Taehyung tuh ya, padahal aku udah berkali-kali liat fotonya tapi selalu yang pertama muncul di pikiranku tuh, "waah ganteng banget". Taehyung ganteng! ganteng bangeeettt!!!
***
Semenjak Taehyung memutuskan pindah ke Seoul dan tinggal bersama Sena, Jungkook kesepian di rumah besarnya. Dia muak melihat para pembantu yang seliweran dan ayah ibunya yang kini lebih sering tidak saling sapa. Dirinya seperti patung pajangan di rumah itu. Hanya dilirik sekilas, tanpa adanya kasih sayang.
Meski benci mengakui ini, sebenarnya Jungkook sangat merindukan kedua kakaknya. Terlebih Taehyung yang hampir 16 tahun terus bersamanya. Di saat ayah dan ibu tidak ada di rumah, dan para pembantu diliburkan, dia tidak akan merasa kesepian karena memiliki Taehyung yang akan selalu ada untuknya. Taehyung sangat perhatian padanya. Jika tidak ada pembantu, Taehyung-lah yang memasak sarapan untuknya. Walaupun masakan Taehyung terkadang memiliki kandungan yodium yang sangat luar biasa, setidaknya Jungkook tidak akan kelaparan di sekolah.
Taehyung juga akan menelepon kalau Jungkook pulang terlalu larut. Meski dia terkadang membalasnya dengan amarah dan bentakan, jauh di lubuk hatinya dia merasa tenang, karena diperhatikan.
Namun semenjak hari itu Taehyung sedikit berubah.
Sudah tidak ada lagi yang bersedia membuatkannya sarapan saat tidak ada siapa-siapa di rumah. Tidak ada juga yang meneleponnya saat dia pulang larut malam. Bahkan untuk menyapa saja tidak.
Taehyung sangat marah karena kematian Hong Seungjoo.
Ia sendiri tidak mengerti kenapa Taehyung marah. Maksudnya, kenapa juga Taehyung harus marah kalau Jungkook sedang membantunya?
Ya, membantu supaya perhatian Taehyung hanya tercurah penuh padanya, bukan pada perempuan atau orang lain.
Harusnya Taehyung berterima kasih, dengan begitu Taehyung sudah tidak perlu banyak menguras uang, tenaga dan pikiran demi perempuan itu.
Sama halnya untuk kasus Park Jihyun.
Dirinya terlalu muak melihat kakaknya yang hanya bermain dengan Jihyun dan malah mengabaikannya. Saat hanya berdua dengan Jihyun, dia mendorong adik Park Jimin itu sehingga hanyut terbawa oleh ombak laut. Jihyun sudah nyaris sekarat saat Taehyung dan orangtua Jihyun menemukannya.
Jihyun ditemukan keesokan harinya oleh tim SAR dalam keadaan tanpa denyut nadi.
Orangtua Jihyun, bahkan Jimin, tidak ada satupun yang tahu tentang itu. Hanya Taehyung. Dia memberitahu Taehyung jika dirinya tak sengaja mendorong Jihyun ke laut.
Taehyung marah dan menyesal. Namun Taehyung sendiri juga ikut menyalahkan diri karena dia tidak bisa berbuat apa pun. Dengan kebaikan hatinya, melihat Jungkook menangis sambil merengek ketakutan supaya Taehyung tidak memberitahukannya pada siapa pun, Taehyung pun ikut menyimpan rahasia itu.
Sayangnya Jungkook tidak memberikan balasan setimpal pada Taehyung.
Kini kebenciannya tercurah pada Sena. Ya, dia juga merindukan kakak perempuannya itu, tapi tidak dalam arti sebuah kasih sayang.
Seseorang yang mencuri perhatian Taehyung tidak pantas mendapatkan kasih sayang.
Kedua tangannya tampak menampilkan urat saat dia meremas setir mobil. Sementara arah pandangnya hanya tertuju lurus pada sepasang manusia di depan sana. Setiap kali melihat mereka berbagi canda dan tawa, terdengar decihan tak suka dari bibirnya.
"Kalian tidak pantas tertawa."
Hingga akhirnya momen yang ditunggu-tunggu pun datang. Cepat dia menginjak pedal gasnya dan....
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Parent [myg]
FanfictionSUDAH TERSEDIA DI GOOGLE PLAY STORE Kau tahu bagaimana sulitnya mencintaimu yang bahkan pantas kupanggil sebagai ayah?