi perusahaan mana yang bagus untuk diajak kerja sama. Yaa, aku rekomendasikan perusahaan kamu. Kan lumayan, kalau menguntungkan aku juga kecipratan." Yunhyeong nyengir.

"Dasar mata duitan." Cibir Guanlin.

"Ehm!" Interupsi Sienna. "Maaf, saya izin undur diri sebentar."

"Kamu mau kemana? Ke toilet? Aku ikut." Tanya Guanlin cepat.

Sienna membelalakkan matanya tajam menyampaikan pesan tersirat berisi 'mau mati, hah?!'.

"O-okay." Kalah Guanlin membiarkan Sienna keluar ruangan.

"Ya~ Lai Guanlin sudah menemukan pawangnya." Ledek Yunhyeong.

"Pawang? Kamu pikir aku hewan, hah?"

"Dulu, saat kuliah, kamu susah sekali diatur dan selalu berbuat sesukamu. Jenius, angkuh, dan liar. Tiga kata itu sangat tepat untuk mendeskripsikanmu."

"Ya!"

"It's reality, man. Remember, Mr. Han? The lecturer you made upset to death till he really want to drop you out? Wah~ what is he doing right now? Hhh, there's no one can control you." Yunhyeong menerawang, membayangkan masa-masa kuliah mereka berdua.

Damn Boss | Lai Guanlin (Finished)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang