Twenty Six: Amnesia

4.4K 160 3
                                    

Natasya pun masuk kedalam ruang operasi tidak perduli apa kata perawat dan dokter disana. Ia hanya ingin disamping Daniel. Ia melihat tubuh Daniel yang ditaruh beberapa alat dan selang yang ditaruh dimulutnya.

Natasya pun menutup mulutnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya. Ia melihat monitor layar, tanda disana sudah menjadi garis lurus.

"Daniel... kenapa kamu cepet banget perginya? Aku masih disini Niel. Maafin aku karena haus disaat itu. Harusnya aku ga manja, harusnya aku ga rengek-rengek ke kamu buat minta beliin minum. Kalo aja aku ga kaya gitu pasti kamu sekarang ga disini Niel. Kita sekarang pasti ada di bandara sama Alex, jemput dia, ketawa ngobrol bareng. Kamu tau? Alex udah dateng loh, dia kangen sama kamu Niel. M-masa kamu.. hiks.. ga kangen sama dia?" lirih Natasya. Ia pun memegang tangan Daniel.

"Daniel kenapa kamu ga jawab? Bangun Niel! BANGUN!! AKU SAYANG SAMA KAMU NIEL! PLEASE JUST STAY WITH ME DANIEL! I love you so much. K-kamu bilang kamu gaakan tinggalin aku tapiĺ apa?! Kamu tinggalin aku sekarang. Daniel bangun, aku mohon."

Natasya pun memeluk Daniel dan menangis di dalam dekapan Daniel. Para staf disana bahkan terharu. Natasya seketika mengingat momen dimana Daniel memberikan sebuah kalung indah padanya.

Flashback on

Natasya terharu saat Daniel berlutut. Ia melihat Daniel memegang sebuah kotak dan ternyata didalamnya ada kalung. Daniel pun mengaitkannya sambil berucap,

"Kamu tauga kenapa aku kasih kamu kalung bentuk bulan sama bintang?"

"Engga, kenapa emang?"

"Karena kita sama kaya mereka. Serasi dan saling melengkapi. Bulan sama bintang juga kaya gitu kan?. Aku bulannya kamu bintangnya"

"Loh kok gitu?"

"Iya kan kamu adalah lost stars yang ditemukan oleh lost moon"

"Loh kok lost moon? kan bulan cuma ada satu"

"Iya karena aku adalah lost moon itu"

Natasya tersenyum mendengar kata-kata Daniel. Ia senang memiliki sosok seperti Daniel. Daniel pun mencium punggung tangan Natasya dengan lembut lalu beralih ke keningnya.

"Promise me, you would never ever, ever, ever, ever, ever leave me" ucap Daniel dengan tatapan serius dan jari kelingking yang ia naikkan. Natasya pun membalasnya dengan melingkari jari kelingkingnya di kelingking Daniel.

"I promise"

"I promise too"

Flashback off

Natasya pun memegang kalung yang tadi diberikan oleh Daniel sebelum kecelakaan. Ia menangis ketika mengingat kejadian itu apalagi hal yang terjadi setelah itu. Tangisnya menjadi-jadi.

"Please come back. Back to me, to my arms. Biarkan aku ngerasain pelukan kamu walau untuk yang terakhir kalinya"

"Please god, just let him stay. Please, just stay with me..." lirih Natasya. Ia pun menangis lagi. Tanpa ada yang sadar air mata keluar dari ujung mata Daniel. Apakah itu tanda-tanda?

Bahkan alat telegram pun menampilkan gambar bukan lurus lagi tapi naik turun. Keajaiban terjadi! Daniel kembali hidup! Ini tidak bisa dipercaya! dokter beserta staf pun terkejut akan hal ini.

"I-ini tidak mungkin. Tidak bisa dipercaya!" Ucap sang dokter. Natasya pun mengangkat kepalanya dan menengok ke arah dokter.

"Pasien kembali hidup. Ini keajaiban Tuhan!"

Natasya menatap Daniel tak percayam. Ia pun melihat ke arah monitor tersebut dan benar saja. Daniel kembali hidup. Natasya tersenyum haru.

"You back"

Natasya pun tersenyum haru dan syukur. Namun tiba-tiba seorang suster menyuruhnya untuk diluar tapi Natasya tidak mau. Tapi karena dokter yang meminta Natasya pun mau keluar. Saat ia diluar Alex langsung bertanya padanya.

"Kenapa? Daniel..."

"Dia masih hidup"

Semua orang pun bernafas lega termasuk Siska dan Charlie--ibu dan ayah Daniel--. Tiba-tiba Siska berjalan ke arah Natasya.

"Anak saya begini karena kamu! Kamu pembawa sial! Setelah ini kamu tidak lagi boleh bertemu dengan Daniel!. Saya larang kamu untuk berpacaran dengannya!. Pergi kamu dari sini!" usir Siska dengan kasar dan sinis. Para anggota MosWar kesal mendengar ucapan Siska pada Natasya. Termasuk Alex, Angela, Fredy dan Camilla. Alex hendak bicara namun disela oleh Natasya. Natasya pun tersenyum pahit menatap Siska.

"Iya tan. Mulai hari ini hubungan saya dengan Daniel sudah tidak ada lagi. Daniel sekarang sudah bukan lagi pacar saya. Dan saya tidak akan menemui Daniel lagi saya janji. Saya permisi"

Natasya pun melenggang pergi menahan air matanya yang hampir jatuh. Ia harus kuat dan tegar menghadapi ini.

Daniel... selamat tinggal...

🔶🔷🔶

Natasya kini sedang diam didalam kamar. Entah harus menangis atau apa ia tidak tahu. Tatapannya kosong. Bila Fredy, Camilla atau Alex masuk ia tersenyum seperti biasa. Iya, senyum palsu pastinya dan bilang bahwa dirinya baik-baik saja. Namun setelah mereka keluar, ia menangis dalam diam. Malangnya Natasya dan Daniel, hubungan mereka tidak direstui oleh kedua orangtua dari masing-masing pihak.

(Kayak author banget😢ih jadi curcol)

Natasya pun mengingat kejadian-kejadian konyol antara dirinya dengan Daniel dimana dirinya nyanyi-nyanyi dimobil bersama, bermain hujan, sampai hal terkonyol dan menggilakan adalah dimana mereka berbalas-balasan kentut dimobil Daniel sampai seluruh mobil bau kentut mereka. Natasya tersenyum pahit lalu menekukkan kepalanya.

Disisi lain, Daniel sekarang sudah dipindahkan ke ruang VVIP. Orang kaya beda ya?. Pukul 19:15 WIB malam, Daniel akhirnya sadar dari koma-nya.

"Engh.."

Sang ibunda dan beberapa teman Daniel seperti Zidan, Iqbal dan Kevin pun ikut ke arah Daniel.

"Daniel kamu udah sadar sayang?"

"Ini dimana?"

"Kamu dirumah sakit sayang. Kamu kecelakaan"

"Kecelakaan?"

"Iya, lo kecelakaan pas lagi beliin minum buat Natasya"

"Engh, Natasya? siapa Natasya?"

"Natasya Niel. Adenya si Alex. Pacar lo sendiri"

"Hah? gue punya pacar? sejak kapan?"

Ketiga orang itu pun kaget lalu saling bertatapan penuh arti. Mereka pun pamit pergi dan meninggalkan ruangan itu menuju ke ruangan dokter yang memeriksa Daniel.

"Jadi Daniel mengalami amnesia"

"Apa? Amnesia dok?"

"Iya. Dia mengalami Amnesia Disosiatif. Amnesia ini terjadi karena kecelekaan yang menyangkut pautkan dengan ingatan pribadi. Karena hal itu ia menjadi stress"

"Stress? Karena hal apa?"

"Entahlah saya tidak tahu. Biasanya stress karena marah akan suatu hal"

"Oh gue tau! pasti gara-gara si Natasya dipeluk Farel. Nanti gue ceritain lanjut dok"

"Iya gitu. Saya tidak tahu sampai kapan amnesia ini berlanjut. Bisa beberapa hari, seminggu, sebulan, bertahun-tahun ataupun selamanya."

"Apa ga ada cara menyembuhkannya dok?"

"Bisa dilakukan dengan psikoterapi"

Ketiga orang itu pun saling bertatapan. Entah apa yang akan terjadi pada Natasya bila mengetahui ini.

🔶🔷🔶

Lost Stars [REVISI] [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang