Mas Re dan Fee.

3.3K 191 70
                                    

Aku benar-benar tidak dapat mengartikan apa yang sedang aku rasakan. Semua rasa sakit, sedih, kecewa yang dahulu aku rasakan kini semuanya sudah hilang dengan sekejap saat Ferre mengungkapkan jika ia sudah mencintaiku. Ferre memelukku begitu erat, tanpa ragu aku membalas pelukan eratnya. Aku terus memukul-mukul punggungnya, tangisku semakin kencang, rambutku terus diusap lembut oleh Ferre.



"Maaf." Aku mengangguk. "Terimakasih." Aku kembali mengangguk.



Ferre melepaskan pelukannya, ia menghapus air mataku yang terus mengalir. "Nggak usah nangis, aku nggak suka air mata kamu." Ucapnya lembut, menggunakan kosa kata aku-kamu, yang terdengar asing.



"Aku mencintaimu, Faula." Aku hanya dapat mengangguk. Bibirku terasa keluh untuk membalas kata cintanya. "Bales dong." Pintanya dengan lembut, aku geleng kepala. "Kenapa?"



"Malu." Jawabku pelan.



"Masa malu sama suami sendiri."



Aku merasa jika aku seperti ABG labil yang baru saja ditembak gebetan, terlihat sangat menjijikan.



"Aku mau kita mulai semuanya dari awal. Aku mau kita menjalankan rumah tangga kita layaknya rumah tangga pada umumnya, bukan seperti musuh hidup dalam satu atap." Aku hanya mengangguk dan mengangguk sambil terus menatap wajah tampan yang begitu aku sangat cintai.



"Ngomong dong, biasanya bawel." Sebalnya.



"Bingung." Kataku pelan.



"Kenapa?"



"Nggak tau." Ferre membalas dengan mengecup keningku.



Ferre merubah duduknya menjadi merangkulku, kepalaku sengaja aku jatuhkan diatas bahunya.



"Fee..." Aku menatapnya bingung. "Udah lama aku punya panggilan sayang untuk kamu." Aku tersenyum malu. "Aku manggil kamu, Fee, sesuai inisial kita." Aku mengangguk. "Kamu udah manggil aku, Mas Re, aku suka panggilan sayangnya."



"Kok..." Ferre geleng kepala, melarangku memotong ucapannya.



Aku menunduk malu, tiba-tiba Ferre mengangkat daguku untuk kembali menatapnya.



"Kenapa? Aku kenapa? Mulai sekarang gunakan aku kamu bukan lagi gue lo. Paham istriku?" Aku mengangguk patuh.

Faula dan Flora [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang