Natasya mendesis sakit saat kepalanya kembali berdenyut, rasanya makan siang hari ini terasa hambar di mulutnya. Angela yang menyadari itu langsung bertanya kepada Natasya dengan khawatir.
"Sya? Are you okay?" tanya Angela sambil memegang tangan Natasya. Natasya yang masih mengusap kepalanya pelan pun mengangguk kecil.
"Bener? Pasti karena kena bola tadi ya?"
Natasya hanya diam tak mau menjawab, mungkin karena itu salah satu faktornya, juga karena Natasya belum sarapan tapi sekarang rasanya ia benar-benar mual, mana kamar mandi dari kantin dimana Natasya sekarang berada cukup jauh dan membutuhkan waktu tapi Natasya udah tidak kuat menahannya.
Pusing dan mual adalah perpaduan yang luar biasa.
Krrriinggg krrringgg
Bel istirahat pun berakhir, sekarang Natasya harus menghadapi ulangan Biologi. Namun bagaimana dengan kondisinya? Natasya tentu tidak akan mampu mengerjakan satu soal pun dengan kondisinya yang sekarang.
"Sya? Kenapa?" Alex pun muncul dari arah belakang setelah membeli beberapa makanan untuknya juga teman-temannya. Rautnya khawatir dan bingung melihat keadaan adiknya itu.
Natasya menggeleng, "Asya gapapa.." jawabnya dengan lirih sambil memegang kepalanya.
"Bohong lex! Dia tadi kena bola kepalanya, kayanya sih pusing banget sekarang." timpal Angela jujur.
"Loh? Ko Asya ga bilang sama abang?" tanya Alex khawatir.
"Abang ga ke kelas?" Natasya malah balik nanya, mengalihkan topik.
Alex menautkan kedua alisnya, terlihat jelas bahwa adiknya ini tidak ingin ia khawatir. "Abang antar kamu ke UKS ya?"
"Ngga usah, Asya sama Angela aja. Abang ke kelas aja,"
"Bener? Nanti beres jam ke-3 abang langsung jenguk kamu ya Sya," dan Natasya pun hanya mengangguk lemah sambil memberikan senyum tipisnya. Mata dan bibirnya terlihat pucat, makanan yang ada di depan Natasya pun belum sedikitpun dimakan olehnya. Alex ingin sekali memarahinya, namun melihat kondisinya sekarang membuat amarahnya reda dan hanya ingin melindunginya.
"Abang ke kelas dulu ya, kamu hati-hati." ucap Alex melenggang pergi dengan teman-temannya.
Natasya dan Angela pun berjalan bersama ke UKS. Setibanya disana, Natasya tak bisa menahan diri lagi. Ia langsung berlari ke arah wastafel dan menumpahkan semuanya disana. Angela pun membantunya dengan menaikkan rambutnya sambil memijat-mijat leher belakang Natasya.
"Sya ya ampun lo kenapa bisa ampe gini?" tanya Angela semakin khawatir.
"Ngga tau.." jawab Natasya lemah, lalu melenggang ke atas bed rest. Angela mengambil minyak kayu putih dan memberikannya kepada Natasya. Angela berpikir keras, tidak mungkin faktornya bukan hanya karena bola tadi kan?
"Sya jangan bilang lo.."
"Apa?"
"Lo hamil sya???"
Natasya terdiam, matanya menatap Angela terkejut tak percaya.
satu detik
dua detik
tiga detik
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Stars [REVISI] [LENGKAP]
Teen FictionSetelah menjauh dari kehidupan lama, kini Natasya tidak bisa lagi membedakan mana rasa sayang, rasa cinta, dan rasa ketergantungan. Karena hal itu, Daniel pun datang ke hidupnya. Mencoba membuka hati dan mata Natasya. Keduanya sama-sama mendatangka...