Sixteen: Dissapointed

5.7K 235 0
                                    

Daniel POV

Gue pun diundang ke acara amal dan ada media massa juga. Salah satu wartawan pun mewawancarai gua. Sialnya gue bawa ini cewe. Bukannya ga suka tapi gayanya sok iya banget. Gue gasuka, dia mamerin dadanya terus dressnya juga gue ga suka norak abis warnanya menurut gue. Masa merah campur kuning? Kan norak banget gila. Malu gue bawa dia demi. Coba kalian bayangin di posisi gue. Untung cantik, tapi masih cantikan Natasya lah.

Wartawan yang nama Kathrine itu juga nanya siapa cewe yang gue bawa malem ini. Maafin aku Nat. Kalo kamu harus tau ini kamu liat wajah fake aku. Terpaksalah gue bilang dia tunangan gue. Setelah itu gue pun masuk ke acara amal itu.

2 bulan kemudian gue denger kalo anggota MosWar juga Natasya pergi ke L.A. Demi apapun gua seneng banget. Jujur gua pengen peluk dia. Tiba-tiba gue dapet telepon dari bokap.

"Halo pah kenapa?"

"Kamu tidak boleh bertemu dengan teman-teman kamu ataupun wanita itu! Kamu dengar? Atau semua fasilitas yang papah berikan papah ambil dan papah tidak akan menganggap kamu sebagai anak papah lagi. Kamu mengerti?!"

Rasanya pengen nangis.

"Iya pah." Gue pun nutup pembicaraan kita. Gue bangun dari tempat duduk gue dan melihat keluar jendela. Beban yang gue pikul bener-bener berat. Rasanya ini kaya cobaan. Gue gatau harus berbuat apa. Gue bertindak yang aneh-aneh yang ada nanti gue diusir. Untuk sekarang gue harus nurut apa kata bokap.

Siangnya gue ketemu sama beberapa klien gue juga si cunguk ikut nih. Nama cewe tunangan gua adalah Misel. Sumpah dia gamau lepasin tangan gue. Gue mah fake laugh aja. Ikutin aja alurnya.

"Honey, aku mau ke toko itu bentar ya? Kamu tunggu disini ya?" Gue pun cuma ngangguk. Gue ketawa-tawa lagi aja sama klien gue. Gue pun melihat ke arah kanan dan gue ketemu seseorang yang gue kangenin selama 2 bulan ini. Sumpah gue liat matanya yang udah mau nangis. Rasanya gue pengen kesana, meluk dia seerat mungkin, dan pergi dari sini. Namun nyatanya itu semua tidak mungkin gua lebih milih acuhin dia. Sebenernya gue ga tega tapi mau gimana lagi?

Waktu balik lagi ke apartmen gue frustasi, gue acak-acakin semua barang. Entah gue kaya orang gila. Gue kangen dia! Natasya! Aku kangen kamu sayang! Aku ga tega ninggalin kamu dimasa terpuruk kamu! Ya Tuhan kenapa cobaan begitu berat? Gue pun gabisa nahan tangisan gue lagi. Persetan kalian anggap gue cowo lemah atau cengeng. Nat...maafin aku.

🔶🔷🔶

Natasya memakai dress pink seujung lengan lalu dengan sepatu heels berwarna putih. Siapapun yang melihatnya pasti pangling.

"Ebujubuset bu bos mah pake apa aja cocok ya"

"Hehehe makasi Ben. Ayo berangkat"ucap Natasya. Mereka semua pun berangkat ke pesta Daniel juga Natasya tidak sabar bertemu dengannya.

Disisi lain Daniel sedang berada di ruangan khusus untuknya. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu lalu Daniel pun mengizinkannya masuk. Datanglah seorang pria dengan suit-nya yang terlihat cocok untuknya.

"Niel, si Misel nyariin noh!lu turun kebawah dong. Tamu-tamu juga udah dateng, mereka juga udah dateng. Ayo!" Ajak Mark.

"Duluan aja bentar lagi turun"

"Okay, but don't let the special guest waiting too long Niel." Mark pun pergi meninggalkan Daniel. Daniel menatap keluar dengan tatapan kosong. Kini dirinya sedang berdiri di depan jendela menatap keluar kota Los Angeles yang sangat indah ketika malam hari tiba.

Natasya telah sampai bersama yang lainnya. Ia baru tahu kalau pestanya digedung itu pun harus naik lift untuk ke tempatnya. Saat telah sampai sana banyak juga tamu-tamunya. Mereka semua pun berpencar. Alex dan Natasya tetap bersama. Natasya memeluk sebelah lengan Alex.

Alunan musik harmonis terdengar, bau-bau makanan tercium, pestanya pun terkesan mewah. Natasya pun melihat ke arah Alex. Alex yang menyadari itu pun menatap Natasya lalu tersenyum. Tidak lama datanglah pria tampan dengan suit-nya yang sangat cocok padanya. Tak ada yang bisa memalingkan wajah darinya. Semua wanita matanya tertuju padanya seorang. Namun yang membuat lebih sakit adalah pria itu membawa seorang wanita yang digandengnya. Mereka berjalan begitu serasi dan anggun.

Alex pun pergi untuk mengambil makanan tanpa tahu kalau Daniel sudah datang. Natasya melihat Daniel. Jaraknya tidak begitu jauh namun Natasya bisa mendengar setiap kata yang Daniel ucapkan.

"Daniel, siapa gadis ini? Cantik sekali dia"

"Dia--"

"Calon suamiku!" ucap Misel menyela. Natasya yang tidak bisa menahan tangisannya ia pun pergi meninggalkan tempat ini. Hatinya begitu sakit. Ternyata ia tidak ada gunanya untuk datang kemari. Alex melihat kepergian Natasya namun Ben mencegahnya dan bilang bahwa ia butuh waktu sendiri.

Natasya masih berada di tempat itu namun ia pergi ke tempat yang lebih sepi. Ia pergi ke taman di gedung itu sambil menatap pemandangan kota Los Angeles.

"Miss? Are you ok?" Tanya seorang pria. Natasya pun mendongak dan menengok ke arah pria itu.

"Um yeah I'm fine.Siapa sih ni orang ganggu aja!" Gumam Natasya. Pria itu pun tertawa kecil.

"Kau orang Indonesia?"

"Iya,ko bisa tau?lu juga orang indo?"

"Iya gua juga orang Indo."

"Gue harus pergi sekarang.Um, nice too meet you strangers" ucap Natasya sambil melangkah pergi dengan tersenyum pada Mark.

"Too,astaga gua lupa ga minta namanya siapa! duh mba! yah udah ilang. Semoga ketemu lagi deh nanti" gumam Mark sambil tersenyum penuh arti.

🔶🔷🔶

Setelah itu Natasya pergi ke Alex. Ia sudah cukup melihat Daniel. Hatinya sangat terluka melihat itu. Alex pun tahu kalau hati adiknya sangat terluka amat dalam dan ia tidak tega melihat Natasya galau terus. Bahkan dalam perjalanan pulang tatapannya kosong.Saat telah sampai Natasya ingin digendong oleh Alex.

"Bang gendong" ucap Natasya manja.

"Eh berat lu"

"Baaanggg" Natasya pun merengek dan mengeluarkan jurus puppy eyes-nya dan tentunya selalu berhasil. Alex juga tidak ingin adiknya sedih jadi ia mau saja menggendong Natasya. Natasya merasa senang digendong oleh Alex.

"Ade kaka goals ini mah ceritanya" cibir Jim.

"Iya nih!" Tambah Zidan.

Yang disindir pun hanya diam dan tersenyum. Saat telah sampai di ruang tamu Alex pun menurunkan Natasya.

"Kamu sekarang tidur ya? Abang juga cape mau tidur. Bye" Alex pun mengacak-acak rambut Natasya lalu pergi ke kamarnya meninggalakan Natasya yang mematung diam. Sebenarnya bukan hanya Natasya saja tapi semua orang yang melihatnya pun kaget.

"Nat, itu abang lo?"

"Buju buset"

"Si Alex kemasukin jin tomang ya?"

Natasya pun heran dengan tingkah abangnya yang berubah. Ia pun menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum lalu menuju kamarnya.

🔶🔷🔶


Lost Stars [REVISI] [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang