Beberapa bulan kemudian, hari yang ditunggu-tunggu oleh dua insan itu tiba akhirnya. Hari yang menegangkan tapi menyenangkan. Rasanya Natasya ingin menangis tapi ia harus kuat.
Kini Natasya akan mengikuti jejak sang suami, Daniel. Setelah janji suci diucapkan Daniel dan Natasya sah menjadi suami istri. Daniel mengecup kening Natasya dengan lembut lalu Natasya mencium tangan Daniel. Mereka saling tersenyum sementara para tamu dan keluarga menyoraki mereka.
Setelah acara ijab qobul tadi, Natasya segera pergi ganti baju dan tak lupa makan. Camila -mamah Natasya- melarang dirinya bertemu dengan Daniel apalagi hanya mengirimkan pesan padanya. Katanya sengaja entah untuk apa maksud dan tujuannya.
Kini Natasya sudah berada di gedung pernikahan termewah di New York. Natasya masih bersiap-siap dengan rambut yang sudah selesai ditata hanya tinggal dipakaikan mahkota dan SEMPURNA!
Natasya telah mewarnai rambutnya kembali menjadi coklat campur blonde. Camila masuk dan melihat betapa cantiknya anak kesayangannya itu."You look so gorgeous sayang. Mamih..hiks.."
"Mih jangan nangis, nanti makeup-nya luntur. Sayang kan mahal-mahal makeupnya tapi mamih rusak gara-gara nangis? Udah ah"
"Nat, kamu harus sayangi Daniel ya? Kemanapun suami kamu pergi kamu ikuti. Jadi istri yang pengertian, pilihan ada di kamu. Jaga dia, jadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah. Semoga Allah selalu memberkati kalian, amin. Mamih doain yang terbaik buat kalian"
Natasya pun mengangguk dan tersenyum pada mamihnya.
"Iya amin mih."
Setelah itu Natasya memakai dressnya yang super besar dan mewah. Dress itu sangat cocok saat melekat pada tubuh seksi Natasya. Setelah merasa siap ia pergi menuju pestanya. Tidak! Pesta pernikahannya dengan Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Stars [REVISI] [LENGKAP]
Teen FictionSetelah menjauh dari kehidupan lama, kini Natasya tidak bisa lagi membedakan mana rasa sayang, rasa cinta, dan rasa ketergantungan. Karena hal itu, Daniel pun datang ke hidupnya. Mencoba membuka hati dan mata Natasya. Keduanya sama-sama mendatangka...