Baru beberapa hari semenjak kepergian Alex tapi Natasya masih saja merindukan sosok abangnya itu. Ia merindukan canda tawanya. Biasanya tiap pagi ada yang membangunkannya atau menindihnya agar ia bangun, tapi tidak ada. Semua hal yang selalu ia lakukan bersama Alex sekarang semua sirna. Natasya berharap Alex bisa mencapai mimpinya. Ia berharap begitu. Bukan hanya mimpinya tapi mimpi semua orang yang ia sayangi. Termasuk Daniel untuk menjadi CEO yang sukses dimasa yang akan datang nanti.
Natasya kini sedang berada disekolah untuk hari pertama dikelas 12. Setahun lagi ia akan lulus dari masa SMA-nya dan berpisah dengan teman-temannya, sahabat-sahabatnya termasuk Daniel. Untungnya ia masih sekelas dengan Angela.
Natasya duduk dipojokan bersama Angela dan didepan mereka ada Daniel dan Zidan. Zidan seperti biasa sedang menggoda gadis-gadis dikelas, Angela hanya mengganggu Zidan dan Daniel juga Natasya sedang mengobrol juga.
"Aku kangen "
"Sama aku?" Tanya Daniel polos. Natasya pun berdecak sebal.
"Bukan, sama Alex " jawab Natasya. Daniel pun menghela nafas lalu menghembuskannya.
"Udah sayang, pasti dia akan kembali. Aku yak--" ucapan Daniel terpotong ketika guru masuk kedalam kelasnya bersamaan dengan 2 murid yang berbeda gender.
"Selamat pagi anak-anak " ucap guru itu. Serempak murid-murid dikelas pun menjawab juga.
"Selamat pagi buuu..." jawab mereka.
'Kayak anak sd ih tiap pagi harus kaya gini terus' batin Natasya.
"Hari ini ibu membawa murid baru. Perkenalkan diri kalian. " Natasya pun menyipitkan matanya kepada salah satu orang didepan kelasnya. Natasya pun memekik hingga satu kelas langsung menatapnya. Natasya pun menutup mulutnya dan membuka matanya dengan begitu besar. Air mata hampir jatuh.
'B-bagaimana ia bisa ada disini?!' Tanya Natasya dalam hati.
"Ada apa Natasya? " tanya guru.
Natasya mengenal kedua orang yang berada di depan kelasnya. Mereka berdua adalah orang yang Natasya ingin hindari makanya ia pindah ke Jakarta. Tapi bagaimana mereka bisa masuk ke sekolah yang sama? Astaga ini mimpi buruk. Sekarang mimpi buruknya Natasya dimulai.
Natasya pun langsung pergi keluar kelas menghiraukan panggilan guru-nya. Daniel pun heran ia sudah berdiri namun guru mencegatnya untuk diam dikelas. Daniel harap Natasya tidak kenapa-napa.
"Silahkan perkenalkan diri kalian. "
"Nama gua Farel Susanteo. Pindahan dari SMA 6 Bogor. Cukup sekian "
"Nama gua Sofia Azzahra. Pindahan juga sama kaya Farel dari SMA 6 Bogor. Gua harap kita bisa jadi teman yang baik " ucap Sofia sambil tersenyum manis sementara Farel datar tapi entah bagaimana ia bisa menyihir semua kaum hawa dikelas. Begitupun Sofia, mungkin ia akan menjadi next queen bee disekolah ini.
'SMA 6 Bogor? Ko sama kaya Natasya ya? ' batin Angela.
Kedua siswi baru itu pun duduk ditempat yang terpisah. Sofia duduk dimeja sebelah Angela sementara Farel duduk dipojok arah yang berlawanan dengan tempat dimana Angela dan Natasya duduk.
Pelajaran pun dimulai, Natasya melewatkan pelajaran pertama dihari pertama pula. Daniel tidak bisa diam. Pulpen yang ia pegang diputar-putar, kakinya tidak bisa diam.
"Niel bisa diem ga lu? " tanya Zidan geram. Daniel pun menyengir. Lalu tatapannya berubah menjadi tajam dan dingin. Sayangnya bila pada Zidan itu sangat-sangatlah tidak mempan.
"Ga.bi.sa" ucap Daniel dengan penegasan disetiap katanya. Zidan pun menggeleng-gelengkan kepalanya.
🔶🔷🔶
Natasya kini berada di ruang ganti. Entah ia hanya ingin menangis disana. Natasya pun membuka lokernya lalu mengambil sebuah foto. Disana tertera 2 orang wanita dan 1 pria yang sedang tertawa dalam foto. Mereka saling merangkul.
Natasya pun menaruh kembali lalu mengambil lagi satu foto dimana ada foto dirinya bersama pria lain dan pria itu bukanlah Daniel. Difoto itu Natasya sangat bahagia juga pria itu. Natasya pun tersenyum kecut mengingat kejadian nahas itu. Ditambah air matanya yang tidak berhenti turun.
"Dulu kalian adalah yang terbaik buat gue, segalanya buat gue, tapi sekarang kalian jadi mimpi buruk gue yang gue hindarin. Tapi sekarang kalian balik lagi? Gue coba menghindar tapi kalian tetap datang. " gumam Natasya sambil menatap foto itu. Natasya terus disana sampai istirahat.
Sementara itu, Daniel sudah mengantuk. Matanya terbuka sebentar lalu tertutup lagi, terbuka lalu tertutup sampai guru melempar spidol padanya. Daniel pun langsung gundah dan membuka matanya begitu lebar. Disaat guru mau memarahinya disaat itu juga bel telah berbunyi.
Natasya pun keluar dari tempat itu dan pergi menuju kelasnya. Namun saat dijalan ia dihalangi oleh Farel. Natasya menubruk bahu Farel dan melihat siapa yang ia tabrak. Natasya pun langsung memberikan tatapan membunuh.
"Apa maumu hah? " tanya Natasya sinis. Farel pun tersenyum dan mengelus pipi Natasya namun langsung disingkirkan tangan menjijikan Farel.
"Gausah.pegang.pegang! " ucap Natasya sambil melototinya dan penegasan disetiap katanya.
"Haha oke oke sayang--"
"Gausah pake sayang! Lo bukan siapa-siapa gue lagi Rel! Lo cuma masa lalu gue yang pengen ngehancurin hidup gue! "
"Aku bukannya mau hancurin kamu. Aku pengen kita selalu bersama, selamanya dengan menghamili kamu sayang "
"Tapi cara lo itu salah Farel!! Astaga! Mending gue pergi dari sini! "
"Mau kemana kamu? " Tanya Farel sambil mencegat Natasya pergi dengan mencekal sebelah tangannya.
"Gue gamau ketemu sama lo. Lebih baik lo pergi jauh-jauh dari hidup gue atau lo bakalan nyesel! "
"Oh ya? Uh gatakut tuh " ucap Farel dengan muka yang menyebalkan bagi Natasya. Natasya pun berusaha melepaskan tangannya dan berhasil, namun sekali lagi tangannya dicekal oleh Farel.
"Apaan sih Rel?! Mau lo apaan?! Lepasin!! "
"Ga akan. Aku cuma mau kamu kembali buat aku Natasya. Aku sayang sama kamu dan aku pengen habisin sisa hidupku dengan kamu " ucap Farel sambil mendekat ke arah Natasya. Natasya menatapnya dengan tatapan tajam, amarah, dendam, segalanya.
Zidan, Leo, Badrun, dan 3 orang lagi anggota MosWar pun datang dan melihat kejadian itu. Mereka tercengang saat mendengar apa yang Farel ucapkan.
"Natasya? " panggil Zidan.
"Menjauhlah atau lo bakal kena akibatnya. " Natasya pun melepas cekalan Farel dengan sekali sentakan lalu pergi ke arah Zidan dan yang lainnya.
"Lindungin gue, kita ke rooftop sekarang juga. Jangan sampe ada yang tau selain kalian selain Daniel. Jalan! " titah Natasya. Mereka pun berjalan melewati Farel. Zidan dan yang lainnya menatap Farel sinis termasuk Natasya. Um.. sebenarnya Natasya menatapnya lebih dari sinis namun tatapan pembunuh sadis.
Farel tidak peduli tatapan sinis orang-orang ia hanya menatap seorang, yaitu Natasya. Zidan, Natasya dan yang lainnya pun melenggang pergi ke rooftop selama Farel melihatnya lalu tersenyum sinis.
'Apapun yang terjadi kamu tetap jadi milikku, selamanya milikku dan gaada yang boleh milikin kamu selain aku Natasya Xavier Reinhart' batin Farel sambil tersenyum sinis lalu berjalan.
Ia sudah mendapatkan beberapa ide licik untuk merebut Natasya dari Daniel.
🔶🔷🔶
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Stars [REVISI] [LENGKAP]
Teen FictionSetelah menjauh dari kehidupan lama, kini Natasya tidak bisa lagi membedakan mana rasa sayang, rasa cinta, dan rasa ketergantungan. Karena hal itu, Daniel pun datang ke hidupnya. Mencoba membuka hati dan mata Natasya. Keduanya sama-sama mendatangka...