"Kuaci kuaci, permen permen,"
"Aqua botolnya, woy beli ga lo minumannya?!!"
"Eh pin kok lo jualan malah jadi pemerasan sih?" tanya Liam.
"Suka hati gue lah, yang penting pada beli, cuan ngalir"
"Ga gitu dong" timpal Rafi langsung memberikan toyoran kepada Kevin.
Rio pun menertawakan kejadian tersebut, "Kaga bisa jualan lo semua, cemen banget. Liatin nih gue,"
Alex pun datang sambil duduk di dekat Rafi, Kevin dan Liam. Menepuk-nepuk pundak Kevin sambil menaikkan dagunya untuk memperhatikan trik apa lagi yang akan digunakan oleh Rio untuk menarik perhatian pelanggan agar datang ke stan makanan mereka.
Rio mengambil satu gelas minuman dan berdiri di depan stan, kebetulan ada tiga gadis yang sedang berjalan melewatinya. Sontak Rio menghentikan mereka bertiga dengan senyuman manisnya.
"Hey cantik, aku mau nanya deh kenapa ya hari ini panas banget?" tanya Rio.
"Cuacanya mungkin kak?" jawab salah satu dari tiga gadis tersebut.
"Suasana-nya juga bikin panas." timpal teman gadis itu.
"Sama, agak haus juga tenggorokan gue," ucap gadis yang berdiri ditengah-tengah antara kedua temannya.
"Nah pas banget, gue jualan minuman yang bisa bikin seger."
Saat Rio mengeluarkan dua gelas plastik berukuran medium berisikan minuman segar ketiga gadis itu malah saling bertatapan dan memberikan senyum aneh dan ragu satu sama lain.
"Kalian kepanasan? haus? ada minum ga?" tanya Rio dan salah satunya pun menggeleng.
"Nah ya udah daripada jauh jauh ya kan nyari tempat minum yang adem, banyak cogan, mending beli disini, udah minum enak, seger, ditambah stan disini banyak cogannya lagi."
"Bener juga, beli deh kak, berapa?"
"Nah cakep, tuh tuh bayar di Liam ya."
"Kak beli 3 ya,"
"Oke sip sebentar ya, makanannya ga sekalian? ada macaroni, spaghetti, lasagna, nasi goreng, mie goreng, kentang, sosis, nugget, burger, ayam geprek"
"Agak laper sih gue, ya udah deh ayam geprek 1, kentang sama nuggetnya juga satu kak."
"Aku juga mau deh!"
"Kak aku juga!"
"Hahaha oke oke sabar ya cantik," jawab Liam sambil mengerlingkan sebelah matanya. Ah dasar buaya. Tapi dari itu semua, ternyata itu strategi marketing yang bagus. Rio belajar dari yang terbaik.
Rio pun kembali duduk di belakang bersama teman-teman yang lain yang belum menjaga stan.
"Wih cakep juga lu bisa ngelobi anak orang jadi pada beli," puji Kevin.
"Belajar dari gue pin, Rio bapak bangga sama kamu nak," ucap Iqbal dramatis sambil menepuk-nepuk pundak Rio hingga orang itu kesakitan.
"SAKIT AN***R!! Ya dong siapa dulu? Riooo" jawab Rio sambil menaikkan dagu bak sombong.
"Dih dih dipuji tinggi sombong bener," timpal Alex.
Rio mencibir, "Dih si bos apa banget dah, udah gue bantuin jualan juga,"
"Oh itungan sama temen?"
"Ngga ngga, ampun suhu ampun. Sungkem sama suhu dulu."
"Hahahaha cemen lu yo," ujar Iqbal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Stars [REVISI] [LENGKAP]
Teen FictionSetelah menjauh dari kehidupan lama, kini Natasya tidak bisa lagi membedakan mana rasa sayang, rasa cinta, dan rasa ketergantungan. Karena hal itu, Daniel pun datang ke hidupnya. Mencoba membuka hati dan mata Natasya. Keduanya sama-sama mendatangka...