A Kiss

3K 290 13
                                    

Pagi itu seperti pagi yang berbeda bagi Guanlin. Karena pagi ini adalah pertama kalinya Sienna membangunkannya dengan cara yang berbeda selama mereka menikah sejak beberapa bulan lalu.

"Guan, bangun. Aku udah siapin sarapan untuk kamu."

Tapi Guanlin masih nyaman dalam selimutnya.

"Lima menit lagi." Guanlin semakin menarik selimutnya.

Sienna naik ke ranjang dan duduk di samping Guanlin.

"Aku akan kasih kamu hadiah kalo kamu bangun sekarang."

Guanlin langsung membuka matanya cepat namun tubuhnya tidak bergeming.

"Apa yang akan kamu kasih kalo aku bangun."

"What do you want? A morning kiss?" Sienna berpikir.

"Really? Okay. I wake up. Gimme my present."

"Take a bath first. I'll give it to you after you take a bath."

"Not fair. I want it now." Guanlin ngambek.

Sienna berjalan keluar meninggalkan Guanlin dengan senyum yang merekah.

Lalu...

"Aku udah mandi. Mana hadiahku?" Tanya Guanlin yang menghampiri Sienna di meja makan.

"Ayo makan. Aku udah laper." Sienna pura-pura tidak mendengar Guanlin dan menyendokkan sesuap spaghetti ke mulutnya.

Guanlin hanya menatapnya dengan tatapan 'nanti harus aku dapatkan hadiahku'.

"Guan, duduk." Titah Sienna.

Seperti anjing kepada pemiliknya, Guanlin duduk.

"Kapan kamu mau kasih hadiahnya?" Tanya Guanlin di sela-sela kunyahannya.

"Kamu maunya kapan?"

"Sekarang." Jawab Guanlin cepat.

"Selesaikan sarapan kamu dan kita berangkat ke kantor. Nanti aku kasih hadiah kamu."

"Kok gitu, sih? Aku mau hadiahku sekarang."

"Kamu ternyata manja, ya? Padahal waktu pertama kali kita bertemu kamu cuek dan dingin."

"Itu karena aku c-," Guanlin berpikir sejenak. "Karena aku nggak sabar nunggu. Iya, aku nggak sabar."

"Oke, aku janji aku kasih nanti sebelum kita berangkat."

"Janji?" Guanlin kembali memastikan.

"Iya~"

Guanlin diam, ia sudah tenang. Setidaknya untuk sekarang.

Dan Guanlin kembali menagih hadiahnya saat keberangkatan mereka ke kantor.

"My present." Tagihnya di pintu.

"Okay, okay, close your eyes."

"Huh?"

"It's present, just close your eyes." Rajuk Sienna.

Guanlin menuruti Sienna dan menutup wajahnya.

Saat ia merasakan sesuatu menyentuh pipinya, ia tertegun sejenak. Namun beberapa saat kemudian tersenyum dan membuka matanya.

Pria itu menatap gadisnya tersenyum.

"Kenapa? Kenapa kamu senyum begitu?" Sienna merasa aneh dengan Guanlin.

"Kamu kayak psycho tau. Coba kamu li-,"

Belum selesai kalimat Sienna, bibir gadis itu sudah di sumpal dengan bibir seorang Lai Guanlin.

Gadis itu tak dapat bergerak. Hanya mata yang masih terbelalak karena terkejut.

Guanlin melepas pagutannya dan menatap gadisnya.

"Jika ini hadiahmu, maka mulai sekarang aku akan terus meminta hadiah darimu." Guanlin tersenyum.








.-.-.

ATTENTION!!!

Halo~

Maaf, ya, karena cuma bisa up pendek (sangat malah). Bukan tanpa alasan tapi tidak bermaksud beralasan.

Setelah SBM insyaallah upnya lebih panjang lagi.

Mohon do'anya untuk SBM, ya. Biar pikirannya tenang dan bisa lanjut nulis karena nggak banyak yang dipikirin.

Yang lain juga, semoga yang ikut SBM insyaallah lulus semua. Aamiin.

See ya in next chapter~!

Note : YANG MAU REQUEST SCENE BOLEH. JANGAN DITAHAN KALO MAU REQUEST YA~

Bubye everybadeeehhhhh~

❤A

Damn Boss | Lai Guanlin (Finished)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang