*Pinginnya pake foto J-hope yang di Wings Tour Final, tapi ngga dapet T^T J-hope sejak Mic Drop jadi ganteng banget :")) CUKUP! Aku udah berpaling ke Jimin, sekarang ke J-hope, kasian Yoongi T^T*
Akhir November, sudah terhitung satu bulan Doyeon bekerja di MINT. Sejauh ini, semuanya berjalan lancar. Ia mengirim semua data penting kantor kepada bosnya. Sekaligus memberitahu perihal Min Yoongi dan Oh Sena.
Tapi itu hanya perasaan Doyeon saja. Ia tidak benar-benar berhasil karena Hoseok mengetahui betul semua yang dilakukannya. Bukan tanpa alasan Hoseok ditunjuk Yoongi sebagai pengawas Doyeon. Namun karena sejauh ini tidak ada masalah berarti, Hoseok pun memilih diam, berpura-pura tidak tahu apa pun.
Hari ini adalah hari terakhir Doyeon magang di perusahaan MINT. Gadis itu tampak sedang mem-packing barang-barangnya ke kotak, mulai mengosongkan meja. Di tengah-tengah kesibukannya itu, Hoseok mendekat, menaruh segelas kopi di atas meja Doyeon.
Doyeon pun otomatis menjeda aktifitasnya. Dia menatap gelas kertas kopi itu, lantas mengangkat kepalanya, bertemu mata Jung Hoseok. "Apa ini?"
"Kopi," jawab Hoseok singkat.
Namun jawaban itu mengundang dengusan kesal dari Doyeon yang kembali melanjutkan aktifitasnya. "Aku tidak sebodoh itu. Cepat katakan apa maumu."
Hoseok menatap profil wajah Doyeon dengan sedikit sesal. Si gadis cilik yang dulunya sangat manis dan cengeng ini, tidak disangkanya telah tumbuh menjadi seorang wanita yang cantik jelita. Seharusnya dia dibuat makin jatuh cinta karenanya. Tapi kenapa Doyeon harus kembali dengan tujuan untuk menjadi "musuh"-nya?
"Hanya untuk memberitahumu," ujarnya saat Doyeon kembali menatapnya yang tak kunjung bicara. "Sajangnim mengundangmu makan malam sebagai perayaan hari terakhirmu kerja."
Doyeon mengerutkan dahinya. "Benarkah itu?"
Hoseok mengangguk tanpa pikir panjang. "Sajangnim meneleponku barusan. Ia memintamu bertemu dengannya di restoran Eat Jin."
"Arasseo."
Hoseok pun melenggang pergi setelahnya.
—
Malamnya, Doyeon sudah duduk manis di sebuah meja sudut ruangan. Restoran Eat Jin sedang tidak dalam keadaan ramai malam itu, sehingga Doyeon bisa memilih tempat di mana saja dan tanpa ragu dia langsung menempati meja paling sudut. Di sana selain dekat dengan pemanas ruangan, dia juga bisa melihat langsung keluar jendela, yang tengah diliputi titik-titik air dan embun karena hujan gerimis.
Ia menopang dagunya sambil melempar pandangan keluar jendela. Hujan, dia suka hujan. Hujan akan mengingatkannya pada kenangan-kenangan indahnya di masa kecil. Saat hujan, ia datang. Karena hujan, mereka tertawa bersama. Doyeon rindu. Merindukan akan kenangan tersebut, sekaligus seseorang dalam kenangannya.
Melihat kaca yang mulai berembun, ia pun mengangkat jari telunjuknya, menggambar bentuk hati di sana.
Aku merindukanmu.
"Wasseo?"
Mendengar suara seseorang, Doyeon pun cepat-cepat menghapus gambarnya lalu menoleh. Ia terkejut mendapati presensi Hoseok dan bukannya Min Yoongi.
"Kau ... kenapa kau kemari?!"
Tanpa sekalipun mengindahkan pertanyaan penuh amarah si gadis, Hoseok pun duduk tepat di seberang Doyeon. Ia menaruh tas sertacoat-nya di sisi kirinya.
"Makan malam. Bukankah kau di sini untuk makan malam? Ahjumma, berikan kami daging dan soju!"
Doyeon menatap Hoseok tak percaya. "Jadi kau membohongiku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Parent [myg]
FanfictionSUDAH TERSEDIA DI GOOGLE PLAY STORE Kau tahu bagaimana sulitnya mencintaimu yang bahkan pantas kupanggil sebagai ayah?