"Appa, aku mencintaimu."
"Aku juga, gadis kecil. Cintaku padamu jauh lebih besar."
"Ani, aku yang lebih besar."
"Tentu saja aku yang lebih besar."
"Aku."
"Aku."
"Aku! aku aku aku!"
Yoongi tersenyum, akhirnya dia memilih untuk mengalah. "Arasseo, kali ini kau menang."
Yoonjung mengulum senyum sumringah sebelum memeluk erat ayahnya. "Jangan khawatir, ayah. Aku akan selalu berada di sisimu selamanya, bahkan meskipun semua orang membencimu. Ayahku hanya Min Yoongi sajangnim. Pyong~"
Pria itu tergelak dengan kedipan genit putrinya. Ia mengusap sayang rambut Yoonjung lalu menciuminya. "Keurae, putri ayah juga hanya Min Yoonjung seorang, tidak ada yang bisa menggantikan."
"Ah simkung~" seru Yoonjung sambil memegangi dada kirinya. Kemudian mereka berdua saling berpelukan lagi.
"Lihat itu, padahal ini bukan playgroup tapi kenapa sampai seperti itu?"
"Eo. Kekanakkan sekali."
Yoonjung langsung menoleh dengan ekspresi datar. Datar mengerikan. Dua gadis yang tadi membicarakannya langsung pucat.
"Mwo? Kalian iri karena aku bisa berpelukan dengan ayahku meskipun usiaku sudah enam belas tahun? Keurae, bagi kalian ini memang kekanakkan. Tapi setidaknya nasibku masih lebih baik dari kalian yang bahkan tidak pernah dipeluk ayah sendiri."
Yoongi terperangah dengan kalimat pedas yang diungkapkan putri kecilnya ini. Siyeon style. Sementara kedua gadis yang seangkatan dengan Yoonjung namun beda kelas itu tampak kesal tapi tidak bisa berbuat apa pun.
"Tch, beraninya hanya pakai mulut. Dasar orang-orang pengecut!"
Yoonjung menoleh saat ayahnya bertepuk tangan sambil menyorakinya. Ia mendengus geli. "Appa mwohae-yo? Bukankah seharusnya ayah sekarang memarahiku?"
"Kenapa aku harus memarahimu?" tanya balik Yoongi dengan kedua alis terangkat.
"Barusan aku memaki mereka di depanmu, memakai kata kasar segala. Seonsaengnim saja langsung menimpuk kepalaku dengan buku," jawab Yoonjung asal, kelewat santai.
"Itu karena ... aku bukan seonsaengnim. Lagipula kau bukan sengaja memaki mereka. Kau hanya membela diri dan ... untuk apa harus dimarahi? Gwaenchanha, ibumu juga dulu begitu."
Setiap kali mendengar Yoongi menyamakannya dengan Siyeon membuat Yoonjung tak bisa menutupi rasa senangnya. Meski ia hanya diberi kesempatan selama 5 tahun untuk melihat rupa ibunya, tapi dia sangat mengagumi wanita yang melahirkannya itu karena cerita-cerita Yoongi soal ibunya yang sudah seperti wonder woman. Yoonjung juga ingin menjadi wanita keren seperti ibunya. Dan setiap Yoongi bilang kalau dia mirip dengan Siyeon, dia selalu merasakan lonjakan semangat dalam dirinya.
"Eomma dulu juga seperti itu? Wah ... daebak. Appa, aku makin lama makin mirip eomma, right?"
Yoongi tersenyum geli. "Sejak dulu kau memang sudah mirip ibumu, gadis kecil."
"Tapi yang barusan itu membuatku semakin mirip eomma, kan?"
Blink-blink di mata Yoonjung menandakan bahwa gadis ini ingin jawaban yang memuaskan dari Yoongi. Yoongi peka, jadi dia pun mengucapkannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/118101685-288-k693409.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Parent [myg]
FanfictionSUDAH TERSEDIA DI GOOGLE PLAY STORE Kau tahu bagaimana sulitnya mencintaimu yang bahkan pantas kupanggil sebagai ayah?