Percayalah,bersamaku apapun akan menjadi sempurna
-Natasya Xavier Reinhart
🔶🔷🔶
Natasya sekarang sudah berada di ruangan VVIPnya. Setelah Daniel melihat darah muncul dari perut Natasya, tidak lama Ambulance datang dan beberapa polisi juga datang dan meminta penjelasan.
Daniel tengah duduk disamping tempat tidur Natasya. Dia terus menatap Natasya berharap agar mata indah itu terbuka. Daniel pun memegang salah satu tangan Natasya, sesekali ia mengusap lembut tangan itu.
Yang berada di ruangan itu sekarang hanya ada Daniel, Jim, Alex dan beberapa anggota Moswar. Fredy dan Camilla sedang istirahat dirumah karena mereka kelelahan menjaga Natasya.
Sekarang sudah 2 hari tapi Natasya belum sadarkan diri. Dokter bilang kalau Natasya telah tertusuk oleh pisau di daerah perutnya dan ia dipukul oleh kayu, dan sekarang kondisinya sedang koma. Entah kenapa itu membuat dirinya semakin tidak pantas bagi Natasya.
Namun sekarang, Daniel hanya ingin Natasya bangun. Ia ingin melihat mata indah itu terbuka lagi. Daniel menatap jam yang berada di atas TV yang menunjukkan pukul 23:45 WIB.
Daniel belum makan, belum minum, bahkan ia tidak akan pulang sebelum Natasya bangun.
"Kamu tau? aku pasti ga pantas buat milikin kamu. Aku bukan pacar yang bisa ngelindungi pacarnya sendiri. Aku bodoh. Harusnya aku ga ikut sama Alex, harusnya aku nemenin kamu. Kalo aku ga ikut sama Alex, ini semua ga akan terjadi. Maafin aku, tapi aku mohon, please would you just stay? please.Hiks, I love you Nat. I love you so much. I don't want you to leave, please just stay." Daniel pun menangis, ia menundukkan wajahnya.
Keajaiban pun terjadi. Tangan Natasya bergerak, matanya terbuka perlahan-lahan. Mulutnya mengucapkan beberapa patah kata.
"Da-niel?"
Daniel pun merasa ada yang memanggilnya, ia pun melihat Natasya sudah bangun dan sadar dari komanya. Ia sungguh merasa menjadi pria tersenang didunia ini, bahkan se-galaksi.
"Lo, ga salah Niel. Awalnya gue kira gue juga ga cocok buat lo, tapi ternyata kita sepikiran. Gue denger lo nangis loh, sumpah gue pengen ketawa." ucap Natasya diakhiri cekikikan. Ya, sewaktu Daniel berbicara Natasya sudah sadar. Ia ingin membuka matanya namun ia ingin Daniel terus mengungkapkan itu semua. Kalau dibuka matanya saat ia masih berbicara ia tidak akan tahu akhir dari kata-kata Daniel akan seperti apa. Mengerti? kalau tidak artikan dalam bahasa kalian sendiri hehe.
"Niel--" Natasya pun menggenggam sebelah tangan Daniel. "gue juga ngerasain hal yang sama kaya lo. Maksudnya, gue bukan cewek yang sempurna buat lo. Bahkan gue pernah jahat banget ke lo Niel. Maafin gue,disini gue yang salah." ucap Natasya. Daniel pun bangun dan langsung mengecup lembut kening Natasya. Natasya pun menutup matanya selagi Daniel mengecup keningnya.
"Kalo kamu keukeuh kamu salah, aku juga salah. Aku salah soalnya aku harusnya lebih ngejagain kamu, kalo aja aku ga ikut sama Alex kamu gaakan terbaring disini. Jadi maafin aku, kita sama-sama salah udah. Kamu laper?" tanya Daniel.
"Engga," jawab Natasya seadanya.
"Aku mau nanya."
"Apa?"
"Waktu pas kamu aku selamatin, kamu bilang kamu sayang sama aku. Itu beneran?"
Seketika wajah Natasya pun langsung memerah.
"Lah? ko muka kamu merah? kamu kepanasan atau gimana? mau aku panggilin suster?"
"E-engga usah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Stars [REVISI] [LENGKAP]
Teen FictionSetelah menjauh dari kehidupan lama, kini Natasya tidak bisa lagi membedakan mana rasa sayang, rasa cinta, dan rasa ketergantungan. Karena hal itu, Daniel pun datang ke hidupnya. Mencoba membuka hati dan mata Natasya. Keduanya sama-sama mendatangka...